Menuju konten utama

Aksi di COP27 Summit

Aksi unjuk rasa dilakukan oleh para aktivis lingkungan hidup  saat KTT Perubahan Iklim berlangsung. Selain meyuarakan agenda terkait tantangan iklim global para demonstran juga mengajak masyarakat dunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak perubahan iklim di benua Afrika. - ASSOCIATED PRESS 

Aksi di COP27 Summit
Pemandangan matahari terbenam di balik logo COP27 pada KTT perubahan iklim di Mesir. (AP Photo/Peter Dejong)
2022/11/13/ap22316367840796_ratio-16x9.jpg
Poster berisi tuntutan keadilan untuk iklim dibawa pengunjuk rasa. (AP Photo/Peter Dejong)
2022/11/13/ap22316473559261_ratio-16x9.jpg
Pengunjuk rasa mengenakan masker dengan tulisan pembiayaan untuk iklim! (AP Photo/Peter Dejong)
2022/11/13/ap22316427606543_ratio-16x9.jpg
Suasana aksi di sela KTT Perubahan iklim di Mesir. (AP Photo/Peter Dejong)
2022/11/13/ap22316409822945_ratio-16x9.jpg
Sebuah poster bertuliskan hentikan penggunaan bahan bakar fosil diusung oleh pengunjuk rasa. (AP Photo/Peter Dejong)
2022/11/13/ap22316239241896_ratio-16x9.jpg
Seorang pengunjuk rasa mengusung poster bertuliskan keadilan untuk iklim. (AP Photo/Peter Dejong)
COP 27 adalah konferensi UNFCCC (United Nations Framework on Climate Change) tahun 2022 yang berlangsung di Sharm el-Sheikh, Egypt, Mesir pada 6-17 November 2022.

Pertemuan yang diikuti oleh 197 negara ini berfokus pada tantangan iklim global. Acara ini juga sebagai forum diskusi untuk mengatasi ancaman iklim di seluruh dunia.

Aktivis iklim dari berbagai negarapun ikut berpartisipasi dengan melakukan aksi protes di luar tempat KTT berlangsung. Agenda aksi tentu terkait dengan isu terkain perubahan iklim seperti protes tentang penggunakan bahan bakar fosil.

Selain memprotes penggunaan fosil, para pengunjuk rasa juga menyoroti konflik Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi krisis energi di berbagai negara.

Para demonstran juga mengajak masyarakat dunia untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak perubahan iklim di benua Afrika. - ASSOCIATED PRESS
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: R. Berto Wedhatama