tirto.id - Dalam era digital yang terus berkembang, kehidupan pribadi seringkali menjadi bagian terbuka yang rentan terhadap intervensi tak diinginkan.
Fenomena maraknya penggunaan platform Social Spy di telah menciptakan gelombang baru kontroversi terkait privasi.
Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin banyak orang yang menggunakan alat-alat ini untuk mengintai percakapan pribadi, pesan singkat seseorang, sehingga memicu pertanyaan soal etika dan keamanan.
Alasan mengapa mereka memanfaatkan fitur yang ditawarkan oleh laman tersebut adalah untuk bisa memata-matai aplikasi milik orang lain semisal pasangan, keluarga atau rekan kerja.
Cara mendapatkan dan menggunakan aplikasi tersebut pun mudah. Anda hanya perlu mengakses laman tersebut melalui mesin pencari, tanpa perlu mengunduh lebih dahulu ke ponsel atau gadget sehingga tidak menghabiskan ruang penyimpanan ponsel.
Setelah itu, cukup melakukan beberapa klik, maka informasi yang Anda inginkan dapat diperoleh seketika. Demikian klaim yang banyak digaungkan. Benarkah?
Apa itu Sosial Spy?
Website bernama Social Spy diklaim dapat mengungkap isi pesan atau menyadap media sosial milik pengguna lainnya hanya dengan cara yang sangat mudah.
Pertama dengan memasukkan nomor orang yang hendak dimata-matai. Lalu lengkapi beberapa syarat yang diberikan oleh laman itu, untuk verifikasi akun. Setelahnya informasi yang Anda inginkan akan terpampang dengan jelas.
Faktanya, klaim tersebut ternyata tidak benar dan kebanyakan pengguna hanya dimanfaatkan rasa penasaran serta emosinya belaka. Dapat dikatakan Social Spy hanya scam atau termasuk penipuan online.
Hal itu diungkap oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) seperti tertulis pada laman resminya.
"Aplikasi Social Spy sebenarnya hanya scam atau penipuan dengan menggunakan aspek emosional pengguna untuk terjebak menggunakannya," lansir situs BSSN.
Mengapa orang bisa tertarik mencoba aplikasi dengan fitur semacam meretas atau membuka media perpesanan milik orang lain, contohnya ? Karena kepo dan rasa ingin tahu yang besar pada isi pesan, riwayat obrolan, juga panggilan yang dilakukan oleh orang lain.
"Aplikasi SocialSpy juga menggunakan rasa penasaran calon pengguna untuk sekadar iseng mencoba menggunakannya," tulis BSSN.
Bahaya Menggunakan SocialSpy
Menggunakan aplikasi semacam Social Spy bukan tanpa risiko. Ada bahaya yang mengintai dari rasa penasaran Anda saat ingin mencoba memakainya.
Salah satu resiko adalah, terbukanya informasi pribadi dan keamanan akun yang ada pada ponsel Anda. Perlu ditekankan bahwa saat beraktivitas di media sosial, Anda tidak boleh sembarang membagikan informasi pribadi kepada pihak manapun termasuk email.
Social Spy akan meminta Anda untuk melakukan beberapa syarat sebagai cara verifikasi, dan membuktikan Anda bukan robot. Juga, Anda akan diminta untuk menginstal beberapa aplikasi lain sebagai persyaratan.
"Aplikasi SocialSpy tak lebih hanyalah aplikasi iklan yang mencari uang melalui klik atau pemasangan aplikasi yang mereka pasarkan” jelas laman BSSN.
Selain itu informasi yang dijanjikan perihal data dan isi pesan yang disadap, sebagian besar adalah tidak benar.
"Faktanya aplikasi SocialSpy tidaklah memiliki kemampuan tersebut," demikian penjelasan BSSN.
Untuk mengamankan data dan informasi pribadi, masyarakat diimbau untuk waspada terhadap risiko penggunaan aplikasi semacam SocialSpy dan lainnya.
Selain itu, aplikasi sendiri telah terenkripsi end-to-end untuk memastikan Anda dan pihak lawan bicara Anda saja yang dapat membaca isi pesan serta segala yang terdapat di dalamnya.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yandri Daniel Damaledo