tirto.id - Istilah ani-ani akhir-akhir ini menjadi viral di media sosial Tiktok. Sejumlah video mengunggah kalimat terkait dengan ani-ani. Menjelang pileg, istilah ani-ani ini juga kerap muncul. Sebenarnya apa arti ani-ani?
Beberapa akun di Tiktok menceritakan mengenai pengalaman seseorang menjadi ani-ani. Ada juga yang menyebutkan, mereka perlu kuliah hingga pendidikan tinggi. Bahkan, ada yang membagikan tips agar bisa menjadi seorang ani-ani hingga menggambarkan dirinya adalah ani-ani .
Semisal akun @clownofbali. Dalam tampilan video dengan judul "Cemilan gadun di setiap daerah", pemilik akun menggambarkan ani-ani yang sedang menjalani business meeting hingga tampak seperti wanita karier.
Wanita yang ada di dalam video tersebut juga menuliskan daftar laki-laki beserta asal kotanya dalam secarik kertas.
Apa Itu Ani-Ani?
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang diakses secara online alias daring, ani-ani sebenarnya memiliki pengertian pisau pemotong padi yang terbuat dari kayu dan bambu.
Mereka saling menyilang dengan pisau kecil yang ditancapkan pada bagian muka kayu.
Sementara mengutip laman Kemdikbud.go.id, ani-ani terbuat dari bahan bambu buluh, kayu dan besi. Alat ini terdiri dari dua bagian, yakni tangkai dan pisau. Tangkai terbuat dari bambu buluh yang diberi motif binatang lipan dan pucuk rebung.
Bagian pisau berasal dari kayu berbentuk setengah lingkaran dengan bentuk pipih yang diberi pisau dari bahan besi. Fungsinya untuk memotong padi yang digunakan masyarakat Sasak di Lombok.
Adapun pengertian ani-ani yang viral di Tiktok bukan yang demikian. Ani-ani digambarkan seorang wanita muda. Ia menjalani profesi sebagai simpanan laki-laki yang sudah mempunyai istri alias pria hidung belang.
Sebagai seorang ani-ani, kehidupan wanita tersebut dicukupi oleh sang pria. Di lain sisi, pria itu tentunya kaya raya dan mampu memenuhi kebutuhan ani-ani.
Atas dasar hubungan itu, kehidupan ani-ani biasanya terlihat mewah dan suka pamer harta kekayaan. Padahal, uangnya bukan berasal dari hasil kerja keras atau sokongan keluarga, melainkan pemberian "om-om" yang menjadi pasangannya.
Ada juga seseorang yang menjadi ani-ani hanya gara-gara demi mencukupi kebutuhan sekolah atau kuliah, hingga membeli barang-barang yang diinginkan. Tak hanya itu, mereka juga mengincar kebutuhan untuk tamasya.
Melalui akun Tiktok atas nama @haipudak, sang pemilik turut membagikan penjelasan terkait aktivitas ani-ani.
Menurutnya, ketika ani-ani sudah memiliki gadun (pria hidung belang), ia bertugas memberikan kenyamanan. Paling tidak, ani-ani bisa dikerjakan wanita yang minimal berpendidikan S1.
Pasalnya, ia akan dijadikan teman berpikir dalam berdiskusi oleh sang gadun. Ani-ani diharapkan tidak malah menambah masalah karena bisa membuat gadun hengkang alias pergi.
Bedanya dengan PSK (Pekerja Seks Komersial) adalah seorang ani-ani memberikan kenyamanan bagi seorang pria hingga diperlukan wanita berpendidikan dalam mengatur "strategi".
"Beda ya jadi kalau ani-ani itu nggak jual sachet-an," ujar wanita dalam video tersebut.
Sementara sebuah tweet juga sedang viral di media sosial X atau dahulu Twitter atas nama @BanyuSadewa. Ia menulis kalimat "HAH? Ini siapa sih? Lebih pantes jadi Ani-Ani daripada jadi Caleg".
Dirinya lantas menyambung dengan memberikan kalimat "Me, everytime lewat baliho caleg muda yang mukanya emang spek Ani-Ani,".
Video soal ani-ani lain yang viral menampilkan percakapan antara seorang wanita yang merupakan ani-ani bersama gadun.
Wanita itu melaporkan kepada sang gadun bahwa dirinya berniat untuk maju menjadi caleg (calon legislatif) seperti yang dilakukan beberapa rekan.
Tujuan wanita itu adalah ingin meningkatkan level bagi gadun berikutnya, lantaran dirinya sudah menjadi anggota parpol (parpol).
Dengan begitu, sang ani-ani juga berharap bisa korupsi demi mengoleksi tas-tas mewah hingga memperoleh predikat old money (masyarakat dengan warisan harta melimpah dan hidup mewah).
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra