tirto.id - Pemerintah menganggarkan Rp478,1 miliar untuk infrastruktur Program Indonesia Terang (PIT) pada tahun 2016. Anggaran tersebut ditargetkan dapat membangkitkan tenaga listrik 9,4 megawatt (MW) yang bisa melistriki lebih dari 5.000 kepala keluarga (KK).
Data tersebut diperoleh dalam paparan kinerja triwulan I Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti dilansir laman ebtke.esdm.go.id, Rabu (8/6/2016).
Pembangkit listrik tersebut terdiri dari 44 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat, kemudian tiga unit PLTS terpusat di bandara, lalu 12 unit pembangkit listrik tenaga mikro/mini hidro serta 792 titik penerangan jalan umum pintar (PJU).
Pemerintah dalam PIT ini mengutamakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah terluar Indonesia tersebut. Pembangkit listrik dalam PIT dikembangkan berdasarkan sistem kluster dan tidak menyambung ke sistem transmisi yang ada. Model pengembangan yang dilakukan PIT ini disebut sebagai pengembangan lepas-jaringan (off-grid).
Tiga pendekatan PIT yaitu dengan ekstensi grid untuk desa di mana PLN telah hadir, mini grid/off-grid dengan KK yang berdekatan, serta solar home system untuk desa dengan KK berjauhan.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat memanfaatkan sumber EBT dengan lebih efektif dan mempercepat tercapainya target 25 persen EBT dalam bauran energi nasional tahun 2025.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz