Menuju konten utama

Bacaan Doa Berangkat Mudik Latin & Adab Bepergian dalam Islam

Bagaimana bacaan doa berangkat mudik Arab, latin, dan terjemahan? Bagaimana pula adab bepergian dalam Islam dan apa saja amalan yang bisa dilakukan?

Bacaan Doa Berangkat Mudik Latin & Adab Bepergian dalam Islam
Calon penumpang berjalan menuju bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (2/4/2024). Pemudik yang berangkat dari Terminal tersebut pada H-8 Lebaran didominasi oleh pemudik asal pulau Sumatera yang tiket keberangkatannya sudah habis terjual sekitar 90 persen, sementara itu puncak arus mudik dari Terminal Kampung Rambutan diprediksi terjadi pada 7-8 April 2024. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww.

tirto.id - Bacaan doa berangkat mudik dapat diucapkan oleh umat Islam yang pada lebaran tahun ini hendak ke kampung halaman. Selain membaca doa bepergian, kita juga dapat memperhatikan adab seorang musafir ketika sedang safar atau melakukan perjalanan jauh.

Umat Islam akan merayakan Idul Fitri secara serentak pada Rabu, 10 April 2024. Banyak orang yang memanfaatkan momen ini untuk kembali ke kampung halaman menengok ayah dan ibu tercinta. Apalagi, waktu libur dan cuti bersama leabran kali ini mendukung untuk melakukan safar.

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Republik Indonesia, ada kemungkinan kita tidak bekerja dalam total 10 hari.

Pasalnya, libur nasional tahun 2024 untuk Idul Fitri berlangsung pada Rabu-Kamis, 10-11 April 2024. Selain itu, cuti bersama Idul Fitri berlangsung selama 5 hari.

Rinciannya, cuti bersama berlangsung pada Senin-Selasa, 8-9 April. Berikutnya, cuti bersama berikutnya ada pada Jumat, 12 April, lantas Senin, 15 April. Ditambah dengan 2 kali libur Sabtu-Minggu, pada 6-7 April dan 13-14 April, akan ada liburan selama 10 hari.

Ini menjadi kesempatan kita melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman. Bagi ayah dan ibu, ini juga bisa menjadi momentum untuk mengajak anak bertemu kakek dan nenek mereka.

Sebelum bepergian jauh, terdapat adab-adab yang bisa dipelajari agar perjalanan, entah itu melalui darat, laut, atau udara akan lancar.

Adab Bepergian dalam Islam

Dalam Kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan, seseorang yang hendak melakukan perjalanan jauh terlebih dahulu berwasiat kepada seseorang yang dipercaya jika perlu. Selain itu, ia bisa memastikan untuk saling memaafkan antara dirinya dengan orang yang memiliki hubungan dekat. Tidak lupa, memohon rida orang tua, guru, atau orang yang dianjurkan untuk dihormati.

  1. Imam Nawawi menekankan pentingnya seseorang untuk berdoa dan berusaha. Seseorang memang harus memohon kepada Allah agar dalam perjalanan selalu mendapatkan pertolongan-Nya. Namun, ia juga perlu untuk sungguh-sungguh mempelajari yang diperlukannya dalam perjalanan. Diumpamakan, jika hendak berangkat via laut, orang tersebut mestilah mempelajari seluk-beluk laut dan pelayaran.
  2. Berikutnya, pada hari keberangkatan, kita dapat melakukan shalat 2 rakaat. Ini merujuk pada hadis riwayat Al-Muqaththam bin Al-Miqdam, "Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi seseorang yang ditinggalkannya di sisi keluarga, daripada shalat 2 rakaat yang dikerjakan di samping mereka ketika hendak berangkat musafir" (H.R. Thabrani). Terkait surah yang dibaca, Imam Nawawi menukil pendapat sebagian ulama, bahwa pada rakaat pertama, kita membaca Al-Falaq, sedangkan pada rakaat kedua membaca An-Nas
  3. Setelah shalat 2 rakaat, kita dapat membaca ayat Kursi, seperti riwayat, "Siapa yang membaca ayat Kursi sebelum berangkat dari rumah, sampai kembali ia tidak akan ditimpa oleh sesuatu yang tidak diinginkannya."
  4. Dianjurkan pula kita membaca Surah Al-Quraisy sebelum berangkat musafir.
  5. Hal ini merujuk pada pendapat Imam As-Sayyid Al-Jalil Abul Hasan Al-Qazwaini, bahwa yang membaca surah tersebut akan aman dari tiap kejahatan.
  6. Setelah itu, orang yang hendak bepergian dapat membaca doa dengan hati yang tulus demi ketenangan perjalanan.

Doa Berangkat Mudik Arab, Latin, dan Terjemahan

Dalam Kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan doa yang bisa disampaikan ketika hendak melakukan perjalanan. Sebelum berdoa, dianjurkan membaca tahmid, diikuti selawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw.

Setelah itu, doa yang dibaca adalah sebagai berikut.

اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ

Latin: Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma żallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣraḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku.”

Doa ini juga ditutup dengan hamdalah dan selawat serta salam kepada Nabi Muhammad saw. Lalu, dilanjutkan dengan doa berikut.

اللَّهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، اللَّهُمَّ اكْفني ما هَمَّني وَمَا لا أَهْتَمُّ لَهُ، اللَّهُمَّ زَوِّدْنِي التَّقْوَى، وَاغْفِرْ لي ذَنْبِي، وَوَجِّهْنِي لِلْخَيْرِ أيْنَمَا تَوَجَّهْتُ

Latin: Allahumma ilaika tawajjahtu, wa bika i’tashamtu, allahumma ikfini ma hammani wa ma la ahtammu lahu, allahumma zawwidni at-taqwa, waghfir li dzanbi, wa wajjihni lil khairi ainama tawajjahtu.

Artinya, "Ya Allah hanya kepada-Mu aku menghadap dan pasrah. Ya Allah, cukupkanlah keperluan yang aku butuhkan dan tidak aku butuhkan. Ya Allah, bekalilah aku dengan ketakwaan, ampunilah dosaku, dan arahkan aku untuk selalu melakukan kebaikan di manapun aku berada."

Bacaan Doa Keluar Rumah

Sebelum keluar rumah, umat Islam dapat membaca doa sebagai berikut, dalam versi yang pendek.

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

Latin: Bismillahi tawakkaltu 'alallahi wa la haula wa la quwwata illa billah

Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah."

Bacaan Doa Naik Kendaraan

Terdapat pula bacaan doa naik kendaraan sebagai berikut.

الحَمْدُ للهِ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Latin: Alhamdulillāhilladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.

Artinya, "Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami."

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya