Menuju konten utama

Apa Itu Eksil Film dan Larangan Nonton Bersama yang Viral

Larangan nonton bersama Eksil Film menjadi viral di media sosial. Simak keterangan lengkap cerita film peraih penghargaan FFI 2023.

Apa Itu Eksil Film dan Larangan Nonton Bersama yang Viral
Sutradara dan Produser Lola Amaria berpose usai meraih penghargaan Film Dokumenter Panjang Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2023 di Jakarta, Selasa (14/11/2023). Lola Amaria menang melalui film EKSIL. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.

tirto.id - Acara nonton bersama Eksil Film di Kota Samarina dilaporkan mengalami pembatalan. Berita ini menjadi viral. Lantas, apa itu Eksil Film yang sempat diputar di beberapa kota?

Salah satu akun di media sosial X atau Twitter mengabarkan terkait pembatalan acara nonton bareng film Eksil. Ia mengklaim acara di Samarinda dilarang oleh beberapa pihak, termasuk bioskop, Kesbangpol, dan aparat Polresta setempat.

"Sadly, nobar Eksil yang di SAMARINDA besok di cancel sama pihak bioskop, kesbangpol, sama polresta," tulisnya.

"Film tsb mengandung unsur HAM yang berpotensi mempengaruhi situasi Kamtibnas Pemilu menjadi tidak kondusif, dimana dapat dilihat bahwa pleno belum selesai secara keseluruhan," lanjutnya, dalam unggahan hari Rabu, 21 Februari 2024.

Sang pemilik akun juga menambahkan sebuah foto terkait poster acara nonton bersama di Plaza Mulia CGV yang seharusnya dijadwalkan pada Kamis, 22 Februari 2024, pukul 17.00 WITA dan akhirnya batal.

Dalam unggahan berikutnya, ia turut menampilkan foto yang isinya berupa sejumlah tulisan. Narasi tersebut mengatakan staf CGV belum bisa menayangkan film Eksil.

Masih berdasarkan keterangan yang sama, pihak CGV baru bisa menggelar nonton bareng apabila panitia bersama CGV mengurus ijin keramaian dari kepolisian, dalam hal ini Polresta Samarinda.

Menurut mereka, syarat tersebut dinilai tidak masuk akal lantaran film yang sama sudah tayang di berbagai bioskop, semisal di kota Jakarta, Bali, dan Jogja.

Oleh sebab itu, mereka menganggap telah terjadi pembungkaman demokrasi, pengekangan hak kebebasan berekspresi, serta mengajak untuk merapatkan barisan guna membentuk simpul demokrasi di Kota Samarinda.

Eksil Film: Perjuangan Korban 1965 di Luar Negeri?

Akun X atas nama @neohistoria_id menuliskan Eksil Film termasuk film dokumenter yang mengisahkan nasib para mahasiswa, seniman, sastrawan, dan cendekiawan asal Indonesia. Mereka diasingkan pemerintah Orde Baru (orba) pasca peristiwa 1965-1966.

"Mereka adalah orang Indonesia tetapi identitas ke-Indonesia-an mereka dicabut begitu saja. Temukan kisah mereka di film ini!" tulisnya.

Sang pemilik akun juga turut mengajak warganet untuk menghadiri acara nonton bareng film dokumenter Eksil pada hari Kamis, 22 Februari 2024, pukul 14.30 WIB, di Plaza Semanggi CINEPOLIS, Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan cara melakukan reservasi terlebih dahulu.

Eksil Film adalah sebuah dokumenter yang dihasilkan seorang model terkenal bernama Lola Amaria. Karyanya banyak dibicarakan publik setelah tayang di sejumlah bioskop sejak Kamis, 1 Februari 2024.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diakses secara daring, eksil bermakna keluar atau terpinggirkan. Sedangkan menurut situs web Merriam-webster.com, kata eksil yang berasal dari serapan "exile" memiliki pengertian seseorang yang berada di pengasingan.

Arti lain adalah keadaan atau masa ketidakhadiran paksa dari negara atau rumah seseorang. Makna lain berupa keadaan atau masa ketidakhadiran secara sukarela dari negara atau rumah seseorang.

Eksil Film berkisah tentang kehidupan para eksil yang berada di luar negeri. Mereka tidak bisa kembali ke Indonesia akibat peristiwa politik yang terjadi pada era 1960-an.

Pada masa itu, diceritakan pemerintah Indonesia membuat kebijakan untuk mengirim mahasiswa belajar ke luar negeri: Uni Soviet dan China.

Namun, mereka akhirnya tidak bisa pulang ke tanah air setelah kerusuhan 1965. Orang-orang tersebut dituding anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) hingga dilarang pulang ke Indonesia jika tidak menandatangani surat pernyataan dan menjalani rangkaian interogasi.

Alhasil, mereka banyak yang kehilangan status warga negara Indonesia dan hidup tidak jelas di sejumlah belahan bumi. Tak hanya itu, orang-orang ini juga kehilangan akses guna menghubungi keluarga.

Kehidupan para eksil diwarnai perjuangan yang sangat berat di negara orang, termasuk bekerja yang tidak sesuai dengan bidang.

Pada 2022, Eksil Film tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF). Karya berdurasi 1 jam 58 menit ini meraih Piala Citra kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2023.

Baca juga artikel terkait EKSIL FILM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra