tirto.id - Globalisasi merupakan bentuk pemersatu berbagai negara agar bisa saling bertukar informasi, pengetahuan, dan teknologi. Dengan globalisasi, batas geografis negara-negara di dunia nyaris hilang, ketika berbagai negara saling terhubung satu sama lain.
Karena hal itu, globalisasi dapat memicu perubahan besar di dunia dalam berbagai bidang, terutama dalam lingkup kehidupan sosial, pendidikan, budaya, IPTEK, transportasi, komunikasi, dan yang paling menonjol adalah ekonomi.
Globalsasi di bidang ekonomi misalnya paling banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini banyak masyarakat yang membeli barang dari luar negeri (impor) dengan mudah seperti makanan, pakaian, smartphone dan masih banyak lagi.
Pengertian Globalisasi
Globalisasi secara epistimologis berasal dari bahasa Inggris "globalize" yang berarti menyeluruh dan kata imbuhan "ization" yang berarti proses. Globalization kemudian diartikan sebagai proses mendunianya sesuatu.
Dengan demikian dikutip dari buku Manajemen Pemasaran di Era Globalisasi(2020:5) Hadion Wijoyo, menjelaskan pengertian globalisasi secara epistimologi adalah suatu proses tatanan yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah.
Sebagai proses yang mendunia, globalisasi membawa nilai-nilai global yang diikuti oleh semua orang di setiap bangsa. Hal tersebut mencakup nilai sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan lainnya.
Contoh Globalisasi di Berbagai Bidang
Contoh peristiwa globalisasi dapat ditemui di berbagai bidang, mulai sektor pendidikan, ilmu pengetahuan, kehidupan sosial budaya, IPTEK, hingga ekonomi.
Di bidang ekonomi, ada banyak peristiwa globalisasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lapisan masyarakat yang paling kecil misalnya, sering ditemukan produk olahan pangan dari luar negeri (impor), seperti makanan instan.
Sementara itu, dalam lingkup yang lebih besar ada beberapa negara termasuk Indonesia yang saling menginvestasikan dana untuk pembangunan. Hal tersebut juga dapat dikategorikan sebagai contoh globalisasi di bidang ekonomi.
Selain di bidang ekonomi, contoh globalisasi yang mudah ditemukan adalah di bidang komunikasi. Saat ini, banyak orang yang menggunakan alat komunikasi seperti ponsel pintar, buatan Cina, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.
Hal tersebut membuat banyak orang lebih mudah terhubung, sehingga batas-batas wilayah geografis sudah hampir tidak ada lagi.
Situasi tersebut jauh berbeda dengan beberapa ratus tahun lalu, ketika banyak orang tidak mengetahui situasi yang terjadi di negara lain, bahkan wilayah lain di satu negara.
Upaya Menghadapi Dampak Globalisasi di Semua Bidang
Meskipun memiliki banyak dampak positif, tetapi globalisasi juga menjadi tantangan besar bagi setiap bangsa.
Pasalnya, negara-negara di belahan bumi utara yang memiliki teknologi lebih maju, membutuhkan bahan baku dari negara-negara di belahan bumi selatan, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu, setiap negara harus bekerjasama untuk mengendalikan globalisasi dan menciptakan hukum internasional yang seimbang antara negara maju dengan negara berkembang.
Namun, bagaimana hukum yang seimbang tersebut bisa dilakukan di tengah globalisasi yang terus berjalan?
Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi globalisasi di semua bidang, seperti dikutip dari buku modul Ilmu Pengetahuan Sosial terbitan Kemdikbud (2018).
a. Upaya Menghadapi Globalisasi di Bidang Budaya
- Menyaring setiap budaya asing yang masuk ke Indonesia untuk kemudian diadaptasi dan digunakan bersama-sama.
- Mempromosikan budaya asli Indonesia ke kancah internasional untuk menumbuhkan rasa cinta budaya Indonesia.
- Menyukai dan menggunakan produk-produk asli Indonesia.
- Memperkuat persatuan dan kesatuan antar warga Indonesia yang memiliki budaya beragam untuk bersatu melindungi budaya asli Indonesia agar tidak luntur terbawa arus globalisasi juga tidak hilang karena diklaim negara lain.
- Mematenkan setiap budaya Indonesia serta memublikasikannya agar tetap terjaga dan menjadikan masyarakat Indonesia bangga memilikinya.
- Berpegang teguh pada nilai religius, spiritual, dan memupuk rasa kebhinekaan agar Indonesia tetap berjaya dengan budayanya.
- Meningkatkan kualitas nilai keimanan dan moralitas masyarakat.
b. Upaya Menghadapi Globalisasi di Bidang IPTEK
- Berkompetisi dalam kemajuan IPTEK.
- Meningkatkan motif berprestasi.
- Meningkatkan kualitas/mutu sumber daya manusia terutama di bidang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi agar kita mampu bersaing.
- Selalu berorientasi ke masa depan.
- Meningkatkan penguasaan kita terhadap teknologi modern di segala bidang sehingga tidak tertinggal dan bergantung pada bangsa lain.
c. Upaya Menghadapi Globalisasi di Bidang Ekonomi
- Menyiapkan SDM yang kompeten, kompetitif, dan memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kompetisi globalisasi.
- Melaksanakan standarisasi dan sertifi kasi bagi perusahaan dan lembaga pemerintah untuk citra, kesungguhan dan kualitas produk.
- Menghilangkan praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme dan manipulasi.
- Mendorong pengusaha-pengusaha lokal khususnya pengusaha kecil dan menengah untuk berkompetisi secara sehat.
- Mendorong munculnya produk-produk kreatif dan inovatif dari masyarakat Indonesia.
d. Upaya Menghadapi Globalisasi di Bidang Komunikasi
- Memilih dan memanfaatkan alat komunikasi secara tepat dan sebaikbaiknya sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
- Memanfaatkan alat komunikasi demi kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannnya.
- Memilih informasi dengan tepat dan bijaksana agar tidak mudah terpengaruh dan terhasut oleh informasi yang salah.
e. Upaya Menghadapi Globalisasi di Bidang Transportasi
- Memanfaatkan alat transportasi sesuai dengan jarak dan waktunya.
- Menggunakan alat transportasi tidak berlebihan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
- Menjaga keberadaan alat transportasi lokal sebagai salah satu khasanah budaya.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Maria Ulfa