Menuju konten utama

Contoh Asimilasi Budaya dan Agama di Indonesia

Asimilasi adalah proses dari perubahan pola suatu kebudayaan yang menyesuaikan diri dengan mayoritas.

Contoh Asimilasi Budaya dan Agama di Indonesia
Ilustrasi Buku. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Asimilasi adalah proses perubahan pola kebudayaan untuk menyesuaikan diri dengan mayoritas. Dalam kondisi seperti itu, biasanya kelompok minoritas secara bertahap akan kehilangan identitas dirinya. Hal ini disebabkan proses penyesuaian berdasarkan relasi antarbudaya dan identitas masing-masing budaya.

Dalam jurnal Akulturasi dan Asimiliasi Dalam Konteks Interaksi Antar Etnik oleh Khomsahrial Romli sebagaimana mengutip Robert M. Jiobu, proses reduksi identitas yang berlangsung saat asimilasi bisa memunculkan dua kemungkinan, yaitu:

  • Kelompok minoritas kehilangan keunikannya dan menyerupai kelompok mayoritas. Dalam proses itu kelompok mayoritas tidak berubah.
  • Kelompok minoritas dan kelompok mayoritas bercampur secara homogen. Masing-masing kelompok kehilangan keunikannya, lalu muncul suatu produk unik lainnya, suatu proses yang disebut Belanga Pencampuran.

Menurut Danadjaya, proses pembauran suatu budaya biasanya melalui dua proses asimilasi, yaitu asimilasi tuntas satu arah dan asimilasi tuntas dua arah.

  • Asimilasi tuntas satu arah adalah seseorang atau kelompok mengambil alih budaya dan jati diri kelompok dominan dan menjadi bagian dari kelompok itu.
  • Asimilasi tuntas dua arah dapat berlangsung manakala dua atau lebih kelompok etnik saling memberi dan menerima budaya yang dimiliki oleh setiap kelompok etnik.

Contoh Asimiliasi Budaya dan Agama di Indonesia

Dalam konteks Islam Nusantara, lembaga pendidikan keagamaan surau dan pesantren secara sosio-historis adalah tempat lahir dan berkembangnya banyak ulama karismatik yang mampu menciptakan suasana tenang, damai dan juga dinamis. Dengan menekankan pentingnya integrasi atau kohesi sosial, Islam dapat bergumul dengan budaya-budaya di nusantara, demikian menurut Jurnal berjudul Asimilasi Islam Dengan Budaya Lokal di Nusantara.

Islam sebagai agama hadir di seluruh suku bangsa sebagai sistem nilai yang menyatu dengan budaya setempat, sehingga hal ini yang sering dilihat oleh orang di luar suku tersebut dengan Islam Minangkabau, Islam Jawa, dan seterusnya.

Akumulasi kebudayaan yang menyetubuh dengan berbagai kultur ini kemudian disebut dengan Islam multikultural. Hadirnya suatu kebudayaan Islam pada suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh pemahaman dari ajaran Islam. Pemahaman pada tatanan praksis ini kemudian sering menjadi konflik laten bahkan menjadi konflik manisfestasi di tengah kehidupan umat beragama.

Berkaitan dengan budaya Islam sebagai sistem ajaran agama akan selalu berdialog dengan budaya lokal dimana Islam berada. Meskipun akhirnya terdapat salah satu yang berpengaruh baik agama atau justru sebaliknya, budaya lokal yang lebih dominan dalam kehidupan manusia.

Namun besar kemungkinan keduanya dapat memainkan peran penting dalam membentuk budaya baru, karena terjadi dialog antara tatanan nilai agama yang menjadi idealisme suatu agama dengan tata nilai budaya lokal.

Baca juga artikel terkait ASIMILASI atau tulisan lainnya dari Abraham William

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abraham William
Penulis: Abraham William
Editor: Alexander Haryanto