tirto.id - Contoh aftar surat pendek yang dibaca dalam shalat tarawih 8 rakaat ditambah shalat witir 3 rakaat dapat memudahkan umat Islam yang pada bulan Ramadhan kali ini mesti mengerjakan tarawih dan witir di rumah, baik secara berjamaah dengan anggota keluarga maupun tarawih sendiri (munfarid).
Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang hanya dikerjakan pada malam hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih termasuk salah satu shalat sunnah paling utama seperti shalat rawatib. Waktu pelaksanaannya adalah sejak usai shalat isya' hingga menjelang terbitnya fajar.
Diriwayatkan, dari ‘Aisyah r.a. istri Nabi saw berkata, "Rasulullah saw selalu mengerjakan shalat (malam) pada waktu antara selesai shalat ‘isya, yang disebut orang atamah hingga fajar, sebanyak
11 rakaat.” (H.R. Muslim).
Jumlah rakaat shalat tarawih beragam. Dalam Al Majmu Syarah Al-Muhadzdzab, Imam Yahya bin Syaraf an-Nawawi menyebutkan terdapat bilangan 20 rakaat shala tarawih dengan 10 kali salam. Sementara itu, Al Aswad bin Yazid shalat tarawih 40 rakaat dan witir 9 rakaat. Berikutnya, Imam Malik berpendapat 36 rakaat (9 kali shalat tarawih) selain witir.
Dalil jumlah rakaat shalat tarawih sebanyak 8 rakaat berasal dari riwayat Aisyah ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah saw. pada bulan Ramadhan. Aisyah menjawab, Nabi saw, tidak pernah melakukan shalat sunnah pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat.
"Beliau shalat 4 rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau shalat lagi 4 rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat 3 rakaat.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain disebutkan Zaid bin Khalid al-Juhany berkata, "Benar-benar aku akan mengamati shalat Rasulullah saw. pada malam ini, beliau shalat 2 rakaat khafifatain, lalu beliau shalat 2 rakaat panjang-panjang keduanya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang panjang dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, lalu beliau shalat lagi 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, kemudian shalat 2 rakaat yang kurang lagi dari shalat sebelumnya, dan beliau melakukan witir (satu rakaat). Demikianlah (shalat) 13 rakaat.” (HR. Muslim)
Pengerjaan shalat tarawih 8 rakaat ditambah dengan witir 3 rakaat biasanya adalah dengan formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1. Dalam "Rakaat Tarawih Muhammadiyah, 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?" di laman resmi Muhammadiyah, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menyebutkan warga Muhammadiyah dapat memilih salah satu dari kedua formasi tersebut.
"Pilihan yang dipilih oleh Tarjih Muhammadiyah adalah dua tadi (4-4-3 atau 2-2-2-2-2-2-1). Jadi warga Muhammadiyah bisa memilih salah satu dari dua tadi karena itu tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah,” papar Agus.
Bacaan Surat Pendek Shalat Tarawih & Witir 11 Rakaat
Tidak ada aturan khusus untuk membaca surah tertentu dalam shalat tarawih secara berurutan. Oleh karenanya, contoh yang ada di bawah ini bukanlah contoh mutlak. Surah-surah pendek tersebut dapat diganti dengan surah pendek lain.
Terkait witir terdapat riwayat bahwa Nabi Muhammad saw. membaca Surah Al A'laa, surah Al Kaafiruun, dan surah AI lkhlas dalam rakaat-rakaatnya.
Urutan Shalat Tarawih | Urutan Rakaat & Surat Pendek |
Shalat Tarawih 1 | Rakaat 1: Surah al-Takatsur Rakaat 2: Surah al-Ashr |
Shalat Tarawih 2 | Rakaat 3: Surah al-Humazah Rakaat 4: Surah al-Fiil |
Shalat Tarawih 3 | Rakaat 5: Surah al-Quraisy Rakaat 6: Surah al-Ma'un |
Shalat Tarawih 4 | Rakaat 7: Surah al-Kautsar Rakaat 8: Surah al-Kafirun |
Shalat Witir 1 | Rakaat 1: Surah an-Nasr Rakaat 2: Surah al-Lahab |
Shalat Witir 2 | Rakaat 3: Surah al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas |
Bacaan Surah Pendek Shalat Tarawih 8 Rakaat
Tarawih Rakaat 1 & 2
Bacaan Surah at-Takatsur
اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ - ١
alhaakumut takaatsur
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,
حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ - ٢
hattaa zurtumul maqoobir
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ - ٣
Kallaa saufa ta’lamuun
Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),
ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ - ٤
tsumma kallaa saufa ta’lamuun
kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.
كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ - ٥
kallaa law ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin
Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ - ٦
latarowunnal jahiim
niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ - ٧
tsumma latarowunnahaa ‘ainal yaqiin
kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ - ٨
tsumma latus-alunna yauma-idzin ‘anin na’iim
kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).
Bacaan Surah al-'Ashr
وَالْعَصْرِۙ - ١
wal ‘ashr
Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢
innal insaana lafii khusr
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣
illal ladziina aamanuu wa’amilus shoolihaati watawaashoubil haqqi watawaashoubis shobr
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.
-----------------------------
Tarawih Rakaat 3 & 4
Bacaan Surah al-Humazah
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ - ١
wailul likulli humazatil lumazah
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ - ٢
alladzii jama’a maalaw wa’addadah
yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ - ٣
yahsabu anna maalahu ahladah
dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ - ٤
kallaa layumbadzanna fil huthomah
Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ - ٥
wamaa adrooka mal huthomah
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?
نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ - ٦
naarullohil muuqodah
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,
الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ - ٧
allatii taththoli’u ‘alal af-idah
yang (membakar) sampai ke hati.
اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ - ٨
innahaa ‘alaihim mu’shodah
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,
فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ ࣖ - ٩
fii ‘amadim mumaddadah
(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Bacaan Surah al-Fiil
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِۗ - ١
alam taro kaifa fa’ala robbuka bi-ashhaabil fiil
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?
اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍۙ - ٢
alam yaj’al kaidahum fii tadhliil
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?
وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَۙ - ٣
wa arsala ‘alaihim thoiron abaabiil
dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍۙ - ٤
tarmiihim bihijaarotim min sijjiil
yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ ࣖ - ٥
faja’alahum ka’ashfim ma’kuul
sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
--------------------------------
Tarawih Rakaat 5 & 6
Bacaan Surah al-Quraisy
لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍۙ - ١
li iilaafi quraiisy
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,
اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ وَالصَّيْفِۚ - ٢
iilaafihim rihlatasy syitaa-i wash shoiif
(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِۙ - ٣
falya’buduu robba haadzal baiit
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (pemilik) rumah ini (Ka‘bah),
الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ مِّنْ جُوْعٍ ەۙ وَّاٰمَنَهُمْ مِّنْ خَوْفٍ ࣖ - ٤
alladzii ath’amahum minjuu’iw wa-aamanahum min khouf
yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan.
Bacaan Surah al-Ma'un
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١
aro-aital ladzii yukaddzibu biddiin
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢
fadzaalikal ladzii yadu'ul yatiim
Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,
وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣
walaa yahuddhu ‘alaa tho’aamil miskiin
dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.
فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤
fawailul lil musholliin
Maka celakalah orang yang salat,
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥
alladziina hum ‘an sholaatihim saahuun
(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦
alladziina hum yuroo-uun
yang berbuat riya,
وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧
wayamna’uunal ma’uun
dan enggan (memberikan) bantuan.
------------------------------------
Tarawih Rakaat 7 & 8
Bacaan Surah al-Kautsar
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ - ١
innaa a’thoinaakal kautsar
Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ - ٢
fasolli lirobbika wanhar
Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
inna syaani-aka huwal abtar
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
Bacaan Surah al-Kafirun
قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١
qul yaa ayyuhal kaafiruun
Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!
لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢
laa a’budu maa ta’buduun
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣
walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,
وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤
walaa ana ‘aabidum maa ‘abad tum
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥
walaa antum ‘aabiduuna maa a’bud
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.
لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦
lakum diinukum waliyadiin
Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
--------------------------------------
Bacaan Surah Pendek Shalat Witir 3 Rakaat
Shalat Witir 1 & 2
Bacaan Surah an-Nashr
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ - ١
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ - ٢
dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا ࣖ - ٣
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima tobat.
Bacaan Surah al-Lahab
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ - ١
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ - ٢
Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ - ٣
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ - ٤
Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ - ٥
Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.
------------------------------------------
Shalat Witir Rakaat 3
Bacaan Surah al-Ikhlas
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢
Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Bacaan Surah al-Falaq
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ - ١
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ - ٢
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ - ٣
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ - ٤
dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ - ٥
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Bacaan Surah an-Nas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ - ١
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ - ٢
Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ - ٣
sembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ - ٤
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ - ٥
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ - ٦
dari (golongan) jin dan manusia.”
Editor: Iswara N Raditya