Menuju konten utama

Bagaimana Orang Cina, Korea, dan Jepang Punya Leluhur yang Sama?

Nenek moyang etnis Cina Han, Jepang, dan Korea berasal dari leluhur yang sama pada 3000 sampai 3600 tahun yang lalu ketika Cina diperintah dinasti Shang.

Bagaimana Orang Cina, Korea, dan Jepang Punya Leluhur yang Sama?
Seorang penyembah Tiongkok membakar dupa untuk merayakan tahun baru lunar selama perayaan Festival Musim Semi di kuil Lama di Beijing, Minggu, 29 Januari 2006. Festival Musim Semi jatuh pada hari pertama bulan lunar pertama, sering sebulan lebih lambat dari Gregorian kalender. Itu berasal dari Dinasti Shang (1600 SM -1100 SM) dan itu adalah festival paling penting bagi orang-orang Cina. AP Photo

tirto.id - Pernahkah berpikir bahwa orang Cina, Jepang dan Korea itu memiliki banyak persamaan dan berbagi budaya? Pakaian tradisional wanita. Jika di Jepang dikenal dengan Kimono, maka pakaian yang serupa di Korea disebut Hanbok dan di Cina bernama Hanfu. Meski ada berbedaan detail, tetapi model kerah, lengan, dan ketiadaan kancing pada ketiganya tetaplah sama.

Restoran Cina, Jepang, dan Korea juga dipersatukan oleh sumpit. Sama seperti Kimono, sumpit yang dipakai ketiga bangsa ini memiliki beberapa perbedaan spesifik. Misalnya, sumpit Cina lebih panjang dan ujungnya tumpul, sementara sumpit Jepang sebaliknya. Sumpit Korea mirip dengan Jepang, tapi memakai bahan stainless steel.

Secara fisik orang-orang Cina, Jepang, dan Korea ini memiliki banyak kesamaan karakteristik. Misalnya sama-sama berkulit kuning, hidung pesek, mata dan rambut hitam, yang membuat mereka nyaris sulit dibedakan.

Bagi orang-orang Asia termasuk Indonesia, mungkin mudah untuk membedakan ketiga bangsa Asia Timur tersebut. Terlebih kebudayaan dan bahasa Cina, Jepang dan Korea sudah masuk ke Indonesia lewat berbagai medium.

Lantas bagaimana orang-orang dari tiga bangsa negara itu memandang satu sama lain? Sebagian kalangan orang Korea dan Jepang percaya leluhur masyarakat Jepang berasal dari Korea. Euny Hong, penulis buku The Birth of Korean Cool: How One Nation Is Conquering the World Through Pop Culture (2014) menceritakan pengalamannya masa remajanya di Quartz. Saat duduk di bangku SMP pada akhir 1980-an, Hong diajarkan bahwa orang Korea adalah leluhur genetik dan kultural orang-orang Jepang. Selain itu, muncul cerita bahwa keluarga kerajaan Jepang adalah keturunan Raja Muryeong, yang memerintah Korea pada abad ke-5.

Sebagian orang Jepang pun turut mengamini teori asal-usul leluhur Korea ini. Bahkan masalah keturunan Korea ini pernah dibicarakan oleh seorang kaisar Jepang. Pada 2001, menjelang gelaran Piala Dunia 2002 di mana Korea dan Jepang menjadi tuan rumah bersama, Kaisar Jepang Akihito dengan santai menyatakan punya darah Korea.

“Saya sendiri merasakan hubungan kekerabatan tertentu dengan Korea. Faktanya, Nihon Shoki (buku sejarah Jepang) mencatat ibu dari Kaisar Kammu adalah garis Raja Muryeong,” ucap Akihito sebagaimana dilansir The Guardian.

Kaisar Kammu memerintah Jepang dari 781 hingga 806 M, sedangkan Muryeong memerintah Kerajaan Paekche di Korea dari 501 hingga 523 M. Meskipun Akihito mengutip catatan sejarah, baru pertama kalinya seorang kaisar secara terbuka memuji darah Korea di garis kekaisarannya. Akihito juga menyatakan bahwa Konfusianisme, Buddhisme, hingga musik istana datang ke Jepang dari semenanjung Korea.

Namun, glorifikasi orang Korea sebagai leluhur orang Jepang juga dilebih-lebihkan. Pada 2012, sejumlah media online Korea memuat berita yang isinya menyimpulkan hasil analisis DNA mengkonfirmasi bahwa orang Jepang adalah keturunan Korea. Berita itu pertama kali dipublikasikan oleh media online Yonhapyang mengutip sebuah studi akademik Jepang tahun 2011.

Usut punya usut, dalam makalah penelitian itu hanya disebut bahwa orang Korea memiliki kelompok SNP (Single Nucleotide Polymorphism) yang sama dengan orang Jepang yang tinggal di pulau tengah.

Darah Cina dalam Diri Orang Jepang dan Korea

Tampaknya baik orang Korea maupun Jepang harus menerima jika dalam tubuh mereka mengalir darah orang Asia Timur lainnya yang lebih tua, yaitu etnis Cina Han.

Penelitian Yuchen Wang dkk berjudul “Genetic structure, divergence and admixture of Han Chinese, Japanese and Korean populations” (2018) menunjukkan bahwa orang Cina Han, Korea dan Jepang pernah berbagi leluhur yang sama di daratan Cina sekitar 3.000 sampai 3.600 tahun yang lalu pada masa dinasti Shang. Han sendiri adalah kelompok etnis mayoritas di Cina yang esksis seiring dengan berdirinya dinasti Han pada 206 SM sampai 220 M.

Data genom mengindikasikan etnis Cina Han, Jepang, dan Korea secara genetik sangat mirip dan berasal dari lungkang genom yang sama. Perbedaan genetik dari ketiganya kurang dari satu persen dari total keragaman genetik, serta jauh lebih kecil dari salah satu kelompok dan populasi Eropa yang turut diteliti. Perbedaan paling sedikit ditemukan antara etnis Cina Han dan Korea.

Sejak populasi ketiganya saling terpisah, etnis Cina Han, Jepang, dan Korea saat ini telah membentuk lungkang gen mereka sendiri dan menghasilkan susunan genetik yang berbeda.

Perbedaan genetik di antara tiga kelompok Asia Timur itu awalnya lahir dari perbedaan populasi yang mengalami migrasi masa pra-sejarah dan setelahnya. Lokasi geografis yang berbeda antara daratan Cina, semenanjung Korea, dan kepulauan Jepang telah memfasilitasi proses isolasi dan diferensiasi.

Penelitian tersebut memakai studi genom dengan mengevaluasi struktur gen 182 orang Cina Han, 90 Jepang, dan 100 Korea, bersama data 630 individu yang mewakili delapan populasi di seluruh dunia. Sebanyak 100 orang Korea di Korea Selatan dikumpulkan sampel darah tepinya. Tiap individu yang diambil sampel dipastikan dari keluarga yang berbeda namun dari etnis yang sama dalam tiga generasi terakhir. Sedangkan sampel 90 individu Jepang, 182 Cina Han, dan perwakilan delapan populasi dunia diambil dari proyek HapMap.

Perbedaan genetik yang cukup menonjol di ketiga etnis Asia Timur itu kini teridentifikasi di gen CD46 yang terletak pada kromosom 1q32. Diperkirakan bahwa gen ini terkait tingkat adaptasi terhadap patogen di wilayah geografis masing-masing. Selain itu, protein yang dikodekan oleh gen ini mungkin terlibat dalam fusi spermatozoa dengan oosit selama pembuahan sehingga mungkin terkait dengan sifat-sifat reproduksi. Wang dkk memberi catatan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan temuan perbedaan genetik di tiga kelompok etnis Asia Timur tersebut.

Infografik Berbagi Leluhur

Infografik Berbagi Leluhur

Selain migrasi dan isolasi wilayah geografis, perbedaan genetik di antara ketiga kelompok etnis Asia Timur juga dipengaruhi oleh aliran gen yang tidak hanya berasal dari Cina Han. Dalam penelitian tersebut diungkapkan bahwa dibandingkan dengan Cina Han, penduduk asli Ryukyuan berkontribusi lebih besar ke etnis Jepang yang ada sekarang. Begitu juga yang terjadi di Korea di mana aliran gen Cina Han terpusat di beberapa daerah.

Ringkasnya, struktur genetik orang Cina Han, Jepang, dan Korea masa kini sama-sama dibentuk oleh perbedaan populasi, isolasi geografis, aliran gen dan kemungkinan seleksi alam.

Jika ditilik dari letak geografis, wilayah Cina, Jepang, dan Korea cukup dekat. Semenanjung Korea bahkan ada di daratan yang sama dengan Cina di bagian Korea Utara. Sedangkan Jepang adalah negara kepulauan yang terletak di timur Cina dan Semenanjung Korea.

Hubungan Cina daratan dengan wilayah kepulauan Jepang dan semenanjung Korea diyakini sudah terjalin sejak periode Neolitikum (6.000-1.000 SM). Dikutip dari Ancient History Encylopedia, kerajaan-kerajaan di tiga wilayah tersebut telah menjalin perdagangan dan bertukar praktik-praktik budaya. Korea sendiri dipercaya sebagai jembatan budaya antara Cina dan Jepang.

Baca juga artikel terkait JEPANG atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Tony Firman
Editor: Windu Jusuf