tirto.id - Seni merupakan salah satu bentuk ekspresi jiwa dan pikiran manusia ke dalam berbagai bidang dan cabang seni, salah satunya adalah seni grafis.
Menurut Modul Seni Grafis Universitas Esa Unggul, seni grafis merupakan seni dua dimensi yang diciptakan melalui teknik cetak seperti cetak sablon, stempel, cetak datar (litografi) dan lain sebagainya.
Seni grafis menciptakan atau membuat cetakan yang dapat mentransfer gambar dari cetakan ke media karya seperti kertas.
Secara etimologinya, kata grafis berasal dari bahasa Yunani yaitu “graphein” yang berarti menulis atau menggambar.
Sementara dalam bahasa inggris, grafis berasal dari kata “graph” atau “ graphic” yang berarti membuat tulisan atau lukisan dengan cara ditoreh atau digores.
Seni grafis bisa merujuk pada seni mencetak yang masih manual tanpa mesin tetapi juga bisa merujuk pada mesin cetak dengan teknologi yang lebih canggih di zaman sekarang.
Metode cetak manual tanpa mesin masih digunakan sampai sekarang dengan alasan estetis dari seorang seniman. Selain itu, mesin cetak hanya efektif digunakan untuk produksi masal atau skala besar kelas industri.
Dilansir dari Modul Seni Budaya SMPN 6 Lembang, sejarah awal seni grafis di Indonesia telah ada sjeak zaman prasejarah dengan ditemukannya gambar-gambar di Goa Leang-Leang di Sulawesi yang berupa cap-cap tangan berwarna-warni.
Manusia prasejarah membuat cap-cap tangan tersebut dari pewarna yang bisa terbuat dari darah, bubuk tulang, dan hasil binatang buruan yang dicamput dengan tanah.
Pada mulanya, seni grafis termasuk dalam seni rupa murni dua dimensi yang hanya berfungsi sebagai ekspresi dan kepuasan batin semata.
Namun seiring berkembangnya waktu, kini seni grafis juga bisa diterapkan pada sebuah benda yaitu seni terapan. Bahkan kini seni grafis memiliki banyak fungsi untuk kepentingan dan kebutuhan manusia.
Karakteristik Seni Grafis
Terdapat setidaknya 4 karakteristik khusus pada seni grafis, yaitu:
- Karya yang dihasilkan bisa lebih dari satu dan bisa direproduksi.
- Karya seni grafis merupakan hasil karya cetak dan bukan dari goresan tangan.
- Karya seni grafis ditentukan oleh proses atau teknik cetak yang digunakan sehingga setiap karya memiliki karakteristik sesuai dengan tekniknya.
- Karakter dari setiap karya ditentukan oleh jenis media yang digunakan.
Jenis-Jenis Seni Grafis
Dilansir dari Modul Seni Rupa Kemdikbud, berdasarkan teknik pembuatannya terdapat beberapa jenis karya seni grafis antara lain:
1. Cetak Tinggi
Jenis ini merupakan proses pembuatan grafis dengan memanfaatkan ketinggian sebuah media.
Teknik ini menggunakan bahan yang mudah dicukil sehingga media yang digunakan akan menghasilkan perbedaan tinggi permukaan.
Kemudian permukaan tinggi tersebut akan diolesi tinta dan membentuk gambar sesuai cetakan yang dibuat.
2. Cetak Dalam
Cetak jenis ini merupakan teknik mencetak grafis menggunakan media plat aluminium yang digores dengan benda tajam.
Kemudian goresan tersebut akan diberi tinta dan disapukan pada permukaan kertas basah.
3. Cetak Saring
Cetak ini merupakan teknik grafis yang menggunakan cetakan yang disebut screen.
Screen tersebut dilapisi dengan bahan yang peka cahaya yang kemudian ditutup dengan film atau gambar yang disinari oleh matahari atau lampu dengan suhu tertentu.
Kemudian screen akan dicuci dan terbentuk cetakan berlubang sesuai dengan film yang dibuat.
4. Cetak Datar
Cetak ini merupakan teknik seni grafis yang dibuat dengan klise datar dengan prinsip saling tolak dan terima antara tinta dan air.
Teknik ini mendapatkan perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk bisa menciptakan gambar.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno