Menuju konten utama

AS-Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Barat Daya Suriah

Amerika Serikat, Rusia dan Yordania sepakati gencatan senajta di wilayah barat daya Suriah.

AS-Rusia Sepakati Gencatan Senjata di Barat Daya Suriah
Konflik SUriah. ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Ashawi.

tirto.id - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, Rusia, dan Yordania mencapai kesepakatan de-eskalasi dan gencatan senjata di bagian barat daya Suriah pada Jumat (7/7/2017). Kesepakatan itu diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman.

"Saya pikir ini merupakan indikasi pertama bahwa AS dan Rusia bisa bekerja bersama di Suriah, dan sebagai hasilnya kita melakukan diskusi panjang mengenai area-area lain di Suriah yang selanjutnya bisa tercakup dalam kerja bersama untuk de-eskalasi area," kata Tillerson, seperti dikutip Antara, Sabtu (8/7/2017).

Tillerson mengatakan area yang tercakup dalam kesepakatan gencatan senjata itu mempengaruhi keamanan Yordania dan merupakan "bagian yang sangat rumit dari medan perang Suriah". Gencatan senjata dijadwalkan dimulai pada Minggu tengah hari waktu Damaskus.

Kesepakatan gencatan senjata itu meliputi "pengamanan akses kemanusiaan dan pengaturan hubungan antara oposisi di kawasan dan pusat monitoring yang dibangun di ibu kota Yordania". Gencatan senjata itu mestinya bisa membuka jalan menuju upaya perdamaian yang lebih besar, kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang terlibat dalam pembicaraan itu.

Ini menjadi langkah pertama terkait pengaturan gencatan senjata dan de-eskalasi yang rumit di barat daya Suriah dan diyakini akan lebih kompleks ketimbang yang diupayakan pada masa lalu. Tillerson mengaku bahwa tujuan-tujuan Amerika Serikat dan Rusia di Suriah "sama persis".

Sebelumnya, Rusia dan Iran adalah pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad sedangkan Washington mendukung sejumlah kelompok pemberontak yang ingin menggulingkan dia. Gencatan senjata serupa sebelumnya gagal bertahan lama dan tidak jelas berapa banyak pejuang yang sebenarnya --dari pemerintah Assad dan pasukan pemberontak utama Suriah di daerah barat daya-- yang berkomitmen dalam upaya terkini.

Terlepas dari gencatan senjata itu, Tillerson mengatakan Amerika Serikat tidak melihat "peran jangka panjang keluarga Assad atau rejim Assad. Dan kami membuat ini jelas bagi semua. Kami pastinya juga menegaskan ini dalam diskusi kami dengan Rusia."

Baca juga artikel terkait KONFLIK SURIAH atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Politik
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora