Menuju konten utama
Side Job

Baby Wrangler, Meraup Cuan dari Tangis Bayi

Menangiskan bayi kerap kali dianggap sebagai dosa sosial. Lain halnya di film. Pengendalian tangisan bayi di film bisa mendatangkan cuan bagi baby wrangler.

Baby Wrangler, Meraup Cuan dari Tangis Bayi
ilustrasi baby wrangler. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana bayi atau anak kecil bisa tampil sempurna dalam film Hollywood, sinema serial terkenal, serta saluran televisi ternama? Tentu terlalu jauh jika kita berpikiran bahwa bayi tersebut sudah menunjukkan bibit bakat akting sejak dini.

Pose dan "kepatuhan" bayi dalam film bisa dilihat salah satunya di sinema yang rilis pada 1994, Baby’s Day Out. Film itu menceritakan seorang bayi bernama Bink, yang berasal dari keluarga kaya, bertualang secara bebas di Chicago sebagai upaya menghindari penculikan dirinya dari tiga penjahat.

Coba bayangkan bagaimana bisa Bink berakting, menangis sesuai jalan cerita, dan berpose secara fotogenik di depan kamera, mengelilingi kota Chicago? Tentunya sangat sulit dan melelahkan. Belum lagi, sang bayi dapat dipastikan tidak akan mengerti apa yang diinginkan oleh sutradara.

Di sinilah peran penting baby wrangler/child wrangler, seorang profesional yang berkeahlian khusus dalam mengelola dan mengarahkan anak kecil, bahkan membuatnya menangis, dalam sebuah produksi sinema atau acara televisi. Tugas mereka adalah memastikan anak-anak itu tetap tenang dan tampil sesuai kebutuhan pengambilan gambar.

Pekerjaan Unik nan Menjanjikan

Salah satu slogan yang cukup terkenal di industri film adalah, "Never work with children or animals". Tahu mengapa demikian? Hal itu dikarenakan dalam sebuah produksi film, tenggat waktu proses pengambilan gambar sangat ketat dan berharga. Pekerjaan yang secara langsung melibatkan anak-anak ataupun binatang akan berpotensi besar menghambat selesainya produksi film.

Jika kita cermati, bahkan di era modern saat ini, film yang melibatkan bayi cenderung sedikit. Hal itu tak lepas dari risiko molornya waktu produksi dan sebagainya. Padahal, popularitas film yang melibatkan anak-anak bisa dibilang melonjak. Sebut saja satu contoh yang paling terkenal, Baby's Day Out.

Itulah yang dimanfaatkan oleh The Baby Wrangler, perusahaan asal Afrika Selatan yang menunjang produksi sinema dan TV. Mereka mempraktikkan apa yang diyakini kalangan bisnis: kejelian dalam melihat peluang akan menghasilkan cuan.

Slogan di industri film, yang umumnya dihindari sebab cenderung bertendensi negatif, justru dimanfaatkan oleh The Baby Wrangler sebagai alat penambang cuan. Menurut mereka, produser yang cerdas akan memilih untuk bekerja sama dengannya, dibandingkan harus mengatur bayi atau anak kecil sendirian. Itu berarti, keterlambatan produksi dapat dicegah.

Kehadiran The Baby Wrangler merupakan solusi atas permasalahan yang selama ini dialami oleh produen sinema. Mereka telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar seperti McDonalds, Pepco, Facebook, Schneider, VW, sampai H&M.

ilustrasi baby wrangler

ilustrasi baby wrangler. FOTO/iStockphoto

Tanpa latar belakang yang spesifik, semua orang berpeluang menjadi baby wrangler. Tak juga harus berupa perusahaan besar macam The Baby Wrangler. Pekerjaan ini juga bisa digeluti sebagai sambilan alias freelance.

Joyce Whalen, misalnya, telah menggeluti profesi unik ini lebih dari 25 tahun. Begitu pun dengan Meryl Salzinger. Keduanya tidak memiliki latar belakang pendidikan psikologi anak ataupun subjek yang berkaitan dengan kesehatan anak. Jauh dari itu, mereka berpengalaman di bidang fotografi. Karena itu, mereka terbiasa melakukan sesi foto dan iklan di media digital juga televisi.

Tak tanggung-tanggung, melalui website pribadinya, Meryl kini telah mengantongi banyak portofolio besar, termasuk pengalaman bekerja sama dengan Toyota, Mastercard, Hasbro, dan Nickelodeon.

Tanpa kualifikasi yang pasti, lalu bagaimana kriteria yang cocok untuk menjadi baby wrangler atau child wrangler? Tentu saja, seperti yang diungkapkan oleh Meryl, syarat pertama adalah menyukai bayi maupun anak-anak. Hal ini akan memengaruhi tingkat kepercayaan bayi terhadap sang baby wrangler. Terlebih, ketika proses pengambilan gambar, bayi akan dikelilingi oleh banyak orang asing. Maka itu, bayi tersebut akan lebih nyaman dan merasa aman ketika ada orang yang benar-benar terikat dengannya.

Tak hanya unik, profesi sebagai baby wrangler pun cukup menggiurkan dari segi penghasilan. Sayangnya, bahkan di Amerika Serikat, pusat industri film Hollywood, tidak banyak yang mampu menjadi baby wrangler, sehingga kolam pekerjaan belum banyak terisi.

Kompensasi untuk baby wrangler di Amerika Serikat bervariasi, bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, pengalaman, dan tuntutan spesifik dari pekerjaan tersebut. Sebagai misal, salah satu lowongan di McLean, VA, menawarkan 1.200 dolar AS untuk penugasan selama tiga hari, dengan rata-rata 400 dolar AS per hari. Di Laguna Beach, CA, lowongan pengasuh anak di industri film terdaftar dengan harga 17,50 dolar AS per jam. Adapun di Saint Cloud, Minnesota, gaji tahunan rata-rata untuk seorang pengasuh anak dilaporkan sebesar 54.345 dolar AS.

Dalam perhitungan kasar, baby wrangler setidaknya dapat mengharapkan penghasilan antara 17,50 dolar AS per jam atau 400 dolar per hari, bergantung pada spesifikasi penugasan. Pekerjaan ini begitu menjanjikan karena kehadiran bayi maupun anak dalam sebuah karya visual akan menghadirkan kesan gemas bagi para penontonnya. Terlebih, tren karya visual bertemakan keluarga tidak akan pernah habis termakan zaman.

Pahami Hukum Yang Berlaku

Meski menggiurkan, dalam pekerjaannya, baby wrangler harus memahami hukum yang berlaku di wilayah tempatnya bekerja. Di beberapa negara, jika proses produksi sebuah karya melibatkan bayi atau anak dengan kriteria tertentu, semua pihak yang terlibat perlu mematuhi hukum yang berlaku.

Misalnya di India, pemerintah federal setempat memiliki panduan khusus bagi perusahaan yang berkeinginan melibatkan anak-anak serta bayi dalam industri hiburan dan komersial. Untuk bayi, Pemerintah India menetapkan batas minimal usia tiga tahun, kecuali untuk materi promosi ASI atau imunisasi. Akan tetapi, jika memang harus melibatkan bayi di bawah tiga tahun, orang tua ataupun pelindung harus hadir di tempat.

Di Amerika Serikat, setiap negara bagian memiliki peraturannya tersendiri mengenai keterlibatan anak serta bayi. Negara bagian California termasuk satu dari sedikit negara bagian yang melarang melibatkan bayi yang lahir prematur dalam produksi film dan TV. Akan tetapi, di sekitar 18 negara bagian lainnya, hal ini justru tidak diatur secara mendetail. Di salah satu kota besar di negara bagian Louisiana, yaitu New Orleans, bayi berusia satu bulan bisa dipekerjakan selama enam jam sehari, sedangkan di New Jersey memperbolehkannya sampai lima jam sehari.

Bagaimana dengan di Indonesia? Sejauh ini, jika melihat preseden, sudah banyak iklan yang melibatkan bayi. Akan tetapi iklan tersebut memang berkaitan dengan produk yang dapat mereka konsumsi, misalnya Promina, Johnson's dan Sweety.

Meskipun demikian, pemahaman terkait fungsi dan tujuan dari karya visual yang akan dibuat tetap harus dipertimbangkan. Tujuannya tentu saja supaya tidak melanggar tata aturan serta hukum yang berlaku. Bagaimana, tertarik mencoba?

Baca juga artikel terkait INDUSTRI FILM atau tulisan lainnya dari Arindra Ahmad Fauzan

tirto.id - Mild report
Kontributor: Arindra Ahmad Fauzan
Penulis: Arindra Ahmad Fauzan
Editor: Fadli Nasrudin