Menuju konten utama

Apa Itu Teori Asimilasi dan Pengertiannya Menurut Para Ahli?

Mengetahui apa itu teori asimilasi dan pengertiannya menurut para ahli.

Apa Itu Teori Asimilasi dan Pengertiannya Menurut Para Ahli?
Peserta mementaskan lakon "Somantri Ngenger" saat mengikuti Festival Dalang Wayang Golek di Kampung Jenebin, Desa Purwadana, Karawang, Jawa Barat, Senin (15/3/2021). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Asimilasi merupakan proses penggabungan dua kebudayaan yang berbeda menjadi satu kebudayaan baru.

Menurut Raymond H.C. Teske Jr. dan Bardin H. Nelson, proses ini juga dapat diartikan sebagai sebuah “peleburan budaya”, dengan menghilangkan budaya asli dan menciptakan budaya baru yang lebih dominan.

Dalam laman Lumen Learning, istilah asimilasi juga dipakai untuk menggambarkan proses di mana minoritas berintegrasi secara sosial, budaya, atau politik ke dalam budaya dan masyarakat yang lebih besar dan dominan.

Dengan kata lain, istilah ini digunakan untuk menyebut imigran dan kelompok etnis yang menetap di tanah baru.

Imigran memperoleh kebiasaan dan sikap baru melalui kontak dan komunikasi dengan masyarakat baru, sementara mereka juga memperkenalkan beberapa ciri budaya mereka sendiri kepada masyarakat tersebut.

Setiap kelompok, seperti populasi imigran atau etnis, dapat memilih untuk mengadopsi budaya yang berbeda karena berbagai alasan seperti relevansi politik atau keuntungan yang dirasakan. Namun, suatu kelompok juga dapat dipaksa atau merasa terpaksa melakukannya sebagai akibat dari penaklukan imperialistik, imigrasi, atau perubahan drastis dalam populasi.

Proses asimilasi sendiri biasanya melibatkan perubahan bertahap dari berbagai tingkat. Proses ini dikatakan sebagai “asimilasi penuh” ketika anggota baru suatu masyarakat menjadi tidak dapat dibedakan dari anggota asli.

Contoh proses asimilasi paling sederhana adalah musik dangdut. Pertemuan kebudayaan musik India (Hindustan), Melayu, dan Arab, melebur menjadi identitas musik baru bernama “dangdut” yang menjadi khas Indonesia.

Infografik SC Teori Asimilasi

Infografik SC Teori Asimilasi. tirto.id/Lugas

Pengertian Asimilasi Menurut Para Ahli

Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto dalam Sosiologi Suatu Pengantar (1990) menyebut asimilasi atau assimilation sebagai proses sosial dalam taraf lanjut yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang/per orang dan kelompok-kelompok manusia dan juga usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Singkatnya, proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama walau terkadang bersifat emosional demi kepentingan bersama.

Koentjoroningrat

Sementara itu, menurut Koentjaraningrat asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan yang tadi berubah sifatnya yang khas.

Lebih lanjut, perubahan ini perubahan ini juga membuat unsur masing-masing kebudayaan menjadi budaya campuran atau budaya baru.

Robert E.Park dan Ernest W. Burgess

Dalam buku Introduction to the Science of Sociology (1921), dua sosiolog Amerika ini mendefiniskan asimilasi sebagai proses interpretasi dan fusi (peleburan budaya) di mana orang-orang dan kelompok memperoleh kenangan, sentimen, dan sikap orang lain atau kelompok, serta dengan berbagi pengalaman dan sejarah, digabungkan dengan mereka dalam kehidupan kebudayaan bersama.

Syarat dari peleburan budaya ini adalah dengan adanya interaksi yang intensif dalam waktu yang lama.

Merwyn S. Garbarino

Garbarino mendefinisikan asimilasi sebagai proses penyerapan (absortion). Dalam Sociocultural Theory in Anthropology: A Short History (1983), ia menyebut asimilasi sebagai proses penyerapan suatu kelompok ke dalam cara hidup masyarakat yang dominan, dan hasilnya kelompok tersebut menghilangkan atau meninggalkan budayanya sendiri.

Baca juga artikel terkait ANTROPOLOGI atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yandri Daniel Damaledo