Menuju konten utama
Pendidikan Ekonomi

Apa Itu Pengangguran Friksional dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pengangguran friksional terjadi karena kesulitan temporer dalam menemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang ada.

Apa Itu Pengangguran Friksional dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Seorang pencari kerja menyiapkan berkas lamaran pekerjaan di sebuah stan perusahaan, pada Bursa Kerja di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/11/2017). ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Dalam perkembangan ekonomi dan kesejahteraan, sebuah negara sangat erat kaitannya dengan kondisi ketenagakerjaan.

Menurut e-Modul Ekonomi Kemdikbud, ketenagakerjaan menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 merupakan segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

Dalam ketenagakerjaan tentu termasuk juga tenaga kerja sebagai manusia penggeraknya.

Menurut Pasal 1 ayat 2 UU Nomor 13 Tahun 2003, tenaga kerja merupakan setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Orang-orang yang termasuk dalam kategori tenaga kerja dalam kelompok usia tertentu disebut dengan angkatan kerja, baik yang sedang memiliki pekerjaan maupun tidak.

Salah satu masalah terbesar dalam kemajuan dan kesejahteraan negara di bidang ketenagakerjaan adalah masalah angka pengangguran.

Indonesia memiliki sumber daya manusia yang melimpah dengan angkatan kerja yang banyak, namun jika tidak dikelola dengan baik malah akan menimbulkan tingginya tingkat pengangguran.

Menurut Repositori Kemdikbud, pengangguran merupakan penduduk tidak bekerja, tetapi sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan suatu usaha baru.

Pengangguran juga bisa diartikan sebagai penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja/mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2020 bertambah menjadi sejumlah 6,88 juta orang.

Faktor Penyebab Pengangguran

Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di suatu negara. Salah satunya adalah jumlah angkatan kerja yang tinggi.

Jumlah penduduk yang tinggi terutama pada demografi yang masuk dalam angkatan kerja, jika tidak diimbangi dengan tersedianya lapangan kerja yang memadai, maka pengangguran akan bertambah.

Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan dari masyarakat itu sendiri juga akan membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk mencari kerja dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan, sehingga menurunkan daya serap tenaga kerja di Indonesia.

Masyarakat yang termasuk dalam angkatan kerja namun tidak tersebar secara merata juga bisa menjadi faktor penyebab tingginya angka pengangguran, khususnya di Indonesia.

Indonesia memiliki belasan ribu pulau dan puluhan provinsi di mana tiap daerah tersebut memiliki daya serap atau lapangan kerja yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan daya serap tenaga kerja di suatu daerah lebih tinggi dari daerah lain.

Pengangguran Friksional

Menurut buku Ekonomi Sumber Daya Manusia, terdapat beberapa jenis pengangguran berdasarkan sebab terjadinya, yaitu pengangguran friksional, musiman, struktural, dan siklikal.

Salah satu kategori yang sering menjadi masalah utama dalam kasus pengangguran di Indonesia adalah pengangguran friksional.

Pengangguran friksional merupakan pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam menemukan pencari kerja dan lowongan kerja yang ada.

Kesulitan tersebut bisa dapat bentuk waktu yang diperlukan selama prosedur lamaran dan seleksi, atau karena faktor jarak dan kurangnya informasi.

Menurut Borjas, pengangguran friksional muncul karena pekerja dan perusahaan tidak bertemu pada satu waktu yang tepat.

Pengangguran tipe ini bisa juga terjadi karena kurangnya mobilitas dari pada pencari kerja di mana lowongan pekerjaan justru bukan terdapat di sekitar tempat tinggal pencari kerja.

Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Karena tipe pengangguran ini disebabkan oleh calon pekerja atau pekerja yang belum menemukan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang cocok dan membutuhkan, maka cara untuk mengatasinya adalah dengan menyediakan sarana informasi lowongan kerja yang cepat, mudah, dan murah kepada pencari kerja.

Salah satu caranya adalah dengan menyebar lowongan kerja di media cetak, internet, dan sosial media.

Infografik SC Nganggur

Infografik SC Nganggur. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait PENGANGGURAN atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno