tirto.id - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi adanya tawuran di Cawang, pada Senin (24/4/2017) kemarin, ia menyatakan, penyebab tawuran di Jakarta terjadi karena faktor pengangguran dan putus sekolah.
"Karena dua itu yang memberikan wahana subur untuk memunculkan tawuran," kata Anies di Posko Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).
Oleh karena itu, Anies mengatakan bahwa dirinya dan Sandiaga Uno akan mengembangkan program penyediaan lapangan kerja dan pendidikan. Menurutnya, bila keduanya hal itu bisa tercapai, maka tawuran akan bisa diselesaikan. "Kalau dua itu dibereskan Insya Allah tawuran akan berkurang," kata Anies.
Namun, Anies enggan menyebut bahwa Jakarta darurat tawuran. Sebab, katanya, tawuran di DKI Jakarta masih bisa diselesaikan dengan mengentaskan pengangguran dan putus sekolah.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu pun mengungkapkan, untuk daerah yang memang sering terjadi tawuran akan ada tindakan penyelesaian khusus. "Di daerah-daerah yang tawurannya repeat harus ada penyelesaian khusus," katanya.
Senada dengan Anies, Sandiaga Salahudin Uno pun menyatakan penyebab tawuran adalah karena pengangguran. Untuk itu, katanya, dalam mengentaskannya warga Jakarta harus diberi kegiatan positif.
"Saya lihat tawuran ini adalah PR, akar permasalahan dari tawuran tersebut kan satu adalah mereka anak muda yang sudah lama terpicu kebutuhan dari ekonomi. Lahan dan sebagainya, mereka harus diberikan kegiatan yang positif," kata Sandiaga di kediamannya, Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).
Khusus untuk pemuda, Sandiaga mengatakan pengentasan tawuran bisa dilakukan dengan cara menyalurkan pada kegiatan-kegiatan keolahragaan dan memberikan pendidikan ekonomi sejak dini. "Mereka yang jago berantem mestinya kan bisa dilatih jadi martial art satu lawan satu. Yang kedua mereka jago lari, mungkin bisa direkrut jadi pelari jarak jauh," sambungnya.
Pada masa kampanye putaran pertama Pilkada DKI lalu, di Tambak, Manggarai, calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat pernah menyatakan tawuran bisa menjadi pintu penyebaran narkoba.
"Kalau anak mudanya pecah. Berantem. Mudah masuk itu barang," kata Djarot di Tambak, Manggarai, (8/2).
Dalam kesempatan tersebut, Djarot bercerita tentang bagaimana kawasan tersebut selalu menjadi daerah merah sosial, akibat sering terjadi tawuran. "Dulu, saya tahu, di sini warganya tawuran dengan warga Tambak sana. Alhamdulillah sekarang sudah damai. Sudah setahun enggak ada tawuran," katanya.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto