tirto.id - Para aktivis Indonesia berusaha menutup kebun binatang yang diduga membuat hewan-hewan termasuk beruang madu kelaparan. Aktivis menunjukkan video yang baru-baru ini diambil dari salah satu Kebun Binatang di Bandung. Video itu memperlihatkan beruang mengais-ngais makanan. Video ini menjadi bukti tuduhannya beralasan.
Video diambil sejak pertengahan tahun 2016. Video ini memperlihatkan beruang mondar-mandir di dalam kandang yang terbuat dari beton. Terkadang beruang nampak berdiri di atas kaki mereka dan nampak mengemis pada pengunjung untuk melemparkan makanan.
Salah satu bagian video itu juga menunjukkan seekor beruang buang air besar dan beberapa saat kemudian memakan kotorannya sendiri.
“Kandang kotor, air tercemar, dan tidak bersih. Lantai tidak berumput. Tidak ada pohon di dalam kandang,” ungkap Gunung Gea Direktur Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group seperti dilaporkan oleh BBC, Kamis (19/1/2017).
Dia mengungkap bahwa para aktivis telah secara berkala mengunjungi beruang untuk memberi mereka makanan berupa buah.
“Fakta bahwa kita bisa melihat tulang rusuk mereka membuktikan keadaan mereka kurang makan,” kata Gabriella Fredriksson dari International Union for Conservation of Nature.
Fredriksson mengungkap apabila beruang madu sampai memakan kotorannya sendiri, itu menunjukkan mereka mengalami kebosanan ekstrem.
“Beruang merupakan hewan aktif, jika mereka terjebak di antara beton, tidak ada rangsangan untuk mendaki, itu menghancurkan mereka sedikit demi sedikit,” ungkap Frediksson.
Ia menambahkan lantai beton juga bisa melukai kaki mereka, sementara dalam keadaan kurang naungan mereka bisa terserang katarak, sebab beruang madu membutuhkan lingkungan hidup yang redup. Ia mengatakan hewan lain di kebun binatang nampaknya juga berada dalam kondisi yang buruk.
Meskipun begitu, juru bicara Kebun Binatang Bandung Sudaryo mengatakan selama ini beruang mendapatkan makanan dan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
“Kami menyediakan cukup makanan, orang-orang mengatakan mereka kurus, tapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak sehat dan kurang makan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa beruang itu nampak memohon meminta makanan karena kadang ada pengunjung yang melemparkan makanan pada mereka. Ia pun berharap agar pengunjung berhenti melakukannya.
Sebelumnya, kebun binatang yang sama pada Mei 2016 pernah disorot oleh aktivis karena kasus Yani, gajah yang mati karena penyakit yang tidak diketahui. Pihak kebun binatang pada saat itu menyatakan bahwa telah gagal untuk memberikan perawatan medis yang memadai.
Tahun lalu, Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan ia tidak memiliki kewenangan untuk menutup kebun binatang itu. Sementara itu, sebuah laporan tahun 2015 dari Jakarta Globe menyebut bahwa dari 58 kebun binatang yang terdapat di Indonesia, hanya empat yang dinyatakan “layak dan sesuai.”
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh