tirto.id - Usai aksi pengepungan oleh sejumlah massa, masih tampak kerusakan di gedung YLBHI berupa dua lubang besar di pintu dan satu lubang di jendela akibat hantaman batu. Papan bertuliskan "Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi" bahkan tertumpuk dengan puluhan bangku dan meja yang membentuk blokade di jendela dan pintu utama.
Walau kondisi saat ini sudah cukup membaik, belum terlihat aktivitas seperti biasanya yang dilakukan para pengurus YLBHI dan LBH Jakarta di gedung berlantai empat tersebut, selain pengecekan kerusakan. Beberapa pintu ruangan di lantai satu pun tertutup rapat hanya tersisa satu pintu yang terbuka.
"Saat ini kami masih mengestimasi kerugian yang terjadi. Namun aktivitas YLBHI sendiri tetap berjalan walau bukan di gedung ini," jelas Abdul Rosid, salah satu staf umum kesekretariatan YLBHI, Selasa (19/8/2017).
"Belum ada rencana pembersihan gedung. Pembersihan dilakukan jika pihak kepolisian sudah berkoordinasi dan memberikan keterangan resmi bahwa kondisi sudah benar-benar membaik,” kata Abdul melanjutkan.
Sejak Minggu hingga Senin (18/9/2017) dini hari, terjadi penyerbuan Gedung YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta oleh massa. Aksi tersebut diduga lantaran mereka mendapat informasi keliru adanya rapat kebangkitan komunisme di Gedung YLBHI.
Padahal, pihak LBH saat itu menggelar aksi bernama “Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi” yang merupakan aksi penampilan seni sebagai bentuk keprihatinan pembubaran acara seminar sejarah di LBH Jakarta, Sabtu (16/9/2017).
Dalam aksi tersebut, polisi dan massa sempat baku hantam hingga Gedung PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta. Para peserta baru bisa dievakuasi sekitar pukul 04.00 WIB. Dari tindak anarkis tersebut, polisi sudah mengamankan 22 orang dan tengah dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari