tirto.id - Tubuh manusia memiliki jaringan otot yang bekerja di luar kesadaran dan tahan lelah dengan sebutan otot polos.
Otot tersebut bekerja pada organ-organ di dalam tubuh yang bekerja tanpa perlu diperintah secara sadar.
Fungsi otot polos ditemukan bekerja pada ginjal, uterus, organ reproduksi wanita dan pria, organ sistem pencernaan, organ sistem pernapasan, iris mata, dan pembuluh darah.
Otot polos dibagi menjadi otot polos unit tunggal dan otot polos unit ganda. Otot polos unit tunggal yaitu otot polos yang memiliki ratusan hingga jutaan serabut yang berkontraksi keseluruhan sebagai suatu kesatuan.
Lalu, otot polos unit ganda yaitu otot polos yang terdiri dari serabut otot berbeda-beda, dengan tiap serabut bekerja sendiri-sendiri dan tidak bergantung pda serabut otot lainnya.
Di samping otot polos, ada pula jaringan otot lurik dan otot jantung. Otot lurik bekerja mengikuti perintah sesuai kesadaran.
Otot inilah yang membantu seseorang untuk melakukan gerakan tubuh di tangan, kaki, kepala, dan sebagainya.
Terakhir, ada jaringan otot jantung. Keunikan otot jantung yaitu memiliki ciri seperti otot lurik, namun bekerja di luar kesadaran seperti otot polos.
Paduan ciri dua otot tersebut hanya ditemui pada jantung yang berperan penting pada pemompaan darah ke seluruh bagian tubuh.
Ciri-ciri otot polos
Selain bekerja di luar kesadaran dan tahan lelah, otot polos memiliki beragam ciri dilihat dari berbagai sisi. Dikutip dari modul Biologi (2020), ciri-ciri otot polos lainnya yaitu:
- Bentuk sel otot polos menyerupai gelondong yang di kedua bagian ujungnya meruncing dan bagian tengahnya melebar
- Sel memiliki ukuran panjang 30–200 μm dan berdiameter 5 – 10 μm.
- Inti sel satu, berbentuk oval, dan berada di tengah sel
- Sel tidak memiliki pita terang dan pita gelap.
- Aktivitas sel berjalan lambat, tetapi tidak mudah lelah. Otot polos mampu berkontraksi dalam jangka waktu lama.
- Otot polos mempunyai struktur lebih kecil dari otot lurik
- Otot polos memiliki aktin, miosin, dan tropomiosin, namun tidak mempunyai troponin. Di samping itu, otot polos hanya memiliki sedikit mitokondria.
Cara kerja otot polos
Cara kerja otot polos sangat dipengaruhi oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf ini bekerja secara tidak sadar baik untuk saraf simpatis atau pun saraf parasimpatis.
Dengan demikian, otot polos melakukan aktivitasnya secara involunter yang berarti bekerja di luar kesadaran dan tidak dapat diperintah.
Menurut modul Biologi kelas XI (2020), saraf simpatis dan saraf parasimpatis akan bekerja secara berlawanan. Pengaruhnya pada otot polos, kedua saraf ini seakan bekerja otomatis dan melakukan aktivitas sesuai kebutuhan organ.
Misalnya pada organ lambung, ketika otot polos di sana melakukan kontraksi, maka saraf simpatis segera bekerja untuk memperlambat kontraksi.
Begitu pula saat lambung membutuhkan kontraksi otot, maka saraf parasimpatis bekerja dengan mempercepat kontraksi.
Cara kerja otot polos yang lambat dan lama ini, membuat penggunaan energi tubuh cenderung rendah. Manusia tidak merasa kelelahan sekali pun berbagai organ yang memiliki otot polos bekerja secara bersamaan.
Kendati demikian, otot polos juga dapat mengalami masalah kesehatan. Contohnya, jika terdapat gangguan otot polos di lambung, maka proses mencerna makanan akan terganggu. Beberapa gejalanya yaitu mual, muntah, kembung, dan terasa mudah kenyang.
Bahkan, gangguan otot polos di ginjal bisa menjadi pemicu gagal ginjal. Oleh sebab itu, otot polos di organ mana pun pada tubuh wajib dijaga sesuai letaknya.
Saran kesehatan terkait lambung, ginjal, pembuluh darah, dan lainnya mesti diperhatikan untuk menjaga kinerja organ-organ tersebut tetap prima.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo