Menuju konten utama

Anies Baswedan Pastikan Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan tak akan menggelar operasi yustisi, atau operasi pelarangan bagi pendatang untuk masuk ke ibukota Jakarta selepas Lebaran.

Anies Baswedan Pastikan Tak Gelar Operasi Yustisi Usai Lebaran 2019
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan tak akan menggelar operasi yustisi, atau operasi pelarangan bagi pendatang untuk masuk ke ibukota Jakarta selepas Lebaran.

"Tahun lalu kita sudah tidak melakukan. Dan tidak ada ledakan jumlah, tidak ada," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/6/2019).

Anies mengatakan yang ada saat ini adalah layanan bina kependudukan, bukan lagi operasi.

"Tujuannya adalah mereka yang akan bekerja di jakarta, membawa dokumen. Kemudian nanti kita akan melayani kependudukan di DKI," kata Anies.

Anies menyampaikan bahwa siapa saja boleh datang ke Indonesia, tidak terbatas pada penduduk yang memiliki KTP Jakarta.

"Bahkan DKI pernah loh punya gubernur yang KTP-nya bukan DKI, Pak Jokowi itu dari Solo, KTP-nya Solo. Boleh jadi calon gubernur di Jakarta? Boleh," kata Anies.

"Siapapun boleh [jadi] calon Bupati, calon walikota di manapun, ya boleh. Itu prinsip bahwa memang Indonesia itu memiliki kesetaraan, hanya masalah catatan kependudukan. Semuanya adalah warga negara Indonesia yang punya hak yang sama yang punya kesempatan yang sama," tambahnya.

Terkait dengan kemungkinan munculnya pengangguran, atau masuknya sejumlah orang yang tak memiliki keahlian, tetapi masuk ke Jakarta, Anies menilai hal tersebut akan kembali ke mekanisme pasar lapangan kerja.

"Itu mekanisme pasar lapangan kerja. Itu artinya gini, kalau tidak ada yang bisa ditawarkan, ya tidak ada serap tenaga kerja ya, dengan sendiri mereka akan mencari tempat lain," kata Anies.

Anies juga mengkritik operasi yustisia yang selama ini diterapkan di wilayah DKI Jakarta.

"Kok bisa ya selama ini kita membiarkan negara melakukan larangan orang masuk sebuah wilayah dan itu dibiarkan secara ramai-ramai," kata Anies.

Hal tersebut menjadi ironis. Pasalnya, kata Anies, warga yang kini ada di Jakarta pun banyak yang bukan berasal dari Jakarta.

"Loh kita yang sekarang berdiri di sini juga banyak yang dari luar Jakarta. Nah itu ingin saya saja kepada semua yuk terapkan prinsip keadilan. Dulu kita mendapatkan kesempatan yang sama, mari kita memberikan kesempatan yang sama di generasi berikutnya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait DATA KEPENDUDUKAN atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri