Menuju konten utama

Anies Anggarkan Rp40 Miliar untuk Bangun 5 Stasiun Terpadu Baru

Anies Baswedan memperkirakan 5 Stasiun Terpadu baru yang akan dibangun nanti, diperkirakan akan memakan anggaran sebesar Rp40 miliar.

Anies Anggarkan Rp40 Miliar untuk Bangun 5 Stasiun Terpadu Baru
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerima 40.000 pakaian Disposable Protective Coverall yang merupakan salah satu kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD), untuk penanganan wabah COVID-19 di wilayah Ibu Kota, Senin 23/3/2020. tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana bakal membangun lima Stasiun Terpadu lagi yang saling terintegrasi satu sama lain. Lima Stasiun tersebut yaitu Stasiun Manggarai; Tebet; Gondangdia; Palmerah; dan Kota Tua.

Rencana pembangunan itu dilakukan setelah Anies berhasil merampungkan pembangunan empat Stasiun Terpadu, yaitu Tanah Abang; Juanda; Senin; dan Sudirman.

Hal itu disampaikan Anies saat meresmikan 4 Stasiun Terpadu bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya yang berpusat di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

“Ke depan akan ada 4 Stasiun lagi yang rencananya akan dibuat tambahannya adalah Stasiun Manggarai Tebet Gondangdia Palmerah. Kalau boleh usul tambah satu lagi yaitu kota tua jadi 5 stasiun," Rabu (17/6/2020).

Penataan kawasan stasiun terpadu ini merupakan kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) dan PT MRT Jakarta (Perseroda).

Selain terintegritas, kawasan di stasiun tersebut ditata secara terpadu mulai dari area naik dan turun ojek online, ojek pangkalan, bus kecil seperti Jak Lingko, mikrotrans, bus reguler hingga halte TransJakarta.

Anies menjelaskan untuk pengerjaan 4 Stasiun Terpadu menghabiskan biaya sebesar Rp25 miliar. Sementara untuk 5 Stasiun Terpadu yang akan dibangun nanti, diperkirakan akan memakan anggaran sebesar Rp40 miliar.

“Insya Allah ke depan kami bisa mengerjakan lima stasiun. Mudah-mudahan bisa selesai dalam tiga bulan," kata dia.

Ia berpandangan, pembuatan Stasiun Terpadu ini merupakan simbol penting bahwa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan baik dalam memfasilitasi seluruh warga negara.

“Baik penduduk DKI maupun penduduk luar DKI. Karena yang turun di Tanah Abang ini banyak juga kalau secara KTP dari luar Jakarta. Tapi kita bekerja bersama untuk itu, dan ini tidak akan mungkin terjadi bila tidak terjadi kolaborasi," ucapnya.

Baca juga artikel terkait STASIUN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz