tirto.id - Fajri, seorang pria penderita kelebihan berat badan atau obesitas hingga 300 kilogram meninggal dunia pada hari ini, Kamis, 22 Juni 2023.
Kabar itu dibenarkan oleh Koordinator Hukum, Organisasi, dan Humas Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Uud.
Uud menambahkan, akan ada informasi resmi berupa rilis yang disampaikan oleh pihak RSCM Jakarta terkait meninggalnya Fajri.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Fajri sempat dirawat di RSCM Jakarta. Sebelum dirawat, pria asal Kota Tangerang itu telah terbaring di kasurnya selama 8 bulan. Hal itu membuatnya tidak dapat melakukan aktivitas apa pun.
Kronologi Fajri Dibawa ke Rumah Sakit
Tepat di hari Jumat, 9 Juni 2023 lalu, Fajri dilarikan ke RSCM Jakarta karena organ dalam mengalami masalah. Pihak RSCM Jakarta harus melibatkan 14 orang dokter serta menyiapkan ruangan khusus selama menangani pria berusia 27 tahun itu.
Hal ini disebabkan ukuran tubuh Fajri yang sangat besar. Selain itu, pihak RSCM Jakarta juga menyediakan alat medis khusus hanya untuk Fajri.
Direktur RSCM Jakarta dr. Lies Dina Liastuti mengungkapkan, pihaknya tidak dapat merawat di ruangan biasa.
Oleh karena itu, disediakan ruangan khusus dalam satu ruangan dan tidak bisa di tempat tidur. Seluruh peralatan untuk ICU dibawa ke sana dan memodifikasi ruangan.
Direktur Utama RSUD Kota Tangerang dr. O. U Taty Damayanti menjelaskan berbagai kemungkinan yang mengakibatkan Fajri menderita obesitas.
dr. Taty mengatakan bahwa berdasarkan dari urutan kronologisnya, selama 8 bulan belakangan ini Fajri hanya berbaring di kasur. Dia tidak dapat melakukan kegiatan apa pun. 8 bulan lalu berat badannya telah mencapai 120 kilogram. Hal itu menunjukkan jika potensi obesitas telah terdeteksi.
dr. Taty menambahkan, akibat tidak melakukan aktivitas apapun dan hanya berbaring sehingga menyebabkan terjadinya penambahan berat badan yang kelewat batas.
Apa itu Obesitas Seperti Fajri?
Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), obesitas adalah terjadinya penumpukan lemak yang berlebih. Hal itu karena asupan energi (energy intake) dan energi yang dipakai (energy expenditure) tidak seimbang serta berlangsung lama.
Sementara itu, gejala orang yang menderita atau berisiko obesitas sebagai berikut:
- Sering mendengkur (snoring) dan nyeri pinggul
- Ada timbunan lemak di atas dada, leher, muka, lengan, bawah perut, pinggul, paha, perut atas, pinggang, dan perut bawah
- Riwayat sosial/psikologis seperti stres
- Riwayat keluarga yaitu orang tua dengan obesitas
- Riwayat mengonsumsi obat-obatan seperti obat penggemuk badan, terapi hormonal tertentu, steroid, dan sebagainya
- Riwayat berat badan sebelumnya
- Melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan berat badan menjadi normal dengan nilai IMT < 25 (WHO) dan ukuran lingkar perut untuk wanita maksimal 80 cm, pria maksimal 90 cm
- Membatasi konsumsi gula, garam, dan lemak
- Memperbanyak konsumsi buah dan sayur
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto