Menuju konten utama

Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan di Masa Pandemi Corona

Amalan dalam 10 hari terakhir bulan puasa Ramadan di antaranya: salat malam/tahajud, memperbanyak sedekah, memperbanyak baca Al-Qur'an, dan iktikaf.

Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Puasa Ramadhan di Masa Pandemi Corona
Ilustrasi Salat. foto/istockpphoto

tirto.id - 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu yang lebih istimewa daripada hari-hari sebelumnya. Banyak umat Islam yang mencari keutamaan Lailatulkadar pada 10 hari tersebut. Nabi Muhammad sendiri memang meningkatkan ibadah pada hari-hari terakhir Ramadan.

Diriwayatkan dari jalur Aisyah, dikatakan, "Ketika memasuki 10 akhir Ramadan, Nabi mengencangkan sarung, mengisi malamnya dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk ikut ibadah" (H.R. al-Bukhari).

Dalam redaksi lain, Aisyah berkata, "Pada 10 terakhir bulan Ramadan Rasulullah saw. lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya." (H.R. Muslim)

Dalam 10 hari terakhir Ramadan pula, umat Islam dianjurkan untuk mencari Lailatulkadar, yaitu malam ketika Alquran secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah. Alquran kemudian diwahyukan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad selama 20 atau 21 tahun, dimulai dari surah Al-Alaq ayat 1 hingga 5.

Kapan Lailatulkadar sendiri hanya Allah yang mengetahui. Namun, Rasulullah mengindikasikan malam ini terjadi dalam 10 hari terakhir, dengan beberapa redaksi yaitu, (1) di antara malam sekitar 10 hari terakhir Ramadan, (2) malam sekitar 7 hari terakhir Ramadan, atau (3) malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan.

Terdapat berbagai amalan untuk mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadan sebagai berikut.

1. Mengerjakan Salat Malam/Tahajud

Menghidupkan malam-malam bulan Ramadan dapat dilakukan dengan mengerjakan qiyamul lail (salat malam) berupa salat tahajud seperti hadis riwayat Aisyah di atas. Dalam hadis lain disebutkan oleh Aisyah, "Aku selalu menyaksikan beliau beribadah selama Ramadan hingga menjelang subuh."

Seseorang dapat mengerjakan salat tarawih seusai salat isya, kemudian menunda salat witir untuk dikerjakan setelah tahajud, mengingat salat witir adalah salat penutup. Dimungkinkan pula, salat witir dikerjakan setelah tarawih, tetapi kemudian tidak mengerjakan witir setelah tahajud karena Nabi bersabda, "tidak ada dua witir dalam satu malam".

2. Memperbanyak Baca Alquran

Al-Qur'an diturunkan Allah pada bulan Ramadan. Nabi Muhammad sendiri terbiasa ditemui Jibril pada bulan ini untuk membaca Alquran. Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan, "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (H.R. al-Baihaqi).

Pada 10 hari terakhir Ramadan, intensitas kita dalam membaca Alquran dapat terus ditingkatkan. Dalam Al-Adzkaar An-Nawawiyah, Imam Nawawi dapat membaca Al-Qur'an utamanya dapat dilakukan pada sepertiga terakhir malam, setelah magrib, atau sesudah subuh.

3. Membangunkan Keluarga Untuk Salat Malam

Nabi Muhammad terbiasa membangunkan keluarga beliau pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadan dengan tujuan untuk mengerjakan salat malam. Hal ini terutama dilakukan pada malam-malam ganjil. Diriwayatkan Abu Dzar, " Rasulullah saw beserta keluarganya bangun (untuk beribadah) pada malam 23, 25, 27. Khususnya pada malam 29".

4. Memperbanyak Sedekah

Diriwayatkan, ketika Ramadan tiba, Nabi Muhammad demikian dermawan, bahkan beliau dilukiskan "lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.” Ada banyak jalan untuk bersedekah, termasuk dengan mencukupi kebutuhan keluarga atau berbuat baik kepada tetangga dan kerabat.

5. Iktikaf

Amalan berikutnya adalah iktikaf. Diriwayatkan Aisyah, "Rasulullah saw beriktikaf pada sepuluh (malam) terakhir bulan Ramadan, hingga Allah memanggilnya".

Dalam situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah Pandemi Covid-19, terdapat panduan untuk tidak melakukan iktikaf pada 10 malam terakhir bulan Ramadan di masjid/musala di daerah yang rawan terhadap persebaran virus corona.

Sebagai ganti, kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan saat iktikaf, tetap dikerjakan di ruangan khusus (musola) rumah seperti merenung, berzikir, membaca Al-Quran.

Baca juga artikel terkait RAMADAN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus