tirto.id - Asmaul Husna Al-Wahhab artinya dan contohnya menjadi bahasan penting dalam rukun iman. Hal iniberkaitan dengan rukun iman pertama, yakni kepada Allah Swt.
Lantas, Ya Wahhab artinya apa? Apa saja dalil Al Wahhab dalam Al-Qur'an? Berikut ini akan dibahas mengenai artiAl Wahhab beserta dalil dan contoh pengamalannya.
Allah Swt. mempunyai nama-nama yang baik atau disebut dengan "Asmaul Husna". Dari 99 nama-nama tersebut, salah satunya adalah Al-Wahhab.
Arti Asmaul Husna Al Wahhab
Ya Fattah Ya Razzaq Ya Wahhab artinya adalah Yang Maha Pembuka Kebaikan, Maha Pemberi Rezeki, dan Maha Pemberi Karunia. Namun, untuk Ya Wahhab, memiliki beberapa arti lain secara kebahasaan.
LafalAl-Wahhab berasal dari kata wahaba yang memiliki arti memberi atau memberikan sesuatu tanpa adanya imbalan.
Imam Al-Ashfahaniy dalam Mufradat Alfadzil Quran menyatakan, Al-Wahhab berasal dari kata hibah yang artinya adalah memberikan hak milik kepada orang lain tanpa ganti rugi atau gratis.
Al-Wahhab dapat dimaknai bahwa Allah Swt. yang memberikan segala karuniaNya tanpa mengharapkan adanya balasan dan tanpa permintaan dari makhlukNya.
Dilansir laman Kanwil Kemenag Kalsel, tidaklah akan berbentuk pemberian yang hakiki itu, kecuali dari Allah Swt. Sebab, Dialah yang memberikan semua yang dibutuhkan oleh orang yang membutuhkannya, bukan untuk suatu tujuan, baik kini maupun nanti.
Dalil Asmaul Husna Al Wahhab dalam Al-Qur'an
Asmaul Husna Al-Wahhab kurang lebih disebutkan sebanyak 3 kali dalam kitab suci Al Qur'an. Penyebutan secara jelas ditampilkan dalam Surah Ali Imran ayat 8, Surah Sad ayat 9, dan Surah Sad ayat 35 sebagai berikut.
1. Surah Ali Imran Ayat 8
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٨Arab Latinnya:
Rabbanā lā tuzig qulụbanā ba'da iż hadaitanā wa hab lanā mil ladungka raḥmah, innaka antal-wahhāb
Artinya:
"[Mereka berdoa], 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi,'"(QS. Yusuf [3]:8).
2. Surah Sad Ayat 9
اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيْزِ الْوَهَّابِۚ - ٩Arab Latinnya:
Am 'indahum khazā`inu raḥmati rabbikal-'azīzil wahhāb
Artinya:
“Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa, Maha Pemberi?” (QS. Sad [38]:9).
3. Surah Sad Ayat 35
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ - ٣٥
Arab Latinnya:
Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba'dī, innaka antal-wahhāb
Artinya:
“Dia berkata, “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun setelahku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Pemberi.” (QS. Sad [38]:35).
Manfaat Dzikir Ya Wahhab
Asmaul Husna Al-Wahhab dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah Swt. yang Maha Mengadakan ciptaanNya dengan sebaik-baiknya.
Lantas, apa khasiat Ya Wahhab 1000x? Hingga artikel diperbarui, belum diperoleh dalil yang menerangkan manfaat tersebut.
Akan tetapi, membaca Ya Wahhab mendatangkan pahala hingga terkabulnya doa. Hal ini ditegaskan dalam Surah Al-A'raf ayat 180 sebagai berikut:
"Dan Allah memiliki Asma'ul-husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan,” (QS. Al-A'raf [7]: 180).
Apa Contoh Al-Wahhab dalam Kehidupan Sehari-hari?
Selain wirid dan zikir, Asmaul Husna Al-Wahhab dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain.
Pengamalan Asmaul Husna Al-Wahhab dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan sifat seperti memberikan sebagian harta kepada orang yang kekurangan dengan ikhlas.
Kemudian, juga membantu kesulitan seseorang melalui akal pikiran, tenaga, motivasi, dan lainnya tanpa pamrih serta tidak mengharapkan imbalan.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif
Masuk tirto.id







































