Menuju konten utama

Apa Saja Manfaat Tumbuhan Gambir dan Bagaimana Cara Pengolahannya?

Ada sejumlah manfaat tumbuhan gambir untuk kesehatan. Apa saja manfaat tumbuhan gambir dan bagaimana cara pengolahannya?

Apa Saja Manfaat Tumbuhan Gambir dan Bagaimana Cara Pengolahannya?
Ilustrasi laboratorium. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Gambir (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) merupakan tanaman yang tumbuh di kawasan tropis. Di kawasan Asia, tanaman gambir kerap digunakan sebagai obat antidiare dan bahan astringen.

Bagian tanaman gambir yang diolah adalah daun dan rantingnya. Berdasarkan sejumlah penelitian dan pengalaman, ada banyak manfaat gambir untuk kesehatan.

Beberapa contoh manfaat gambir ialah mengobati mencret (daun), perut mulas, eksema, disentri, radang gusi (getahnya), radang tenggorokan, demam, dan batuk.

Manfaat Gambir untuk Kesehatan

Gambir merupakan tanaman yang menghasilkan antioksidan alami. Antioksidan tersebut berfungsi sebagai penangkal radikal bebas penyebab berbagai jenis penyakit, seperti kanker, kardiovaskuler, hingga penuaan dini.

Radikal bebas kini nyaris tidak bisa kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Sumbernya berasal dari asap kendaraan, rokok, dan polusi lain. Stres tinggi serta penambahan bahan kimia di dalam makan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari dapat juga menyebabkan radikal bebas.

Sayangnya, pemanfaatan gambir dengan ekstraksi untuk menangkal radikal bebas selama ini masih belum optimal. Hal tersebut karena kurangnya pengetahuan masyarakat dalam ekstraksi gambir.

Selama ini, gambir jamak digunakan untuk industri penyamak kulit, ramuan makan sirih, bahan baku pembuatan permen, zat pewarna dalam industri batik, dan sebagai penjernih pada industri air. Gambir juga sangat potensial untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan.

Antioksidan yang terkandung dalam gambir adalah katekin. Senyawa bioaktif ini ditengarai lebih dari sekadar antioksidan, ia bersifat super-antioksidan.

Senyawa katekin dipercaya ampuh untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan juga bermanfaat dalam pembentukan kolagen.

Umumnya katekin bisa ditemui dalam kandungan daun teh. Namun, gambir disebut memiliki kadar katekin lebih tinggi daripada daun teh.

Di lain sisi, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) merilis, antibakteri yang berasal dari katekin yaitu flavonoid, biasanya untuk mengobati diabetes, penyakit degeneratif, penyakit yang tidak menular. Selain itu tanaman gambir juga dipercaya sebagai obat cuci luka bakar, kudis, diare dan disentri, obat kumur-kumur untuk sakit tenggorokan dan sariawan.

Cara Pengolahan Daun Gambir Jadi Ekstrak

Pengolahan untuk mendapat ekstrak gambir cukup memakan waktu. Pambayun dkk menjelaskan dalam penelitiannya, salah satu teknik pengolahan daun gambir adalah dengan pengolahan basah.

Pertama-tama, daun gambir segar direbus dengan air dengan perbandingan 1:10 (berat/volume) sampai mendidih. Kondisi ini dipertahankan selama 20 menit.

Kemudian, daun hasil perebusan selanjutnya dipres dengan pres hidraulik hingga cairan daun tidak menetes lagi. Ekstrak hasil pengepresan selanjutnya diendapkan selama 24 jam.

Endapan yang terbentuk diambil dan dikeringkan dengan oven pengering suhu 45-50 °C. Langkah berikutnya ialah menyimpan ekstrak gambir untuk digunakan lebih lanjut.

Cara lain adalah menggunakan teknik pengolahan kering. Dengan teknik ini, daun gambir dipanasi di suhu 60 derajat celcius selama enam jam. Kemudian digiling hingga menjadi bubuk.

Bubuk daun gambir lantas direbus selama 30 menit sembari diaduk pelan dan didinginkan. Hasil filtrasi kemudian dikeringkan menggunakan mesin rotary vakum evaporator, yakni instrumen yang menggunakan prinsip destilasi (pemisahan).

Dari kedua jenis cara pengolahan daun gambir itu, kadar katekin gambir lebih tinggi didapatkan dari proses pengolahan basah.

Baca juga artikel terkait TANAMAN OBAT atau tulisan lainnya dari Auvry Abeyasa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Auvry Abeyasa
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Addi M Idhom