tirto.id - Popularitas paylater terus meningkat sebagai layanan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana pembiayaan yang cepat dan praktis. Survei Jakpat pada 2024 mengungkapkan, ada tiga layanan fintech (financial technology) paling populer di Indonesia saat ini, yaitu dompet digital (80%), aplikasi perbankan (47%), dan paylater (28%). Kemudahan yang ditawarkan layanan paylater menjangkau tidak hanya Gen Z, tetapi juga milenial hingga generasi X.
Meski demikian, kurangnya pemahaman akan layanan ini membuat sebagian orang menjadi ragu untuk menggunakannya, sementara sebagian lainnya justru memakainya secara kurang bijak hingga berakhir pada gagal bayar (galbay) dan penumpukan utang.
Karena itu, penting untuk memahami apa itu paylater dan cara kerjanya. Jika ingin tahu lebih dalam soal layanan ini, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian Paylater
Paylater merupakan serapan dari kata bahasa Inggris “pay later” yang berarti “bayar nanti.” Di dunia layanan keuangan, paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran dengan cara menyediakan fasilitas cicilan atau pelunasan terhadap tagihan transaksi.
Dalam praktiknya, penyedia paylater membayar transaksi pengguna sementara pengembalian dananya dilakukan dengan cicilan atau pelunasan penuh sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan. Sehingga skema paylater sering disebut dengan istilah “beli sekarang, bayar nanti” atau “Buy Now Pay Later" (BNPL).
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur layanan paylater/BNPL sebagai produk jasa keuangan yang diawasi. Penyelenggara layanan ini wajib memiliki izin dan terdaftar di OJK, serta melaporkan data transaksi dan riwayat pembayaran pengguna ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Sistem ini menjadi rujukan lembaga keuangan untuk menilai rekam jejak calon peminjam.
Manfaat Paylater Sebagai Pembayaran Digital
Keberadaan paylater bukan sekadar alternatif pembayaran darurat. Lebih dari itu, layanan ini bisa menjawab kebutuhan konsumen akan fleksibilitas dalam mengelola keuangan. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Membayar Kebutuhan Sehari-hari
Saat ada kebutuhan harian yang mendesak sementara isi dompet sedang kering, paylater bisa berguna. Paylater bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tak bisa ditunda seperti membeli pulsa, membayar transportasi online, dan lain sebagainya.2. Proses Pengajuan Cepat dan Mudah
Skema pengajuan paylater umumnya praktis. Hanya perlu unggah foto KTP, verifikasi wajah, dan menyerahkan nomor telepon atau data lainnya yang diperlukan. Jika pengajuan disetujui, paylater bisa digunakan. Lama proses pengajuan paylater bervariasi di setiap platform, mulai dari beberapa menit hingga 1-3 hari kerja.3. Menjaga Cashflow Keuangan
Jika digunakan dengan perencanaan matang, paylater bisa membantu pengelolaan arus kas agar lebih stabil. Pengguna paylater bisa menjaga pengeluaran tetap jalan tanpa harus langsung menguras saldo.Cara Kerja Paylater
Guna lebih memahami skema layanan paylater, simak penjelasan cara kerjanya berikut:
1. Pendaftaran Pengguna dan Verifikasi
Calon pengguna perlu mendaftar lewat aplikasi atau kanal lain yang disediakan oleh penyedia paylater. Biasanya pendaftaran memerlukan KTP, nomor ponsel, e-mail, dan data lainnya yang diminta penyedia paylater. Penyedia lantas memverifikasi data pengguna, mengecek risiko kreditnya (skor kredit), dan menentukan limit dana paylater.2. Penggunaan Saat Checkout
Jika penyedia layanan menyetujui, pengguna bisa langsung menggunakan paylater dengan limit penggunaan dana sudah ditentukan di awal. Paylater dapat dipilih sebagai metode pembayaran saat checkout di e-commerce/aplikasi pemesanan/merchant mitra penyedia layanan.3. Penyedia Paylater Membayar di Awal
Penyedia paylater menalangi pembayaran transaksi pengguna. Sementara itu, pengguna menyicil atau melunasi pembayaran tersebut belakangan, sesuai tenggat waktu yang ditentukan di awal.4. Tagihan Paylater
Setelah transaksi, pada waktu yang ditentukan, penyedia paylater akan mengirimkan tagihan untuk pelunasan penuh atau pembayaran cicilan bulanan sesuai tenor. Pilihan pembayaran bisa lewat transfer bank (ATM/e-banking), e-wallet, hingga gerai minimarket.5. Biaya dan Bunga Paylater
Beberapa layanan paylater mengenakan bunga dan biaya tambahan. Namun, banyak juga yang menawarkan promo bebas bunga atau biaya layanan untuk jenis transaksi tertentu. Besaran bunga ataupun biaya layanan paylater tergantung pada ketentuan penyedia layanan.6. Denda Keterlambatan
Jika terlambat membayar tagihan paylater, pengguna bisa terkena denda atau bunga tambahan. Para penyedia paylater memberlakukan ketentuan bervariasi terkait denda atau bunga keterlambatan ini.7. Risiko Keterlambatan dan Galbay
Transaksi, data kredit, hingga riwayat pembayaran pengguna paylater tercatat dalam SLIK OJK. Jika pengguna paylater telat membayar, atau malah galbay, skor kreditnya di SLIK OJK otomatis menurun. Ini berpotensi mempersulit pengguna mendapatkan pinjaman lainnya karena setiap lembaga keuangan dapat mengakses data SLIK OJK untuk menilai kelayakan calon peminjam.Selain itu, galbay juga bisa menyebabkan pengguna tidak bisa lagi mengakses layanan paylater hingga menghadapi gugatan di pengadilan. Sudah banyak kasus galbay paylater yang membuat penggunanya terbelit utang menumpuk, tak dipercaya lagi oleh lembaga keuangan, atau terjerat masalah hukum.
Kemudahan akses, fleksibilitas pembayaran, dan adopsi yang luas membuat paylater dapat memenuhi berbagai kebutuhan transaksi masyarakat. Popularitasnya yang terus menanjak menjadikannya pilihan utama bagi banyak kalangan dalam bertransaksi. Namun, layanan paylater tetap berupa pinjaman yang harus dibayar kembali. Artinya, pengguna harus siap bertanggung jawab atas pilihan membayar transaksi dengan paylater.
Nah, jika kamu pernah menggunakan paylater, bantu kami tahu pilihan dan kebiasaan kamu! Yuk, isi survei singkatnya di sini.
Editor: Addi M Idhom
Masuk tirto.id


































