Menuju konten utama

Arus Mudik Lebaran Diprediksi 80 Juta, Ini Persiapan Pemerintah

Kemenhub memprediksi arus mudik lebaran 2023 mencapai 80 juta orang. Pemicunya adalah kasus COVID-19 menurun, tidak adanya PPKM dan ekonomi membaik."

Arus Mudik Lebaran Diprediksi 80 Juta, Ini Persiapan Pemerintah
Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke atas KMP Batum Andi di dermaga Eksekutif, Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/hp.

tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi arus mudik lebaran 2023 mencapai 80 juta orang. Pemicunya adalah kasus COVID-19 menurun, tidak adanya PPKM dan keadaan ekonomi yang membaik.

“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya akhir pekan lalu, Jumat (17/2/2023).

Mengantisipasi kondisi tersebut, Kemenhub mulai melakukan berbagai langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan angkutan lebaran 2023 sejak awal tahun. Hal ini dilakukan agar momen mudik lebaran yang berlangsung pada Aprol dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan terkendali.

Adapun langkah yang disiapkan Kemenhub, diantaranya menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat, melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.

Pada sektor darat, Kemenhub bekerja sama dengan KemenPUPR dan Korlantas Polri untuk melakukan pengecekan kondisi jalur di daerah Pantai Selatan, dan Pantai Utara Jawa. Pihaknya juga telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi menjadi masalah juka tidak ditangani dengan baik.

"Jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik," ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya telah menyiapkan regulasi tetapi penerapan rekayasa lalu lintas maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri. Kemudian adanya penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur karena dinilai jumlahnya kurang.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi kepadatan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak- Bakauheni, Kemenhub menyiapkan tambahan pelabuhan penyeberangan diantaranya Pelabuhan Ciwadan dan Pelabuhan Panjang.

Kemudian, terkait dengan konektivitas udara yang diprediksi akan terjadi kepadatan di sejumlah Bandara Seperti di Bali, Makassar, Surabaya, dan Medan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal. Kami juga berkoordinasi dengan operator bandara untuk meningkatkan jam operasional bandara,” ucap Menhub.

Sejumlah hal lainnya yang disiapkan Kemenhub bersama dengan pemangku kepentingan terkait demi kelancaran penyelenggaraan Angleb tahun ini, diantaranya menyiapkan armada transportasi publik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, dan memfasilitasi program mudik gratis untuk menekan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Angleb tahun sebelumnya, faktor yang juga penting untuk menyukseskan penyelenggaraan Angleb yaitu sosialisasi dan dukungan dari media massa untuk menyampaikan informasi terkini terkait kebijakan dan juga mengedukasi masyarakat untuk merencanakan perjalanannya dengan baik.

Baca juga artikel terkait EKBIS atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - News
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat