tirto.id - Otot lurik disebut juga dengan nama lain otot rangka, sebab letaknya yang menempel di bagian tulang kerangka pada tubuh manusia, hingga menutupi tulang tersebut.
Otot lurik disebut alat gerak aktif karena ia yang menggerakkan tulang.
Sementara tulang disebut alat gerak pasif karena hanya ikut pada gerakan otot. Otot lurik bekerja atas kesadaran dengan menurut pada perintah otak.
Pada otot lurik terdapat pigmen yang bernama mioglobin, yakni pigmen otot dengan fungsi utama mengikat oksigen.
Setelah diikat oleh mioglobin, oksigen yang diikat tersebut akan membantu proses respirasi (pernapasan) sel-sel otot lurik yang berguna untuk menghasilkan energi. Dengan energi yang dihasilkan, maka otot bisa bergerak melakukan aktivitasnya.
Otot lurik atau otot rangka dibedakan menjadi 2 berdasarkan kadar mioglobinnya yakni:
- Otot merah (karena ada banyak kandungan mioglobin yang mengikat oksigen di dalam otot)
- Otot putih (karena hanya ada sedikit mioglobin di dalam otot)
Ciri-Ciri otot lurik / otot rangka
Otot lurik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Otot lurik memiliki sel yang berinti banyak.
- Otot lurik bentuknya silindris.
- Sel pada otot tampak berbentuk lurik karena adanya kandungan protein otot yang berbeda, yaitu aktin dan miosin.
- Otot lurik bekerja atas kesadaran atau menurut pada perintah otak.
Karakteristik otot lurik
Dikutip dari e-modul bppsdmk Kemkes, otot lurik memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari jenis otot polos. Berikut ini karakteristik otot lurik:
- Serabut otot lurik sangat panjang, ukurannya mencapai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar antara 10 mikron sampai dengan 100 mikron.
- Setiap serabut pada otot lurik memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.
- Kontraksinya sangat cepat dan kuat.
- Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber/serabut otot.
- Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus di tepinya.
- Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
- Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya, yaitu yang kasar terdiri dari protein myosin yang halus terdiri dari protein aktin/actin.
Kontraksi otot lurik secara umum mengikuti urutan proses seperti berikut ini, mengutip laman med.unhas.acid berikut ini:
- Aksi potensial dihantarkan sepanjang saraf dan berakhir pada membran otot
- Pada ujung saraf dilepaskan neurotrasnmitter asetilkolin
- Asetilkolin akan bekerja pada membran serabut otot dan membuka gate Natrium
- Masuknya ion Natrium dalam jumlah banyak memulai terjadinya aksi potensial pada membran otot
- Aksi potensial dihantarkan sepanjang membran otot sebagaimana yang terjadi pada membran saraf.
- Aksi potensial yang terjadi di membran otot akhirnya sampai ke bagian tengah otot yang menstimulasi retikulum sarkoplasma melepaskan ion Kalsium.
- Ion Kalsium akan berikatan dengan troponin-C, dan ini mengawali ikatan antara aktin dengan myosin
- Ikatan antara aktin dan myosin menyebabkan kedua filamen ini saling menarik ke arah tengah (sliding filament mechanism) dan inilah yang disebut kontraksi otot
- Setelah beberapa waktu, ion Kalsium dipompa kembali ke retikulum sarkoplasma, lalu terjadi pelepasan ikatan antara aktin dan myosin (relaksasi).
Kekuatan untuk menarik diperoleh dari ATP yang tersedia di kepala myosin dan akan aktif saat aksi potensial mencapai bagian otot.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno