tirto.id - Cairan yang dapat membunuh kuman dan bakteri supaya luka tetap bersih disebut antiseptik. Sedangkan disinfektan adalah zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup.
Antiseptik dan disinfektan sama-sama digunakan secara luas sebagai cairan pembersih baik dalam dunia kesehatan maupun penggunaan sehari-hari.
Keduanya terbuat dari bahan kimia yang dikhususkan sebagai zat pembersih dan pembunuh kuman.
Dari hal tersebut, banyak orang berpikir bahwa antiseptik dan disinfektan adalah cairan yang sama. Padahal, keduanya berbeda baik dari bahan pembuatnya hingga penggunaannya.
Pengertian Antiseptik
Antiseptik, dilansir dari Healthline, merupakan zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.
Penggunaan antiseptik aman pada jaringan hidup seperti pada permukaan kulit atau membran mukosa. Tidak jarang, antiseptik juga digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh.
Beberapa kegunaan antiseptik antara lain adalah sebagai berikut:
- Bahan pembersih dalam mencuci tangan. Profesional medis menggunakan antiseptik untuk scrub tangan dan gosok di rumah sakit.
- Membasmi kuman pada selaput lendir. Antiseptik dapat diterapkan pada uretra, kandung kemih, atau vagina untuk membersihkan daerah tersebut sebelum memasukkan kateter. Mereka juga dapat membantu mengobati infeksi di area ini.
- Membersihkan kulit sebelum operasi. Antiseptik diterapkan pada kulit sebelum segala jenis operasi untuk melindungi terhadap mikroorganisme berbahaya yang mungkin ada pada kulit.
- Mengobati infeksi kulit. Anda dapat membeli antiseptik generik untuk mengurangi risiko infeksi pada luka ringan, luka bakar, dan luka. Contohnya termasuk hidrogen peroksida dan alkohol gosok.
- Mengobati infeksi tenggorokan dan mulut. Beberapa pelega tenggorokan mengandung antiseptik untuk membantu mengatasi sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri.
Pengertian Disinfektan
Sementara, dilansir dari Pharma Guideline, cairan disinfektan merupakan zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup.
Pada umumnya, disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri.
Untuk mempermudah dalam mengetahui perbedaan keduanya adalah sebagai berikut: dokter akan mengoleskan cairan antiseptik pada badan pasien sementara alat-alat operasi disterilkan menggunakan cairan disinfektan.
Disinfektan, pada umumnya, banyak ditemukan dalam produk pembersih lantai, dapur, dan pembersih rumah tangga lainnya.
Produk yang paling umum ditemukan adalah produk pembersih kerak dan pemutih yang mengandung alkohol.
Di sisi lain, perlu Anda ketahui bahwa beberapa mikroorganik mungkin bersifat resistansi terhadap cairan disinfektan sehingga beberapa mikroba tidak terbunuh secara keseluruhan.
Akan tetapi, disinfektan tetap berfungsi sebagai cairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba dan tidak membahayakan untuk kesehatan.
Keduanya, baik antiseptik maupun disinfektan mengandung bahan kimia yang disebut biosida.
Hidrogen peroksida adalah contoh bahan umum dalam antiseptik dan disinfektan. Namun, antiseptik biasanya mengandung konsentrasi biosida yang lebih rendah daripada disinfektan.
Sebagai contoh, fenol dapat digunakan sebagai antiseptik jika konsentrasinya 0,2 persen tetapi untuk menggunakannya sebagai disinfektan konsentrasi yang dimilikinya harus 1 persen.
Oleh karenanya, cairan disinfektan lebih beracun dibandingkan dengan antiseptik. Sangat tidak disarankan untuk mengaplikasikan disinfektan pada permukaan kulit atau jaringan hidup lain karena dapat menyebabkan iritasi dan reaksi berlebih seperti ditulis pada laman Pharma Guideline.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Penyelaras: Ibnu Azis