Menuju konten utama

Alasan Oasis Bubar dan Benarkah Bakal Reuni Tahun Depan?

Apa penyebab grup band rock asal Inggris, Oasis, bubar dan benarkah bakal reuni pada 2025?

Alasan Oasis Bubar dan Benarkah Bakal Reuni Tahun Depan?
Grup band Oasis. foto/REUTERS/Paul Yeung/File Photo

tirto.id - Oasis adalah band rock asal Inggris yang terbentuk di Manchester pada tahun 1991. Oasis bermula dari sebuah band lokal bernama The Rain, yang dibentuk oleh Liam Gallagher (vokal), Paul Arthurs (gitar), Paul McGuigan (gitar bass), dan Tony McCarroll (drum, perkusi).

Setelah kakak Liam, Noel Gallagher, bergabung sebagai gitaris utama dan vokalis, nama band ini berubah menjadi Oasis. Diketahui, nama tersebut terinspirasi dari sebuah poster Inspiral Carpets yang menampilkan Oasis Leisure Centre.

Dengan bergabungnya Noel Gallagher, band ini mendapat pengaruh besar dalam penulisan lagu. Noel membawa pengaruh dari band-band klasik seperti The Beatles dan The Rolling Stones.

Pada tahun 1993, Oasis menandatangani kontrak dengan Creation Records dan merilis album debut bertajuk Definitely Maybe pada tahun 1994. Album ini menjadi album debut terlaris dalam sejarah tangga lagu Inggris saat itu.

Setahun kemudian, dengan drummer baru Alan White, Oasis merilis album (What's the Story) Morning Glory?. Album ini menghabiskan sepuluh minggu di posisi nomor satu tangga album Inggris dan menjadi salah satu album terlaris sepanjang masa.

Pergantian anggota kemudian mulai terjadi pada tahun 1999. Saai itu, Paul McGuigan dan Paul Arthurs meninggalkan band dan digantikan oleh Gem Archer dan Andy Bell. Alan White juga keluar pada tahun 2004, digantikan oleh Zak Starkey dan kemudian Chris Sharrock.

Meski ada pergantian, Oasis tetap melanjutkan perjalanannya. Pada tahun 1997, Oasis merilis album ketiga mereka, Be Here Now, yang menjadi album terlaris tercepat dalam sejarah tangga lagu Inggris.

Band ini terus memproduksi musik dengan merilis album seperti Standing on the Shoulder of Giants, Heathen Chemistry, Don't Believe the Truth, dan Dig Out Your Soul. Album tersebut memuat sejumlah lagu-lagu hits, termasuk "Wonderwall", "Don't Look Back in Anger", "Champagne Supernova" "Live Forever", "Supersonic", "Some Might Say" dan "All Around the World."

Akan tetapi, Oasis bubar secara mendadak setelah kepergian Noel Gallagher pada Agustus 2009. Setelah bubar, Liam Gallagher membentuk Beady Eye, sementara Noel Gallagher membentuk Noel Gallagher's High Flying Birds.

Kenapa Oasis Bubar?

Melansir dari The Telegraph, bubarnya Oasis terjadi terkait erat dengan pertikaian sengit dua bersaudara Gallagher, Liam dan Noel. Pertengkaran pribadi keduanya telah berlangsung lama dan berdampak besar pada Oasis.

Perseteruan keduanya bahkan telah terjadi ketika mempromosikan album debut Definitely Maybe dalam sebuah pertunjukan di Whiskey A Go Go Los Angeles pada September 1994. Saat konser ini, Liam mengubah lirik lagu, menghina para penonton dan memukul kepala Noel menggunakan tamborin.

Ketegangan dua bersaudara ini pun berlanjut hingga tahun 2000-an ketika terjadi insiden di Barcelona. Perseteruan ini diperburuk dengan masalah pribadi keduanya, termasuk perceraian Liam.

Saat itu, Liam melecehkan Noel terkait keabsahan putrinya yang membuat Noel geram dan memukulinya. Akhirnya, Noel pun meninggalkan tur yang sedang digelar saat itu.

Noel menyatakan pada majalah Q bahwa dia belum pernah memaafkan Liam karena insiden-insiden tersebut. “Saya tidak pernah memaafkannya karena dia tidak pernah meminta maaf… Dia saudara saya, tetapi dia menjaga jarak sampai dia meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya.”

Hingga akhirnya, pada Agustus 2009, ketegangan ini mencapai puncaknya dengan sebuah pertengkaran hebat di belakang panggung sebelum konser Rock en Seine di Paris. Liam menyerang Noel dengan gitar. Akhirnya Noel memutuskan untuk keluar dari band.

Noel mengklaim bahwa dia tidak dapat melanjutkan bekerja bersama Liam karena terlalu banyak "intimidasi verbal dan kekerasan". Dia menyatakan bahwa perseteruan ini terlalu dalam untuk diperbaiki.

Terkait perseteruan ini, kebiasaan Liam minum alkohol disebut menjadi pemicu utamanya. Namun, Liam membantah tuduhan bahwa kebiasaan minum alkoholnya yang berlebihan adalah penyebab utama keretakan dalam band. Menurut Liam, kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari mereka sejak lama.

"Hal itulah yang membuat Oasis menjadi seperti sebesar saat ini. Saya tidak berubah sama sekali hingga suatu waktu tiba-tiba dia berubah menjadi (seperti) Ronan Keating atau wanita lembut seraya berkata 'Kita tidak bisa melakukan perilaku buruk seperti itu’,” ucap Liam, seperti dilansir dari Antara News.

Benarkah Oasis akan Reuni?

Baru-baru ini ramai rumor mengenai kemungkinan reuni band Oasis. Beredar kabar bahwa band legendaris ini akan menggelar tur reuni pada tahun 2025.

Kabar ini mulai merebak setelah Liam Gallagher dan Noel Gallagher, dua anggota kunci Oasis, memberikan isyarat terkait reuni melalui media sosial. Mereka mengunggah klip dengan tulisan 27.08.24 yang mirip dengan logo Oasis di Instagram dan X pada 26 Agustus 2024.

Berkaitan dengan hal tersebut, akun Instagram resmi Oasis pada Senin (26/08/2024) juga membagikan grafik yang menampilkan tanggal 27 Agustus 2024. Hal ini membuat para penggemar bersemangat dan berharap akan ada pengumuman tentang comeback.

Dikutip dari The Guardian, reuni ini hanya akan mempertemukan Gallagher bersaudara yakni Liam dan Noel Gallagher. Mereka akan menggelar tur di Inggris dan Irlandia tahun 2025. Berikut jadwal tur Oasis, menurut The Guardian:

  • 4 dan 5 Juli 2025 di Principality Stadium, Cardiff;

  • 11, 12, 19, dan 20 Juli 2025 di Heaton Park, Manchester;

  • 25, 26 Juli, 2, dan 3 Agustus 2025 di Wembley Stadium, London;

  • 8 dan 9 Agustus 2025 di Murrayfield Stadium, Edinburgh;

  • 16 dan 17 Agustus 2025 di Croke Park, Dublin.

Penjualan tiket akan dibuka mulai 31 Agustus 2024 pukul 9 pagi waktu setempat. Daftar harga tiket juga akan diumumkan pada tanggal tersebut.

Baca juga artikel terkait KONSER atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Musik
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yantina Debora