tirto.id - Coital cephalalgia atau yang lebih dikenal sebagai sex headache (sakit kepala seks) merupakan kondisi saat seorang mengalami sakit kepala sebelum, selama, atau setelah orgasme.
Kondisi ini setidaknya dialami oleh satu persen orang di dunia. Sakit kepala akibat seks dapat terjadi sebagai serangan satu kali atau lebih selama beberapa bulan.
Bahkan dalam kondisi tertentu, sex headache dapat terjadi selama enam bulan hingga satu tahun.
"Banyak orang yang mengalami sakit kepala selama aktivitas seksual terlalu malu untuk memberi tahu dokter mereka, dan dokter sering tidak menanyakannya," kata Dr. Josà Biller, MD, Ketua Departemen Neurologi di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, seperti yang dikutip dari Neurology Life.
Sex headache umumnya terjadi karena dua sebab. Sebab pertama karena terjadi peningkatan rangsangan seksual yang menyebabkan otot-otot di kepala dan leher berkontraksi.
Sebab lainnya, karena saat orgasme terjadi lonjakan tekanan darah yang menyebabkan pembuluh darah membesar.
Kebanyakan sex headache tidak berbahaya. Namun, kondisi ini tentu tidak nyaman bagi penderitanya.
Gejala sex headache
Menurut Mayo Clinic, terdapat dua jenis sakit kepala akibat seks, yakni ketika gairah seksual meningkat atau terjadi sebelum, saat, atau setelah orgasme.
Beberapa orang bahkan mengalami keduanya sekaligus. Sex headache memiliki gejala sebagai berikut:
- Nyeri tumpul di kepala dan leher
- Kepala berdenyut tepat sebelum, saat, atau setelah orgasme
- Peningkatan nyeri saat peningkatan rangsangan seksual
Risiko dan penyebab sex headache
Dr. Biller menyebutkan bahwa pria lebih berisiko mengalami sex headache dari pada wanita.
Seseorang yang sering mengalami migrain juga lebih berisiko mengalami sex headache. Selain hal itu, terdapat beberapa faktor lain yang menjadi pemicu sakit kepala seks, antara lain:
- Adanya pelebaran atau gelembung di dinding arteri di dalam kepala (aneurisma intrakranial)
- Hubungan abnormal antara arteri dan vena di otak (malformasi arteriovenosa) yang berdarah ke dalam ruang berisi cairan tulang belakang di dalam dan sekitar otak
- Terdapat pendarahan dinding arteri yang menuju ke otak (diseksi)
- Memiliki penyakit stroke
- Memiliki penyakit arteri koroner
- Penggunaan obat-obatan, seperti pil KB
- Peradangan akibat infeksi tertentu
Perawatan dan kapan harus mengunjungi dokter
Sakit kepala orgasme tidak akan membuat penderitanya berisiko mengalami komplikasi apa pun, dengan catatan tidak didasari oleh kondisi medis tertentu.
Namun, apabila sex headache sudah begitu mengganggu, dokter akan menyarankan penderita untuk mengonsumsi obat-obatan yang mampu meredakan gejala sakit kepala.
Mengutip dari Healthline, selain konsumsi obat-obatan tidak banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah sex headache.
Penderita mungkin bisa menghindarinya jika mengentikan hubungan seks sebelum mencapai klimaks.
Selain itu, penderita juga bisa mengambil peran yang lebih pasif saat berhubungan seks untuk membantu mencegah atau meredakan sakit kepala.
Penderita sex headache disarankan untuk menghubungi dokter apabila mengalami gejala-gejala berikut:
- Pingsan atau kehilangan kesadaran
- Kehilangan sensasi
- Muntah
- Leher kaku
- Sakit parah yang berlangsung lebih dari 24 jam
- Otot melemah
- Kelumpuhan sebagian atau total
- Kejang
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari