tirto.id - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjawab alasan pemerintah merilis data pihak yang divaksin kepada publik. Wiku mengatakan, pemerintah membagi data target dengan realisasi agar publik mudah mengetahui perkembangan vaksinasi COVID-19.
"Visualisasi dari data vaksinasi Covid-19 ini dibedakan menjadi sasaran data vaksinasi dengan populasi spesifik yang sedang berjalan, baik penerima suntikan pertama dan kedua maupun besar sasaran vaksinasi secara keseluruhan agar masyarakat mengetahui perkembangan pencapaian program vaksinasi nasional," kata Wiku dari Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2021).
Wiku menuturkan, pemerintah berupaya menyampaikan kualitas data kesehatan yang baik termasuk vaksinasi. Wiku bahkan berharap agar data ini bisa terintegrasi dengan kasus COVID-19 nasional.
"Saat ini pemerintah terus berupaya mencapai kualitas data kesehatan yang baik, termasuk data vaksinasi yang diharapkan ke depannya dapat diintegrasikan dengan data kasus Covid-19," kata Wiku.
Di saat yang sama, Wiku melaporkan pemerintah kembali menerima 10 juta dosis vaksin Sinovac dari Cina. Selain itu, sekitar 500 ribu tenaga kesehatan pun dinyatakan sudah mendapat vaksin COVID-19.
"Jumlah ini (jumlah tenaga kesehatan sudah divaksin sebanyak 500 ribu) merupakan sepertiga dari total target tenaga kesehatan yang akan memperoleh vaksin Covid-19," tutur Wiku.
Oleh karena, kata Wiku, ia mendorong para tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi ini sehingga dapat melindungi dan memutus mata rantai penularan yang terjadi antara pasien dan tenaga kesehatan.
Pemerintah mulai mengumumkan jumlah target vaksinasi serta jumlah penerima vaksin COVID-19. Berdasarkan data pada Selasa (2/2/2021) yang dirilis Satgas COVID-19, jumlah sasaran sumber daya penerima vaksin meningkat menjadi 1.531.907 atau naik 835 orang. Total target vaksinasi di Indonesia mencapai 181.554.465 orang.
Sementara itu, jumlah pihak yang divaksin mencapai 596.260 orang atau naik 56.727 orang. Sedangkan sekitar 16.593 orang mendapatkan suntikan kedua sehingga total penerima suntikan kedua mencapai 51.999 orang.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz