Menuju konten utama

Arti Akulturasi Menurut Sosiolog: Koentjaraningrat hingga Lauer

Apa definisi akulturasi dalam Sosiologi menurut para sosiolog?

Arti Akulturasi Menurut Sosiolog: Koentjaraningrat hingga Lauer
Ilustrasi Sosiologi. foto/Istockphoto

tirto.id - Indonesia yang kaya dengan beragam budaya memungkinkan terjadinya kontak di antara budaya-budaya yamg ada. Saat berbagai budaya terjadi kontak dalam waktu cukup lama, maka memungkinkan kebudayaan asli terpengaruh oleh kebudayaan asing yang masuk. Kebudayaan asing diterima oleh masyarakat lokal, namun tdak sampai menghilangkan sifat khas kebudayaan sendiri.

Proses pengambilan unsur-unsur atau sifat kebudayaan lain oleh kelompok atau indvidu ini disebut dengan akulturasi. Dalam Jurnal Ilmu Dakwah Volume 35 Nomor 2 (2015), antropolog William Hafiland mengatakan, dalam akulturasi terjadi kebudayaan mengalami perubahan besar. Perubahan ini muncul saat antarbudaya berbeda saling melakukan kontak dalam waktu lama.

Persepsi masyarakat terhadap masuknya budaya asing turut memengaruhi cepat - lambatnya terjadinya akulturasi. Akulturasi diperoleh dengan pemaksaan, cenderung memerlukan waktu lama untuk bisa diterima. Namun jika akulturasi dilakukan secara damai maka proses akultasi berlangsung cenderung cepat.

Akulturasi turut memengaruhi berbagai sisi sosiologi lainnya dalam masyarakat. Misalnya yaitu perubahan sosial, difusi, asimilasi, hingga asimilasi. Proses akulturasi yang didapatkan dengan cara alami dan damai, menjadi masyarakat majemuk memiliki kehidupan lebih harmonis. Masyarakat lebih bisa menerima akulturasi dalam berbagai hal seperti seni, kuliner, arsitektur, dan sebagainya.

Akulturasi Menurut Para Ahli Sosiologi

Peristiwa interaksi antarbudaya ini membuat banyak ahli mengemukakan pendapatnya mengenai arti dari akulturasi. Berikut ini beberapa pendapat antropolog mengenai hal tersebut:

1. Koentjaraningrat

Antropolog dari Indonesia ini menyatakan definisi akulturasi dalam teori Culture Contact. Akulturasi menurut Koentjaraningrat adalah proses sosial yang timbul jika suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut secara lambat diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

2. Saebani

Akulturasi menurut Saebani yaitu akulturasi meliputi fenomena yang muncul dari percampuran kebudayaan jika berbagai kelompok manusia dengan kebudayaan yang beragam bertemu, mengadakan kontak langsung dan terus - menerus, lantas menimbulkan perubahan pada pola-polakebudayaan asli dari salah satu kelompok atau pada keduanya.

3. John W Berry

John W. Berry mengatakan, akulturasi merupakan proses merangkap dari perubahan budaya dan psikologis, yang berlangsung sebagai hasil kontak antara dua atau lebih kelompok budaya dan anggotanya. Melansir laman UIN Sultan Syarif Kasim, akulturasi melibatkan perubahan struktur sosial dan institusi jika ada di level kelompok. Pada level individu, akulturasi melibatkan perubahan perilaku.

4. Krober

Akulturasi menurut Krober meliputi perubahan pada kebudayaan yang dipicu pengaruh dari kebudayaan lain. Pengaruh tersebut akhirnya menghasilkan beragam persamaan pada kebudayaan itu.

5. Lauer

Lauer menyatakan bahwa akulturasi lebih ke pembentukan pola baru dari penyatuan dua budaya yang disebabkan dominasi kesamaan yang banyak dari budaya tersebut, dan terjadi interaksi yang baik dari masyarakat itu sendiri, kemudian mengarah ke masing-masing budaya dengan tetap mempertahankan keaslian nilainya.

Baca juga artikel terkait AKULTURASI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Dipna Videlia Putsanra