tirto.id - Selena Gomez didiagnosa menderita bipolar. Sebagaimana dilansir dari Antara, penyanyi 27 tahun tersebut mendapat diagnosis bipolar setelah ia mengunjungi Rumah Sakit McLean, salah satu institusi kesehatan mental di Amerika Serikat.
“Aku mengunjungi rumah sakit terbaik di Amerika, McLean, dan berdiskusi setelah melewati banyak hal selama bertahun-tahun. Aku menyadari bahwa aku bipolar,” ujarnya.
Meski awalnya merasa begitu menyeramkan untuk dihadapi, namun pelantun tembang “Lose You To Love Me” ini mencari banyak informasi untuk membantunya menghadapi penyakit tersebut.
Selena mengunjungi Rumah Sakit McLean pada 2018, setelah mengalami penderitaan secara mental dan emosional dalam hidupnya. Awalnya, dia mengaku berat ketika pertama tahu kali bahwa ia mengidap bipolar. Namun, kini dirinya lega karena tahu alasan mengapa ia mengalami depresi dan kecemasan selama bertahun-tahun.
Apa itu bipolar?
Dikutip dari Healthline, bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Para penderita bipolar mengalami tiga fase dalam hidupnya. Antara lain: suasana hati yang sangat tinggi (episode mania), suasana hati normal, dan suasana hati yang sangat rendah (episode depresi). Maka, tak jarang orang dengan bipolar (ODB) mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitasnya.
Organisasi yang dibentuk untuk memberikan advokasi bagi para penyandang gangguan mental di AS, National Alliance on Mental Illness (NAMI), menjelaskan tiga faktor yang menyebabkan seseorang mengidap bipolar. Faktor tersebut, antara lain genetika, tekanan dari lingkungan, serta struktur dan fungsi otak.
Selain itu, ada empat jenis gangguan bipolar. Pertama, ada gangguan bipolar I, kondisi dimana ODB mengalami satu atau lebih episode mania. Kedua, gangguan bipolar II yang terjadi ketika ODB mengalami episode depresi bolak-balik dengan episode hipomanik, dan tak pernah mengalami episode mania “penuh”.
Ketiga, ada yang disebut cyclothymia, yaitu kondisi mood kronis yang tidak stabil ketika ODB mengalami hipomania dan depresi ringan setidaknya selama dua tahun. Terakhir, gangguan bipolar yang tidak memenuhi ketiganya, tapi mengalami periode peningkatan mood yang tidak wajar dan signifikan secara klinis.
Sebelum Selena Gomez, sebelumnya sudah ada beberapa penyanyi Amerika yang mengaku mengidap bipolar. Salah satunya Mariah Carey.
Dilansir dari New York Times, penyanyi bersuara merdu itu awalnya sempat menutupinya. Meski pada akhirnya ia berani membuka diri kepada para penggemarnya.
“Sampai baru-baru ini saya hidup dalam penyangkalan, menutup diri dan takut seseorang akan membocorkan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa beban berat itu berhasil ia lalui dengan melakukan konsultasi, perawatan, serta menempatkan orang-orang positif di sekitarnya dan kembali melakukan aktivitas yang ia sukai: menulis lagu dan bermain musik.
Stigma beragam dari masyarakat, yang kebanyakan negatif, cenderung membuat para ODB untuk memendam penyakitnya. Alih-alih menceritakannya kepada orang lain.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yantina Debora