Menuju konten utama
Sejarah Indonesia

Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit?

Bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit hingga menjadi kemaharajaan besar di Nusantara?

Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit?
Ilustrasi Majapahit. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kemaharajaan Majapahit dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar dalam perjalanan riwayat bangsa Indonesia. Kerajaan bercorak Hindu-Buddha ini pernah menguasai sebagian besar wilayah Nusantara. Lantas, bagaimana sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit?

Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan saat dipimpin Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagara (1350-1389 M). Masa emas Majapahit di bawah pimpinan Hayam Wuruk tidak terlepas pula dari peran sang mahapatih yakni Gajah Mada.

Dikutip dari tulisan Agus Susilo dan Andriana Sofiarini bertajuk "Gajah Mada Sang Mahapatih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336-1359 M" dalam Jurnal KAGANGA (2018), Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa pada 1258 Saka atau 1336 Masehi.

Dalam upacara pengangkatannya sebagai mahapatih itu Gajah Mada berikrar tidak akan menikmati kesenangan duniawi sebelum mampu menyatukan Nusantara di bawah naungan Majapahit.

Setelah Hayam Wuruk dan Gajah Mada wafat, kejayaan Majapahit mulai pudar. Tidak ada lagi pemimpin yang secakap keduanya. Meskipun masih mampu bertahan cukup lama, namun Kerajaan Majapahit tidak mampu lagi mencapai zaman keemasan.

Hingga akhirnya, seiring masuknya pengaruh Islam, juga berdirinya Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa, eksistensi Majapahit terancam. Majapahit pun benar-benar runtuh akibat serangan Kesultanan Demak pada 1527 M.

Masa Akhir Singasari Sebelum Majapahit Berdiri

Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya tak lama setelah ambruknya Singasari yang kala itu sempat menjadi pemerintahan terkuat di Jawa. Pemberontakan Jayakatwang menuntaskan riwayat Singasari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara (1268-1292).

Dikutip dari Menguak Tabir Perkembangan Hindu (1998) karya Wayan Nurkancana, Raden Wijaya adalah menantu Raja Kertanegara (1268-1292). Selain itu, ia juga mengemban peran sebagai salah satu senopati atau panglima perang di Kerajaan Singasari.

Tahun 1292 M, terjadi pemberontakan terhadap Kerajaan Singasari yang dimotori oleh Bupati Gelang-gelang (sekitar Madiun sekarang) yakni Jayakatwang. Pararaton mengisahkan, Jayakatwang mengirim pasukan Jaran Guyang untuk menyerbu Singasari dari arah utara.

Mengetahui bakal diserang, Raja Kertanegara memerintahkan menantu sekaligus panglima perangnya, Raden Wijaya, untuk menghadapi serbuan pemberontak yakni pasukan Jaran Goyang yang dikerahkan oleh Jayakatwang.

Raden Wijaya memang berhasil mengalahkan Jaran Guyang. Namun, Jaran Guyang ternyata hanya pasukan kecil yang dikirim sebagai pengalihan agar pertahanan ibu kota Singasari (sekitar Malang sekarang) tempat Raja Kertanegara bersemayam melemah.

Jayakatwang segera mengirimkan pasukan yang jauh lebih besar ke Singasari. Lantaran sebagian besar kekuatan militer Singasari yang dipimpin Raden Wijaya belum kembali, pasukan Jayakatwang berhasil menduduki istana, Raja Kertanegara tewas dalam insiden itu.

Di sisi lain, pasukan pimpinan Raden Wijaya tercerai-belai setelah mengetahui Singasari jatuh dan Kertanegara gugur. Bersama pengikut setia yang masih tersisa, Raden Wijaya melarikan diri ke dalam hutan rimba di sekitar aliran Sungai Brantas.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit

Dikutip dari Majapahit: Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota (2012) karya Inajati Adrisijanti, Raden Wijaya kemudian membuka hutan di dekat Sungai Brantas, tepatnya di daerah Mojokerto sekarang.

Terbentuklah suatu desa yang kemudian dikenal dengan nama Majapahit. Asal mula nama Majapahit berawal dari buah bernama maja. Buah yang rasanya pahit itu banyak terdapat di dalam hutan tempat Raden Wijaya dan pengikutnya berlindung untuk menyusun kekuatan kembali.

Raden Wijaya mulai bergerak, meminta dukungan dari berbagai pihak sekaligus mengumpulkan kekuatan untuk menyerang balik Jayakatwang sekaligus membalaskan dendam sang mertua, Raja Kertanegara.

Dengan dibantu jajaran pengikut setia seperti Arya Wiraraja, Nambi, Kebo (Mahisa) Anabrang, Lembu Sora, dan lainnya, Raden Wijaya mampu mengalahkan Jayakatwang berkat persekutuan dengan pasukan utusan dari Kekaisaran Mongol yang saat itu tiba di Jawa.

Penguasa Mongol kala itu, Khubilai Khan, mengirimkan pasukan ke Jawa untuk menyerang Singasari yang ternyata telah dikuasai oleh Jayakatwang. Setelah mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya justru balik menyerang pasukan Mongol dan menghancurkan mereka.

Usai itu, Raden Wijaya mendeklarasikan berdirinya Kerajaan Majapahit pada 1293 dengan pusat pemerintahan di Trowulan, Mojokerto. Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309 M).

Dari sinilah kemudian Kerajaan Majapahit berkembang pesat, dengan mula-mula menguasai bekas wilayah kekuasaan Singasari.

Raden Wijaya berhasil menanamkan pondasi yang kuat untuk Kerajaan Majapahit dan nantinya merengkuh masa kejayaan pada masa pemerintahan sang cucu, Hayam Wuruk.

Daftar Raja-Raja Majapahit

  • Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309)
  • Kalagamet/Sri Jayanagara (1309-1328)
  • Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328-1350)
  • Hayam Wuruk/Sri Rajasanagara (1350-1389)
  • Wikramawardhana (1389-1429)
  • Suhita /Dyah Ayu Kencana Wungu (1429-1447)
  • Kertawijaya/Brawijaya I (1447-1451)
  • Rajasawardhana/Brawijaya II (1451-1453)
  • Purwawisesa /Girishawardhana/Brawijaya III (1456-1466)
  • Bhre Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV (1466-1468)
  • Bhre Kertabumi/Brawijaya V (1468 -1478)
  • Girindrawardhana/Brawijaya VI (1478-1489)
  • Patih Udara/Brawijaya VII (1489-1527)

Baca juga artikel terkait SEJARAH MAJAPAHIT atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH