tirto.id - Kedatangan filantropis dunia sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, ke Indonesia awal Mei lalu membawa kabar baru dalam bidang kesehatan. Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Gates tertarik untuk melakukan uji coba pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) di Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan telah memberikan izin kepada yayasan Gates Foundation miliknya untuk melakukan uji coba klinis fase 3 vaksin TBC jenis M72 di Tanah Air. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, memastikan, nantinya proses uji coba klinis vaksin TBC besutan yayasan Gates Foundation itu akan berlangsung dengan transparan.
Seturut ramainya respons publik terhadap kabar ini, berseliweran narasi miring terkait vaksin TBC. Sebuah akun Facebook dengan nama “Ahmad Sungandi” (arsip) misalnya, membagikan unggahan bahwa penumpang pesawat kini diwajibkan untuk divaksin TBC terlebih dahulu. Informasi itu diklaim berasal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Semua penumpang yang akan naik pesawat agar sudah di vaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin. Tujuannya untuk mencegah penyebaran lewat udara,” begitu bunyi teks dalam gambar yang dibagikan, lengkap dengan foto Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Unggahan yang disebarkan pada Jumat (23/5/2025) ini sudah memperoleh 12 reaksi emoji dan 37 komentar. Di kolom komentar tersebut, ada warganet yang tampak menertawakan negara dan ada pula yang menyebut bahwa kebijakan ini dilakukan demi proyek Bill Gates.
Namun, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Untuk mencari tahu kebenaran klaim yang berlalu-lalang, Tim Riset Tirto mula-mula mengecek akun Instagram resmi @kemenkes_ri. Alih-alih menemukan informasi yang mengonfirmasi klaim, kami justru menemukan narasi ini sudah dibantah oleh Kemenkes.
Dalam sorotan story akun Instagram tersebut berjudul “ANTIHOAKS”, Kemenkes telah menyatakan tidak adanya aturan terkait dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Healthies, hati-hati dengan informasi tidak benar. Tidak ada aturan wajib vaksin TBC untuk naik pesawat. Cek fakta sebelum percaya!” tulis Kemenkes lewat story Instagram-nya, Jumat (23/5/2025).
Narasi ini juga sudah dinyatakan tidak benar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Saat mencoba menelusuri gambar Menkes Budi lewat pencarian Google Image, kami menemukan bahwa foto yang disertakan dalam unggahan itu diambil oleh jurnalis Kompas dan tidak ada kaitannya dengan wacana keharusan vaksin TBC untuk penumpang pesawat.
Dokumentasi itu merupakan potret saat Budi ditemui di Kantor Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025). Menurut keterangan fotonya, mulai Juli, Menkes targetkan cek kesehatan gratis di 200 ribu sekolah demi capai 300 ribu peserta per hari.
Rencana uji coba vaksin TBC yang dikembangkan oleh Gates ini memang diwarnai kekhawatiran publik, salah satunya yakni munculnya isu terkait masyarakat Indonesia akan menjadi kelinci percobaan dari uji coba vaksin tersebut.
Kendati begitu, Menkes, Budi menyatakan bahwa pelaksanaan uji coba vaksin TBC yang dikembangkan oleh yayasan Gates, The Gates Foundation, sudah melewati uji klinis yang ketat dan secara ilmiah sudah terbukti aman.
“Pertanyaan (kekhawatiran) seperti ini itu banyak (pada saat) dilakukan di clinical trial (uji klinis) level 1 yang 3 tahun, 4 tahun yang lalu sudah dilakukan. Ini supaya mengedukasi masyarakat juga, ini bukan kayak kelinci percobaan,” ujar Budi saat ditemui usai menghadiri acara Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC, di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (9/5/2025).
Tirto sebelumnya juga telah memeriksa klaim tidak benar yang menyebut uji coba vaksin TBC di Indonesia, menjadi alasan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan perjalanan. Meski benar adanya peringatan perjalanan dari pemerintah AS, pihaknya tidak menyebutkan rencana uji coba vaksin TBC yang didanai oleh Gates Foundation sebagai alasan peringatan itu dikeluarkan.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, narasi penumpang pesawat wajib melakukan vaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin sudah dibantah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Dalam sorotan story akun Instagram resmi Kemenkes berjudul “ANTIHOAKS”, pihaknya telah menyatakan tidak adanya aturan terkait dan mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Hasil penelusuran Google Image terhadap gambar Menkes Budi yang ditampilkan dalam unggahan diambil oleh jurnalis Kompas dan tidak ada kaitannya dengan wacana keharusan vaksin TBC untuk penumpang pesawat.
Jadi, narasi soal penumpang pesawat wajib melakukan vaksin TBC dan menunjukkan surat vaksin ersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty
Masuk tirto.id


































