tirto.id -
Sekitar pukul 18.35 WIB, antrean di depan tempat bazar Nike sudah mengular di sepanjang lantai empat Grand Indonesia.
Menurut Bule, salah satu pengunjung yang berasal dari Kebayoran Lama, dirinya telah mengantre sejak pukul 17.30 WIB. Tapi, hingga satu jam dirinya belum mendapat giliran masuk.
"Dari tadi udah dorong-dorongan. Udah sempet jebol tadi. Tapi, gak semua bisa masuk. Per termin dikasih waktu sejam belanja. Tapi cuma 100 orang yang boleh masuk," kata Bule kepada Tirto di Grand Indonesia, Selasa (22/8/2017).
Bule mengaku rela mengantri karena terpancing dengan iming-iming harga miring untuk beberapa jenis sepatu Nike yang diinginkannya sejak lama.
"Gue pengen beli Air Jordan. Itu harganya mahal, lebih dari sejuta. Tapi, katanya di sini setengah harga," kata Bule.
Tak jauh beda dengan Bule, Sahela Sabila dan Ikhsan malah rela datang dari Ciputat untuk mengikuti bazar tersebut. Melihat pengunjung yang berdesak-desakan, berulang kali mereka mengeluh.
"Udah, yang depan jebol aja," kata Sahela berteriak kepada kerumunan.
"Maju dong. Maju," Ikhsan yang memang teman Sahela menimpali.
Suasana semakin panas ketika sekitar pukul 19.00 WIB. Di antrean bagian depan, terdengar pengunjung bersitegang dengan penjaga yang mengingatkan agar tidak terjadi saling dorong.
Ketegangan tersebut pun mendapat sorakan 'huu' dari pengunjung yang lain, yang bukannya meredam suasana malah memanaskan.
Tak lama setelah ketegangan pertama, ketegangan selanjutnya kembali terjadi. Kali ini antar sesama pengunjung.
Di kerumunan bagian sebelah kanan hall, ada pengunjung yang mencoba menerobos masuk melalui pintu khusus untuk keluar. Lantas seorang pengunjung lainnya menarik bajunya. Keributan pun terjadi, yang akhirnya bisa dilerai oleh pengunjung yang lain.
Aksi pengunjung yang merasa tak sabar ingin masuk makin kencang berteriak hingga terjadi aksi saling dorong, akhirnya rolling door jebol juga. Pengunjung yang sudah mengantre lama pun masuk tanpa terkontrol.
Alhasil, di dalam arena bazar penuh dengan pengunjung. Di dalam pun akhirnya terjadi beberapa insiden yang diduga melecehkan beberapa perempuan. Salah seorang pengunjung perempuan berteriak karena merasa dilecehkan.
Banyak Pengunjung Bazar Nike Urung Membeli
"Gue mau pingsan. Dehidrasi gue. Nyerah lah. Barbar semua," kata Sahela. Ia pun pulang dengan tangan kosong.
Ikhsan pun sama. Dirinya memutuskan untuk kembali ke Ciputat saat itu juga. "Halah, modelnya lama-lama. Kirain bagus-bagus. Beli di Sport Station aja," kata Ikhsan.
Berbeda dengan keduanya, Stevy yang datang dari Pramuka, Jakarta Timur, urung membeli karena malas mengantre untuk membayar. Dirinya pun meninggalkan sepatu yang telah dipilihnya begitu saja di lantai.
"Nyarinya sulit sih. Tapi udah capek mau antri lagi," kata Stevy.
Sistem Keamanan Bazar Nike Kurang
Dari pantauan Tirto, seorang pria dengan leluasa memasukkan baju dan topi Nike ke tasnya lalu kabur begitu saja. Tak ada alat pendeteksi produk yang berbunyi. Penjaga pun tak memeriksa tas. Hanya melihat ke bawah, ke arah sepatu pengunjung.
Berbeda dengan lelaki itu, seorang wanita bahkan masuk tanpa menggunakan alas kaki, lalu keluar dengan menggunakan sepatu curian. Lolos begitu saja.
Pemeriksaan ketat baru dilakukan penjaga saat bazar menjelang berakhir. Mereka baru melakukan cek badan kepada setiap pengunjung yang datang. Tapi, itu sudah terlambat. Sudah banyak barang yang hilang. Kericuhan pun sudah terjadi.
Perlu diketahui, rencananya, bazar ini akan berlangsung sampai tanggal 27 Agustus mendatang. Bagi Anda yang berminat datang, sebaiknya pastikan punya fisik yang baik dan sudah tahu apa yang harus dibeli. Usahakan memakai kaos oblong agar tak berkeringat dan dehidrasi.
Karena, besar kemungkinan kericuhan yang sama akan terulang kembali mengingat besarnya animo masyarakat yang ada.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri