Menuju konten utama

Ambisi Menyambungkan Jawa dengan Tol

Rencana menyambungkan Pulau Jawa dengan tol sudah ada sejak 20 tahun lalu dengan proyek bernama Trans Jawa. Pada masa pemerintahan Presiden SBY, Trans Jawa ditargetkan tuntas pada 2014, lalu diundur hingga 2019. Di bawah pemerintahan baru, target penyelesaian Trans Jawa dipercepat menjadi 2018, bahkan ruasnya diperpanjang hingga Banyuwangi, semuanya ditarget tuntas 2019.

Ambisi Menyambungkan Jawa dengan Tol
Presiden Joko Widodo mendengarkan pemaparan tentang peta proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono oleh tim Bina Marga di Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

tirto.id - Tol Trans Jawa merupakan salah satu proyek infrastruktur yang paling dramatis. Proyek tol sepanjang 615 km yang menghubungkan Cikampek dengan Surabaya belum juga tersambung total. Presiden demi presiden telah berganti, tapi proyek yang digagas sejak 20 tahun lalu ini masih menyisakan beberapa ruas yang terputus.

Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Tol Trans Jawa diperluas hingga Kota Banyuwangi dan ditargetkan tuntas seluruhnya pada 2019. Artinya, tiga tahun lagi Merak di barat Jawa akan tersambung dengan Banyuwangi di sisi timur Jawa via tol.

"Kami berharap jalan dari barat hingga ke timur Pulau Jawa ini, dengan panjang sekitar 1.200 kilometer itu, pada 2019 mendatang bisa tersambung," kata Jokowi dalam kunjunganya di Jalan Tol Solo-Kertosono di Desa Waru, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah Sabtu (15/10/2016) dikutip Antara.

Merealisasikan mimpi ini tentu tak mudah, karena untuk menyambungkan Merak-Banyuwangi, maka ruas Cikampek-Surabaya harus rampung lebih dahulu, sebagai penghubung tol yang sudah ada. Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Tol Trans Jawa hingga Surabaya ditargetkan rampung pada 2014, kemudian targetnya diperlonggar hingga 2019 karena masalah klasik pembebasan lahan. Pemerintahan berganti, proyek Trans Jawa untuk Cikampek-Surabaya dikebut dan harus tuntas pada 2018. Pada Juni 2015, ruas Cikampek-Palimanan yang merupakan ruas terpanjang Trans Jawa tuntas dan beroperasi.

Jokowi melakukan percepatan pembangunan ruas-ruas tol "tidur" dengan mendorong BUMN masuk antara lain ruas Tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang. Hasilnya, tahun lalu sebagian ruas Tol Pejagan-Pemalang sudah bisa dilalui pemudik meski kondisinya masih darurat. Pada musim mudik 2016, ruas tol tersebut malah mencoreng wajah pemerintah dengan adanya blunder pintu tol Brebes Timur atau beken dengan Brexit.

Perkembangan proyek Tol Trans Jawa yang kian nyata membuat Presiden Jokowi makin yakin terhadap targetnya. Awal tahun ini, Presiden Jokowi sudah meresmikan ruas Trans Jawa, Mojokerto-Surabaya untuk seksi IV sepanjang 18,7 km pada Maret 2016.

“Insya Allah 2018 dari Merak-Surabaya sudah harus nyambung tanpa alasan apapun,” kata Presiden Jokowi ketika meresmikan pengoperasian jalan tol Surabaya-Mojokerto, di Mojokerto, Jawa Timur, pada Sabtu (19/3/2016).

Bila Merak-Surabaya sudah tuntas, maka mimpi menyambungkan ujung barat dan timur Jawa hanya selangkah lagi. Namun, ini lagi-lagi tak mudah karena masih banyak pekerjaan yang belum selesai.

Pekerjaan Belum Selesai

Ruas Tol Trans Jawa di sisi barat Jawa sudah tuntas terbangun. Sedangkan untuk ruas di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih belum tuntas seluruhnya. Misalnya ruas Tol Pemalang-Batang 39,2 km di Jawa Tengah yang tahun lalu sudah diakuisisi Waskita Karya dan Jasa Marga, proses pembebasan lahannya belum tuntas. Sementara itu, untuk ruas Tol Batang-Semarang masih tahap persiapan pra konstruksi. Ruas tol sepanjang 75 km ini sudah proses lelang dan akan tanda tangan kontrak Juli 2016.

Hingga Agustus, pembebasan lahan seksi I sepanjang empat km sudah 100 persen, seksi II sepanjang 36 km, sudah 50 persen lahannya sudah bebas dan seksi III sebanyak 5 persen dari 10 km, serta seksi IV sepanjang 13,5 km belum ada pembebasan, dan seksi V sepanjang 10,9 km masih berjalan. Semua proses pembebasan lahan berlangsung simultan dengan proses konstruksi.

"Karena itu, insya Allah pada Juli 2017, secara fungsional ruas Pejagan - Pemalang - Batang sudah bisa dilalui oleh kendaraan golongan satu," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari Antara.

Sehingga dengan demikian ruas Pejagan - Semarang sebagai bagian dari Tol Trans Jawa dan ditargetkan beroperasi pada 2018. Pekerjaan rumah berikutnya adalah ruas Tol Semarang-Solo 72,64 km. Ruas tol ini terbagi beberapa seksi, untuk seksi I Semarang-Ungaran 11,3 km dan seksi II Ungaran-Bawen 12 km sudah beroperasi. Sedangkan untuk seksi III Bawen-Salatiga 17,57 km sedang tahap konstruksi. Seksi selanjutnya, seksi IV Salatiga-Boyolali 24,4 km dan seksi Boyolali-Kertasura 7,64 km masih tahap pembebasan lahan. Seluruh ruas Tol Semarang-Solo ditargetkan tuntas Mei 2018, meski sempat disebut-sebut tuntas akhir 2017.

Selanjutnya, untuk ruas Solo-Mantingan-Ngawi sepanjang 69,2 km, sebagian sudah tahap konstruksi pada seksi III dan IV. Target penyelesaiann ruas ini pada Oktober 2017. Sedangkan ruas berikutnya Ngawi-Kertosono sepanjang 49,5 km masih konstruksi dan ditargetkan selesai 2018. Di ruas selanjutnya ada Kertosono-Mojokerto 40,5 km sudah tahap konstruksi di seksi I sepanjang 14,7 km. Ruas terakhir, Mojokerto-Surabaya untuk seksi IA sepanjang 2,3 Km dari Waru-Sepanjang telah beroperasi sejak Agustus 2011. Pada Maret 2016, ruas Mojokerto-Krian sepanjang 18,47 km juga sudah beroperasi dan diresmikan Presiden Jokowi.

Untuk ruas sambungan Surabaya-Banyuwangi, Menteri PUPR Basuki menargetkan proyek jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi selesai pada 2019. Hingga Agustus 2016 penyelesaian perencanaan ruas tol ini telah selesai, yang dilanjutkan dengan tahap prakualifikasi untuk persiapan lelang proyek. Saat ini, ruas tol yang sudah terbangun adalah ruas Surabaya-Pasuruan.

Harus Dikebut

Percepatan proyek Tol Trans Jawa merupakan salah satu upaya Presiden Jokowi untuk mencapai target pembangunan 1.000 km tol selama lima tahun kepemimpinannya. Selain Tol Trans Jawa, pembangunan tol yang dikebut antara lain jalan Tol Trans Sumatera, Tol non Lintas Sumatera, Tol Jabodetabek, Tol Non-Trans Jawa, dan Tol Non-Jabodatabek.

Jokowi meminta agar para kontraktor bekerja 24 jam dengan tiga shift kerja. Jokowi juga paling rajin memantau perkembangan proyek tol, termasuk Trans Jawa di sela-sela kunjungannya ke daerah. Penyakit terberat penyelesaian Tol Trans Jawa adalah soal pembebasan lahan dan keseriusan investor pemegang konsesi. Hal ini terjadi pada tiga ruas yang paling krusial yaitu Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang. Padahal ketiga ruas tol ini totalnya mencapai 170 km lebih atau hampir 30 persen dari total jaringan Tol Trans Jawa.

Jurus kebut paling utama dari Presiden Jokowi adalah mengerahkan BUMN PT Waskita Karya dan PT Jasa Marga turun tangan. Waskita bergerak mengakuisisi Tol Pejagan-Pemalang. Bersama Jasa Marga, Waskita juga mengakuisisi ruas Tol Pemalang-Batang tahun lalu. Sedangkan ruas Tol Batang-Semarang diambil alih oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Ruas ini merupakan proyek tol pertama yang diberikan penjaminan oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melalui PT PII.

Satu per satu masalah proyek Tol Trans Jawa hampir selesai, termasuk pembebasan lahan yang selama ini jadi momok. Presiden Jokowi juga mendorong agar proses pembangunan tol secara bertahap tanpa harus menunggu tuntasnya persoalan pembebasan lahan. Sebab, yang terjadi selama ini, pembangunan infrastruktur menjadi lambat karena sebagian besar terganjal pembebasan lahan.

“Kita memulai setiap pembangunan tidak harus menunggu proses pembebasan lahan itu selesai. Jadi 5 kilometer, langsung saja mulai. Nanti maju lagi, mulai lagi. Harus begitu. Kalau menunggu-nunggu, konektivitas tidak akan selesai-selesai," tegas Presiden Jokowi.

Pemerintah juga aktif menyelesaikan persoalan lahan dengan menyediakan dana talangan pembebasan lahan kepada investor. Untuk pembebasan lahan Tol Trans Jawa ini, pemerintah menganggarkan dana Rp5,3 triliun, dari total alokasi dana pembebasan lahan seluruh tol di Indonesia mencapai sekitar Rp22,6 triliun.

Di atas kertas, proyek Tol Trans Jawa untuk Cikampek-Surabaya masih memungkinkan akan selesai 2018. Presiden Jokowi diharapkan bisa memenuhi janjinya. Namun, bila tahun berikutnya (2019) tol Trans Jawa bisa tersambung hingga ke Banyuwangi, maka itu capaian luar biasa, dan tentunya tak mudah.

Baca juga artikel terkait JALAN TOL TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Suhendra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Suhendra
Penulis: Suhendra
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti