Menuju konten utama

Alasan Syamsu Alam Dicopot sebagai Direktur Hulu Pertamina

"Bukan kinerjanya [yang buruk], tapi kebutuhan untuk berubah pengembangan di sektor hulu karena internasionalisasi," ujar Tanri.

Alasan Syamsu Alam Dicopot sebagai Direktur Hulu Pertamina
Syamsu Alam, Arividya Noviyanto, Fatar Yani, Zainal Abidinsyah Siregar, dan perwakilan pekerja berfoto bersama saat kunjungan Inagurasi Tajak Sumur atau pengeboran pertama di masa transisi alih kelola ke PT Pertamina Hulu Mahakam, Kalimantan Timur, Senin (7/8). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Tanri Abeng mengatakan pemberhentian secara terhormat Syamsu Alam sebagai Direksi Hulu Pertamina bukan karena kinerjanya yang buruk.

"Bukan kinerjanya [yang buruk], tapi kebutuhan untuk berubah pengembangan di sektor hulu karena internasionalisasi," ujar Tanri di Kementerian BUMN Jakarta pada Rabu (29/8/2018).

Ia juga mengatakan pemberhentian Alam dari jabatannya bukan karena faktor pensiun. "Enggak, dan Pak Alam kinerjanya bagus lho," ujarnya.

Jabatan Direktur Hulu saat ini diisi oleh Dharmawan Samsu yang tadinya menjabat sebagai Head of Country British Petroleum (BP) Indonesia. Ia menyebutkan salah satu pertimbangan dipilihnya Dharmawan pengganti Alam adalah kebutuhan Pertamina untuk menjadi perusahaan multinasional.

"Membawa talent baru. Pak Alam bagus dan dia sudah 4 tahun memimpin ya kan. Tapi, kan pengalaman baru background baru multinasional itu kan punya nilai tambah. Saya juga tekankan tadi supaya mereka [Alam dan Dharmawan] tolong masih saling ada hubungan gitu," ujarnya.

Usai melepas jabatannya sebagai Direksi Hulu Pertamina, sementara ini, Syamsu Alam tidak mengisi jabatan apa pun di Pertamina.

"Tergantung kementerian kalau kementerian ada tempat yang cocok buat dia sekarang ya pasti dia diminta lagi," ujarnya.

Jajaran Direksi Pertamina saat ini menurutnya sudah tepat dan memiliki kapabilitas yang cukup baik. Termasuk Dharmawan Samsu, menurutnya, mampu membawa perubahan lebih baik sektor hulu Pertamina.

"Menurut saya dia mampu. Saya rekomendasikan dan saya punya bukti rekomendasi biar saya tanggung jawab untuk itu," ujarnya.

Meski komisaris berperan untuk memberikan rekomendasi nama, tapi Menteri BUMN yang menentukan. Sehingga, ia meminta Menteri BUMN tidak merombak-rombak jajaran direksi lagi dalam waktu dekat.

"Ya tentu kami kan cuma rekomen yang menentukan kan menterinya ya, tapi paling tidak saya rekomen. Oleh karenanya, minta tolong dipertahankan paling tidak 5 tahun agar bisa membangun timnya mengembangkan ke depan langkah-langkah strategisnya di hulu di pengolahan sampai mega projek di bidang infrastruktur dan pemasaran dan SDM,"

Selain Dharmawan, pada hari ini direksi yang dirombak meliputi Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan Direktur SDM Koeswiranto Kushartanto. Nicke menjabat secara definitif setelah 4 bulan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina, setelah Elia Massa Manik dihentikan secara terhormat.

Direktur SDM semula diisi oleh Nicke diganti oleh Koeswiranto yang semula menjabat sebagai Direktur SDM Jasa Marga. Nama-nama tersebut merupakan rekomendasi dari jajaran komisaris dan yang menentukan Menteri BUMN.

Baca juga artikel terkait PT PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Bisnis
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri