Menuju konten utama
Teknologi Informasi

Apa Itu Enkripsi, Fungsi, Metode dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Enkripsi adalah metode yang merubah data menjadi kode-kode tertentu agar tak dapat dibaca oleh pihak lain.

Apa Itu Enkripsi, Fungsi, Metode dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Ilustrasi 3D enkripsi data. iStockphoto/Getty Images

tirto.id - Apa itu enkripsi didefinisikan sebagai sebuah metode yang merubah data menjadi kode-kode tertentu agar tak dapat dibaca oleh pihak lain.

Metode ini dilakukan untuk mengamankan data dari pihak yang tak bertanggung jawab.

Mengutip catatan TechTarget, enkripsi membuat informasi menjadi sulit dibaca lantaran data sudah diolah menjadi kode rahasia.

Dalam penerapannya di bidang informatika, ilmu yang mempelajari enkripsi ini disebut kriptografi.

Masih sehubungan dengan pendapat di atas, situs Investopedia menerangkan bahwa enkripsi menggunakan algoritma tertentu untuk mengubah sebuah teks. Ketika teks biasa tersebut selesai diubah, berganti namanya menjadi teks sandi.

Lantas, apa fungsi dan metode yang ada dalam enkripsi?

Fungsi dan Metode Enkripsi

Enkripsi dalam lingkup komputasi punya peran yang penting untuk menjaga kerahasiaan data. Berbagai jenis aset dunia digital yang terhimpun di internet juga dapat dijaga lewat metode enkripsi.

Setidaknya, ada empat fungsi yang ditawarkan oleh enkripsi. Berikut ini daftarnya:

  1. Menjaga kerahasiaan kode pesan, data, dan informasi.
  2. Mengotentikasi verifikasi asal pesan tersebut.
  3. Menawarkan integritas dengan tidak boleh mengubah pesan dan ketika dibuka harus sama persis ketika pertama kali dikirim.
  4. Untuk mencegah situasi di mana pengirim membuat pernyataan tak pernah mengirim pesan-pesan tertentu.
Selain fungsi di atas, enkripsi ternyata punya dua metode yang berbeda berdasarkan kebutuhan keamanannya. Dua metode tersebut adalah asimetris dan simetris.

Berikut ini penjelasan mengenai metode-metode enkripsi.

1. Metode Asimetris

Berdasarkan catatan situs IBM, jenis metode ini kerap disapa kriptografi kunci publik atau Public-key Cryptography.

Metode asimetris mendekripsi data dengan menggunakan dua kunci asimetris yang terpisah. Di antaranya “public key” dan “private key”.

Terlepas dari itu, ada dua enkripsi asimetris yang digunakan secara umum. Misalnya, RSA yang menggunakan algoritma populer untuk mengenkripsi data dengan kunci publik. Lalu, mendekripsi secara privat agar data aman.

Kemudian, ada juga Publik Key Infrastructure yang mengelola kunci enkripsi lewat penerbitan dan pengolahan sertifikat digital.

2. Metode Simetris

Berbeda dari sebelumnya, kunci pada jenis metode enkripsi ini menggunakan satu buah saja. Hanya dengan satu kunci, aktivitas mengenkripsi teks dan ciphertext dapat dilakukan.

Beberapa metode enkripsi simetris yang umum digunakan adalah Data Encryption Standards (DES), Triple DES, Advanced Encryption Standard (AES), dan Two Fish.

Cara Kerja Enkripsi

Sebelumnya sudah disebut bahwa enkripsi menyelipkan kunci dalam penerapan keamanan data. Dengan begitu, cara kerjanya tergantung pada ketahanan kunci enkripsi itu sendiri.

Pertama kali enkripsi di buat pada akhir abad ke-20.

Kala itu, terdapat enkripsi 40-bit yang dilengkapi 240 kemungkinan permutasi. Jenis ini terkadang disebut juga sebagai enkripsi 56 bit.

Kemudian, ulah para peretas di dunia digital membuat enkripsi ditingkatkan dari tahun ke tahun. Misalnya, ada AES yang panjang enkripsinya mencapai 128-bit. Kemudian, pada 2001 diciptakan kunci 128, 192, hingga 256-bit.

Untuk tingkat keamanan yang paling tinggi saat ini adalah 256-bit. Penerapan metode dengan enkripsi ini digunakan oleh beberapa bank, situs militer, hingga pemerintahan.

Baca juga artikel terkait ENKRIPSI atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno