tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sekitar puluhan ribu warga ikut terdampak banjir yang terjadi di beberapa wilayah Sulawesi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ada sejumlah kabupaten terdampak banjir di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
“Bencana di beberapa provinsi tersebut menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi dan kerusakan pada sektor pemukiman, pertanian, perikanan serta fasilitas umum,” kata Sutopo melalui keterangan tertulis, Senin (10/6/2019).
Di Provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kabupaten Konawe Utara, ada sekitar 1.091 KK atau 4.198 jiwa mengungsi. Banjir ini juga mengakibatkan 72 rumah hanyut dan ribuan lain terendam.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara masih melakukan pendataan di lapangan. Kerusakan sektor pertanian mencakup lahan sawah 970,3 ha, lahan jagung 83,5 ha dan lainnya 11 ha, sedangkan sektor perikanan pada tambak seluas 420 ha,” kata dia.
Terkait kondisi di wilayahnya, Bupati Konawe Utara telah menetapkan status tanggap darurat terhitung 2 Juni 2019 hingga 16 Juni 2019. Upaya penanganan darurat yang telah dilakukan antara lain pengoperasian pos komando penanganan darurat banjir yang berada di rumah jabatan bupati, evakuasi dan penyelamatan, penanganan warga terdampak, pendataan serta pengaktifan jaringan komunikasi untuk penanganan darurat.
Sementara banjir di Sulawesi Selatan, korban jiwa berdampak sebanyak 1.452 KK. Dengan rincian, Kelurahan Tanru Tedong 1.002 KK dan Desa Salobukkang 450 KK. Sejumlah 200 unit rumah terendam. Total lahan sawah rusak di 15 desa mencapai 3.676 ha. Kerusakan infrastruktur mencakup bangunan sekolah, tanggul, jalan dan jembatan.
“Bencana banjir lainnya di Sulawesi Tengah, BPBD Kabuapten Morowali telah melakukan upaya penanganan darurat. Banjir menyebabkan 561 KK di Desa Lele (263 KK) dan Dampala (298 KK) mengungsi. Pascabanjir, kerusakan materiil teridentifikasi sebagai berikut rumah rusak berat 7 unit, rumah terendam 45 unit, dan jembatan putus 1 unit,” kata dia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Addi M Idhom