tirto.id - Sampai hari ini, Rusia masih terus berperang dan menggempur wilayah Ukraina, bahkan sudah berlangsung hingga 142 hari. Menurut berita terbaru, Jumat, 15 Juli 2022, rudal Rusia yang menghantam Kota Vinnytsia telah menewaskan 23 orang, 3 di antara anak-anak.
The Guardian melaporkan, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensyy mengatakan, sejak invasi skala penuh yang terjadi mulai 24 Februari, Rusia telah secara paksa memindahkan hampir 2 juta orang dari Ukraina.
Badan keamanan terbesar di dunia telah menyatakan keprihatinan tentang dugaan penganiayaan terhadap puluhan ribu orang Ukraina di sebuah pusat penyaringan yang didirikan Rusia di Ukraina.
Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa mengatakan, puluhan ribu warga sipil dibawa ke pusat-pusat tersebut sebelum nantinya dideportasi ke Rusia.
Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menandatangani undang-undang untuk individu atau entitas yang dianggap "agen asing" oleh Rusia, selain itu ada UU tentang pembelotan dan pengkhianatan tingkat tinggi.
Situasi Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Seperti dilaporkan Al Jazeera, kementerian pertahanan Inggris mengatakan, di wilayah timur Ukraina, pasukan Rusia terus maju perlahan ke barat dari kota Lysychansk menuju Siversk.
Sedangkan Gubernur Valentyn Reznichenko mengatakan, wilayah Dnipropetrovsk Ukraina mengalami "malam yang menegangkan dan penembakan."
Rusia menembakkan rudalnya ke gedung-gedung sipil dan pusat kebudayaan di Kota Vinnystsia. Sedikitnya 23 orang tewas, termasuk tiga orang anak-anak, sedangkan 66 lainnya terluka.
Serangan tersebut terjadi pada hari ini, Kamis, 15 Juli 2022, ketika jalan-jalan dipenuhi oleh orang-orang. Menurut layanan darurat Ukraina, masih ada sekitar 39 orang yang dianggap hilang, sedangkan 34 orang masih dalam kondisi serius.
Presiden Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan di Vinnytsia itu sebagai "tindakan teroris". Dia mendesak pejabat pengadilan kriminal Eropa dan internasional untuk membuka "pengadilan khusus" untuk menyelidiki invasi Rusia ke Ukraina.
Seorang pejabat tinggi Ukraina mengatakan serangan rudal di Vinnytsia adalah "strategi militer yang disetujui" oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Menurut kepala tim perunding Ukraina dan penasihat utama Zelenskiy bernama Mykhailo Podolyak, pasukan Rusia menyerang kota-kota Ukraina yang "damai" seperti Vinnytsia, Kremenchuk, Chasiv Yar dan Kharkiv untuk memaksa Ukraina "berdamai dengan harga berapa pun."
Editor: Iswara N Raditya