tirto.id - Paradigma pemrograman dibagi atas beberapa jenis sesuai sudut pandang untuk menyelesaikan masalahnya.
Salah satu paradigma tersebut adalah pemrograman prosedural.
Liem Inggriani dalam Diktat Algoritma dan Pemrograman (2007, hlm. 8), mengungkap bahwa paradigma ini mendasari konsep mesin Von Newmann. Kerap diistilahkan sebagai Stored Program Concept.
Konsep ini menyimpan dua jenis memori berupa memori instruksi dan memori data. Instruksi yang dijalankan nantinya diolah perlahan (satu per satu) secara sekuensial atau beruntun. Sedangkan pemrosesnya bersifat tunggal.
Dari satu instruksi ke instruksi lainnya, nanti akan lahir percabangan. Begitu juga dengan memori data.
Intinya, pemrograman prosedural punya dasar sturktural informasi memori serta manipulasi terhadap informasi yang disimpannya.
Biasanya, rumus dituliskan lewat Algoritma + Struktur Data = Program.
Lantas, apa itu bahasa pemrograman prosedural?
Bahasa Pemrograman Prosedural dan Contohnya
Menurut Alex Budiyanto dalam Pengantar Algoritma dan Pemrograman (2003, hlm. 5), pemrograman prosedural menggunakan instruksi untuk memanipulasi data.
Semua data yang ada di memori nantinya diinstruksikan secara sistematik dengan prosedur tertentu.
Dalam eksekusinya, terdapat bahasa-bahasa pemrograman yang termasuk sebagai pemrograman prosedural.
Fungsi bahasa ini sendiri adalah mendukung kegiatan pemrograman berdasarkan paradigma tersebut.
Sebenarnya, bahasa pemrograman saat ini sudah lebih dari ratusan jumlahnya. Namun, ada beberapa yang memang secara khusus ada di pemrograman prosedural.
Berdasarkan ungkapan Richy Rotuahta dalam Pemrograman dan Bahasa Pemrograman (hlm. 27), bahasa pemrograman prosedural mesti dipelajari terlebih dahulu dibanding yang lainnya.
Salah satu contoh bahasa pemrograman prosedural adalah bahasa pemrograman C.
Bahasa ini diklaim bisa berfungsi sebagai pembuat macam-macam aplikasi. Di antaranya seperti pembuat sistem operasi, antivirus, pengolah gambar, dan membuat untuk menulis bahasa-bahasa pemrograman lainnya.
Selain itu, bahasa pemrograman C pada prosedural juga dianggap dapat menghubungkan sistem operasi dengan perangkat keras (hardware).
Pada 1972, Dennis M. Ritchie mengembangkan bahasa pemrograman ini demi menaikkan kinerja operation system UNIX. Setelah itu, bahasa C pun dirancang ke dalam UNIX.
Beberapa contoh sistem operasi yang menggunakan bahasa pemrograman prosedural C misalnya Linux, Mac OS, sampai yang kita kenal dengan istilah Android.
Selain bahasa C, ada juga beberapa bahasa pemrograman prosedural lainnya. Alex Budiyanto (2003) menyebut sejumlah bahasa pemrograman tersebut, di antaranya Cobol, Pascal, Fortran, dan Basic.
Semua itu dikategorikan olehnya sebagai bahasa tingkat tinggi. Bahasa tingkat tinggi yang dipakai pemrograman prosedural menggunakan instruksi yang berasal dari bahasa manusia.
Di antaranya kebanyakan berupa bahasa Inggris seperti while, for, if, end, begin, or, and, dan masih banyak lagi.
Kendati nyatanya beberapa bahasa pemrograman prosedural termasuk bahasa tingkat tinggi, namun bahasa pemrograman C yang sebelumnya dijelaskan masih termasuk bahasa menengah.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno