tirto.id - Teknik olahraga jalan cepat atau race walking terdiri dari empat tahapan, mulai dari teknik awalan (start), cara melangkah, teknik ayunan lengan, dan penyelesaiannya (finishing). Keterampilan menguasai empat teknik itu menentukan atlet dalam memenangkan pertandingan olahraga jalan cepat.
Secara definitif, olahraga jalan cepat merupakan cabang olahraga atletik. Fokusnya terletak pada disiplin dan presisi langkah kaki. Cara melakukannya dengan dengan mengayunkan kaki depan, tanpa memutuskan hubungan kaki belakang dengan tanah.
Dilansir laman Olympic, sejarah jalan cepat berawal dari aktivitas judi kaum bangsawan di era Victoria Inggris (1837-1901). Para bangsawan Inggris kerap bertaruh untuk pelayannya yang berjalan cepat di sisi pelatih yang mengendarai kuda.
Kegemaran ini menyebar luas. Lambat laun jalan cepat menjadi bagian cabang olahraga atletik. Pertandingan olahraga jalan cepat pertama kali dihelat pada kompetisi Olympic Games tahun 1904.
Organisasi yang menaungi olahraga jalan cepat di Indonesia adalah PASI atau Persatuan Atletik Seluruh Indonesia yang berdiri sejak 3 September 1950. Olahraga ini belum cukup populer di Indonesia sehingga belum ada organisasi mandiri yang hanya berkecimpung di cabang olahraga jalan cepat.
Berdasarkan jaraknya, lintasan olahraga jalan cepat yang diperlombakan terbagi menjadi dua jenis, sebagaimana dinyatakan Syahriad dalam buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (2020) sebagai berikut:
- Jalan cepat kategori putra adalah 20-50 kilometer
- Jalan cepat kategori putri adalah 10-20 kilometer
Teknik dalam Olahraga Jalan Cepat
Sederhananya, jalan cepat dilakukan dengan menggerakkan kaki ke depan sedemikian rupa, dengan syarat tapak kaki belakang harus tetap berkontak dengan tanah.
Jika kedua kaki melayang dari permukaan tanah saat bergerak maju, seperti yang terjadi saat berlari, atlet dianggap melakukan pelanggaran. Perbedaan antara jalan cepat dan olahraga lari dapat dilihat di sini.
Selama melakukan gerakan jalan cepat, kaki yang bergerak maju harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Kaki penyangga juga mesti lurus, tidak bengkok di bagian lutut sesaat dalam posisi tegak.
Pelaksanaan jalan cepat yang ideal mengikuti alur empat teknik jalan cepat, terdiri dari teknik awalan, cara melangkah, teknik ayunan lengan, dan penyelesaiannya (finishing).
Berikut ini penjelasan mengenai empat teknik dalam olahraga jalan cepat, sebagaimana dikutip dari Atletik Nomor Jalan Cepat(2020) yang ditulis Mochamad Windarto.
Teknik Awalan (Start)
Sebenarnya, tidak ada teknik khusus yang perlu dipelajari dalam tahap awalan atau start jalan cepat. Umumnya, para peserta akan berdiri bersiap.
- Ketika ada aba-aba: "Bersedia", peserta menempatkan posisi kaki berada di belakang garis start, sementara kaki kanan berada di samping belakang kaki kiri.
- Posisi badan agak condong ke depan. Kedua tangan rileks.
- Saat disuarakan aba-aba: "Ya" atau tembakan pistol, peserta segera melangkahkan kaki kanan ke depan, yang disusul kaki kiri, serta terus berjalan cepat.
Cara Melangkah
Langkah kaki dalam jalan cepat harus dalam posisi presisi. Cara melakukan tekniknya adalah sebagai berikut.
- Pejalan kaki mengangkat pahanya, kemudian mengayunkannya ke depan sekaligus lutut ditekuk.
- Karena ayunan paha bergerak ke depan, tungkai bawah juga ikut terayun, lutut kemudian menjadi lurus.
- Tapakkan tumit terlebih dahulu untuk menyentuh tanah.
- Bersamaan dengan ayunan kaki itu, kaki tumpu digerakkan dengan mengangkat tumit.
- Ujung kaki tumpu terangkat dari tanah, lalu berganti menjadi kaki ayun selanjutnya.
- Langkah kaki jangan sampai terlalu pendek.
Teknik Ayunan Lengan
Selain perkara langkah kaki, ayunan lengan juga diperhatikan dalam olahraga jalan cepat. Cara melakukan teknik ayunan lengan dalam olahraga jalan cepat adalah sebagai berikut.
- Siku ditekuk sekitar 90 derajat.
- Ayunan lengan kiri mengarah ke depan seiring dengan mengangkat paha dan juga kaki kanan.
- Ada koordinasi antara lengan kiri bersamaan dengan kaki kanan, serta lengan kanan dengan kaki kiri.
Penyelesaian (Finishing)
Sebagaimana teknik awalannya, penyelesaian atau finishing dalam olahraga jalan cepat juga tidak membutuhkan teknik khusus.
Namun, lazimnya para atlet akan berjalan terus dengan cepat hingga melewati garis finish, baru kemudian dikendorkan langkahnya sesudah melewati kira-kira 3-5 meter.
Editor: Iswara N Raditya