Menuju konten utama

Austria Lantik Presiden Baru, Alexander Van der Bellen

Alexander Van der Bellen dilantik sebagai presiden baru Austria. Meski bukan keturunan warga Austria asli, ia menyatakan bahwa Austria merupakan negara dengan kesempatan tak terbatas.

Austria Lantik Presiden Baru, Alexander Van der Bellen
Kandidat presiden Austria Alexander Van der Bellen, yang didukung oleh partai Hijau (Greens), memberikan pidato dalam presentasi poster kampanyenya untuk penampilan ulang dalam pemilihan presiden di Winam Austria, Selasa (23/8). Poster tertulis, "Untuk memutuskan secara beralasan-keandalan daripada keekstriman". ANTARA FOTO/REUTERS/Heinz-Peter Bader.

tirto.id - Austria memiliki presiden baru yakni Alexander Van der Bellen yang dilantik dalam upacara di gedung parlemen bersejarah di Wina pada Kamis (26/1/2017) waktu setempat.

Dihadiri oleh seluruh anggota parlemen federal, serangkaian proses pelantikan tersebut secara resmi dibukan Presiden Dewan Federal Sonja Ledl-Rossmann.

Seperti dilansir dari Antara, Jumat (27/1/2017) Van der Bellen menyatakan sumpah, berjanji untuk menegakkan undang-undang dasar dan aturan hukum di negaranya. Saat berpidato, presiden baru tersebut menegaskan kembali tekadnya untuk menjadi presiden yang mewakili semua golongan.

Van der Bellen, yang lahir dari kedua orang tua berkewarganegaraan Estonia, mengatakan dirinya memang bukan warga "Austria asli". Namun ia mengingatkan bahwa Austria merupakan negara dengan "kesempatan tak terbatas." Ia mendesak pemerintah Austria untuk bergerak menghadapi tantangan-tantangan penting, seperti sistem kemasyarakatan, pensiun dan kesehatan.

Hubungan Austria dengan Uni Eropa juga menjadi sorotan Van der Bellen. Ia mengatakan bahwa cerita menyangkut kelompok negara-negara Eropa itu "belum selesai." Menjelang tengah hari, sang presiden baru berjalan menuju kediaman resminya, Hofburg.

Van der Bellen akan bertemu dengan para pemimpin pemerintahan koalisi serta menghadiri sebuah pesta pada hari yang sama.

Untuk diketahui, Van der Bellen, yang didukung Partai Hijau, dalam pemilihan presiden pada awal Desember tahun lalu mengalahkan kandidat asal partai sayap kanan, Norbert Hofer.

Adapun pemilihan pada Desember merupakan putaran pemilihan ulang setelah pemilihan sebelumnya pada Mei dibatalkan.

Pada Mei, Hofer kalah dari Van der Bellen dengan selisih angka tipis. Namun, partai pendukung Hofer menemukan bahwa penghitungan suara bermasalah. Hasil pemilihan kemudian dibatalkan.

Presiden Austria biasanya menjalankan peranan seremonial. Namun, presiden memiliki wewenang untuk membubarkan Dewan Nasional, yaitu dewan perwakilan rakyat, berdasarkan konstitusi.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari