Menuju konten utama

Audensi dengan Buruh, Puan Maharani: Jangan Sampai Bakar Fasum

Puan Maharani mempersilakan bagi siapa pun yang ingin menggelar aksi, asalkan tidak merusak fasilitas umum.

Audensi dengan Buruh, Puan Maharani: Jangan Sampai Bakar Fasum
Ketua DPR RI, Puan Maharani di Ruang Abdul Mu’is, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025). tirto.id/Nabila Ramadhanty Putri Darmadi.

tirto.id - Ketua DPR RI, Puan Maharani menemui perwakilan massa buruh yang melaksanakan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025). Dalam audiensi itu, Puan menekankan pihaknya mempersilakan bagi siapa pun yang ingin menggelar aksi, asalkan tidak merusak fasilitas umum.

“Aspirasi silakan disampaikan. Namun, tindakan atau aktivitas yang kemudian disampaikan jangan sampai dilakukan secara anarkistis, sampai membakar fasilitas umum, kemudian merugikan masyarakat,” kata Puan di Ruang Abdul Mu’is, Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Perwakilan buruh yang ditemui Puan antara lain Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea dan Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Rami.

Puan menekankan pihaknya terbuka bagi masyarakat yang ingin menyalurkan masukan. Hal ini mengingat menyampaikan pendapat merupakan hak bagi setiap orang, tetapi jangan sampai bersifat merugikan seperti melakukan tindak anarkistis.

Dia pun menyinggung kerusuhan yang terjadi selama aksi unjuk rasa yang terjadi pada 25-31 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI hingga memakan beberapa korban jiwa. Harapannya, peristiwa serupa tidak terulang lagi.

“Karena itu tentu saja membuat masyarakat dirugikan. Kita semua harus bermawas diri. Kita semua harus bekerja sama, dan bergotong royong dalam membangun bangsa negara,” ucap Puan.

“Jangan sampai insiden yang kemarin terjadi itu terjadi lagi, terulang lagi, karena memang membangun bangsa negara itu memang tidak bisa sendirian,” pungkas Puan.

Baca juga artikel terkait DEMO BURUH atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Flash News
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama