Menuju konten utama

Apa Itu Scholas Occurrentes Indonesia yang Menemui Paus?

Paus Fransiskus mengadakan pertemuan dengan Scholas Occurrentes Indonesia. Apa itu Scholas Occurrentes? Simak penjelasannya.

Apa Itu Scholas Occurrentes Indonesia yang Menemui Paus?
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) berjabat tangan dengan Mendikbud Nadiem Makarim (keempat kiri) di sela pertemuan dengan sejumlah pemuda dari Scholas Occurrentes Indonesia di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/Ak/tom.

tirto.id - Salah satu agenda kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pemuda asal Scholas Occurrentes Indonesia, di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, pada hari Rabu, 4 September 2024.

Pemimpin Gereja Katolik Dunia itu mengadakan sejumlah rangkaian pertemuan selama berada di Indonesia selama hari Selasa-Jumat, 3-6 September 2024.

Selain menghadiri acara pertemuan bersama pemuda Scholas Occurrentes Indonesia di Gereja Katedral, Paus Fransiskus juga turut mendatangi Terowongan Silaturahim yang menjadi penghubung antara Masjid Istiqlal dengan Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.

"Saya ucapkan selamat kepada anda sekalian karena Terowongan Silaturahim ini bisa menjadi tempat dialog dan perjumpaan," ucap Paus, seperti dilaporkan Antaranews, Kamis, 5 September 2024

"Saya berdoa kepada Allah, pencipta segala sesuatu agar ia memberkati semua yang melewati terowongan ini dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan," lanjutnya.

Scholas Occurrentes Indonesia Didirikan Paus Fransiskus?

Scholas Occurrentes Indonesia termasuk sebuah gerakan pendidikan global yang didirikan Paus Fransiskus sejak tahun 2013. Mengutip laman Scholas, gerakan pemuda untuk pendidikan ini diadakan sesuai dengan warisan budaya dan pendidikan Paus Fransiskus.

Kisah berawal ketika terjadi krisis politik, sosial, dan ekonomi di Argentina tahun 2001. Situasi saat itu digambarkan sebagai krisis terbesar pada abad terakhir. Separuh negara katanya berada di bawah garis kemiskinan hingga terjadi aksi kekerasan dan kematian di jalanan.

Paus Fransiskus ketika itu masih menjadi Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Ia lantas berinisiatif mempertemukan dua pendidik utama. Paus meminta kepada keduanya agar dicarikan orang-orang yang paling menyerap, mengingat, dan mengekspresikan realitas sosial sebaik mungkin. Sasarannya adalah remaja.

Tim lalu bergerak menjadi remaja di luar keuskupan Buenos Aires dan selain sekolah-sekolah Katolik. Tujuannya menyatukan keragaman terbesar dari realitas dan keyakinan. Cerita berlanjut dengan lahirnya "Neighbor Schools" dan "Little Sister Schools". Nantinya, mereka menjadi cikal bakal "Scholas Ciudadanía".

Pada masa awal kepausan, Paus Fransiskus mulai menganggap Scholas sebagai cara untuk mengatasi krisis politik yang melanda Argentina dan melibatkan seluruh kebudayaan. Scholas melebar ke seluruh penjuru dunia dan melibatkan banyak kaum muda.

Scholas Occurrentes kini mempunyai total 446 ribu sekolah jaringan yang berada di 70 negara. Jumlah peserta sebanyak lebih dari 1 juta. Mereka tersebar di lima benua.

Paus Fransiskus bertemu pemuda Scholas Occurrentes Indonesia

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) berfoto bersama sejumlah pemuda dari Scholas Occurrentes Indonesia di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/Ak/tom.

Berdasarkan situs web Vatican News, Scholas turut berperan melalui program Scholas Citizenship yang pertama kali digelar di Asia Tenggara.

Mereka melakukan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan didukung Global 5P Movement (lima prinsip dasar: Perdamaian, Kemakmuran, Manusia, Planet, dan Kemitraan).

Scholas Citizenship melatih mahasiswa dan guru muda lewat metodologi Scholas, yang bakal diterapkan di masyarakat. Pada tahun 2022, Scholas Occurrentes ikut berpartisipasi dalam KTT G20 di Bali. Mereka menjadi representasi model pendidikan dan ditunjukkan kepada para pemimpin dunia.

Baca juga artikel terkait KUNJUNGAN PAUS FRANSISKUS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra