Menuju konten utama

Arab Saudi Izinkan Pasangan Turis Belum Nikah untuk Sewa Hotel

Pasangan wisatawan asing kini tak perlu menunjukkan buku nikah saat menyewa hotel di Arab Saudi.

Arab Saudi Izinkan Pasangan Turis Belum Nikah untuk Sewa Hotel
Ilustrasi Arab Saudi. FOTO/AP

tirto.id - Arab Saudi menghapus aturan yang melarang perempuan berwisata sendirian di negara tersebut, dan pasangan belum menikah dari luar negeri untuk menyewa satu kamar hotel.

Aljazeera mewartakan, upaya pemerintah untuk meringkankan aturan soal turis ini dilakukan untuk mendongkrak sektor pariwisata, agar perekonomian Arab Saudi tidak bergantung sepenuhnya pada minyak mentah.

Komisi Pariwisata dan Kebudayaan Nasional Arab Saudi merilis kebijakan baru tersebut pada Minggu (6/10/2019).

Komisi tersebut menyatakan, perempuan dapat bepergian dan menyewa kamar hotel tanpa perlu perwakilan pria dewasa dengan menunjukkan kartu tanda penduduk untuk warga Arab Saudi dan surat keterangan domisili untuk ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi dan paspor untuk turis asing.

Keringanan juga akan diterapkan pada pasangan yang belum menikah dari luar negeri. Mereka dapat menyewa satu kamar hotel tanpa harus menunjukkan surat nikah.

Meskipun begitu, pasangan Arab Saudi sendiri masih harus menunjukkan surat nikah jika ingin menyewa satu kamar hotel.

"Semua warga Arab Saudi akan diminta menunjukkan kartu keluarga atau bukti perkawinan untuk menyewa kamar hotel," kata pejabat Pariwisata.

Ia manambahkan, perempuan tidak perlu menunjukkan kartu identitas jika sudah memiliki pendamping atau perwakilan pria yang bertanggung jawab atasnya.

Minggu lalu, sebagaimana dilansir The Guardian, Arab Saudi mengumumkan skema visa turis, yang menunjukkan bahwa pemerintah berupaya meningkatkan sektor pariwisata dan mendorong kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari 3 persen (kontribusi saat ini) ke 10 persen.

Dalam pengumuman tersebut, Arab Saudi menyoroti lima situs pariwisata yang ditetapkan menjadi situs Keajaiban Dunia UNESCO, seperti Laut Merah, padang gurun, dan beberapa gunung.

Skema visa tersebut memperbolehkan turis tinggal selama 90 hari berturut-turut untuk tujuan pariwisata saja, pertama kalinya di Arab Saudi. Pengunjung dari 49 negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat bisa memiliki visa secara online atau saat telah tiba di Saudi.

Selain 49 negara itu, negara lainnya dapat memiliki visa dengan mengunjungi konsulat Arab Saudi terdekat.

Lebih lagi, aturan berpakaian perempuan kini dilonggarkan. Turis perempuan boleh mengenakan pakaian asal sopan, menutupi bahu dan lutut, serta tidak harus tertutup rapat.

Arab Saudi banyak mengubah citranya di depan para turis asing dan investor. Putra Mahkota Mohammed bin Salman membuat perubahan substansial di banyak aspek di kerajaan yang dikenal sangat konservatif tersebut.

Salah satunya adalah mengizinkan perempuan menyetir sendiri dan bepergian keluar negeri tanpa wali laki-laki.

Simon Calder, editor rubrik travel di Independent menyatakan pelonggaran visa dan aturan ini dapat meningkatkan jumlah turis ke Arab Saudi.

"Sangat menyederhanakan birokrasi untuk memperoleh visa harunsya mengarah pada peningkatan jumlah pengunjung dengan cepat, terutama bagi mereka yang tertarim dengan dunia Arab dan warisannya," katanya dikutip oleh BBC.

Baca juga artikel terkait ARAB SAUDI atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Anggit Setiani Dayana
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yantina Debora