tirto.id -
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali berharap Yenny Wahid bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan. Dirinya meyakini bahwa sosok Yenny bisa menjadi penyeimbang bagi kepemimpinan Anies Baswedan yang dianggap terlampau kanan.
"Mbak Yenny itu sahabat saya. Kemudian dia figur perempuan yang memiliki kecerdasan, menurut saya. Selain itu, dia punya pemikiran plural yang mewakili pikiran seorang Gus Dur yang menjadi karakter dari Mbak Yenny," kata Ahmad Ali di Kantor DPP Partai Nasdem pada Rabu (12/7/2023).
Meski berharap Yenny bisa menjadi orang yang mendampingi Anies, akan tetapi Ahmad Ali tak mau terlalu memaksa. Dia menyerahkan pilihan itu sepenuhnya kepada Anies Baswedan.
"Tapi saya bukan penentu kewenangan. Penentu ada di situ. Sehingga kemudian kewenangan itu kami serahkan kepada Mas Anies," jelasnya.
Meskipun putusan soal cawapres mutlak dan menjadi hak prerogatif dari Anies Baswedan, Ahmad Ali yakin Anies akan berkonsultasi dengan partai koalisi lainnya dalam memutuskan.
"Nanti Mas Anies secara etika dan adab akan berkonsultasi dengan partai-partai koalisi. Karena memilih itu ada pertimbangannya," terangnya.
Dirinya meyakini seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yaitu Nasdem, PKS dan Demokrat akan sepakat dengan putusan Anies. Ahmad Ali mengklaim sudah melakukan tindakan mitigasi terjadinya kontra pendapat atas pilihan Anies Baswedan soal cawapres.
"Tapi percaya saja, Koalisi Perubahan ini adalah koalisi yang sudah solid. Sejak awal kami sudah mengantisipasi hal itu," ungkapnya.
Ahmad Ali mengklaim bahwa ketiga partai berdiri secara setara. Tidak ada yang lebih berkuasa atau senior. Semuanya diberi kesempatan yang sama.
"Jadi partai memiliki kesetaraan yang sama, komitmen yang sama, pandangan yang sama. Tidak penting siapa cawapresnya, yang penting Anies Baswedan capresnya," ujarnya.
Baca juga artikel terkait CAWAPRES ANIES atau tulisan lainnya dari Irfan Amin
tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri