Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

AirAsia Kurangi Jumlah Komisaris Demi Efisiensi Saat Pandemi Corona

AirAsia memangkas jumlah komisaris demi efisiensi selama pandemi COVID-19 dari sebelumnya lima orang menjadi tiga orang.

AirAsia Kurangi Jumlah Komisaris Demi Efisiensi Saat Pandemi Corona
Sejumlah armada pesawat AirAsia terparkir di Apron Terminal 1D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (5/5/2020). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id - Maskapai penerbangan AirAsia Indonesia melakukan langkah efisiensi di jajaran komisaris. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan [PDF], dikutip pada Kamis (3/6/2021) perseroan memangkas jumlah komisaris dari sebelumnya lima orang menjadi tiga orang.

Dalam keterangan tersebut, PT AirAsia Indonesia Tbk menghapus dua jabatan komisaris yang sebelumnya diisi oleh Muhammad Kerry Adrianto dan Pin Harris. Sementara dua komisaris yang masih bertahan yaitu, Kamarudin Bin Meranun, Tharumalingam Kanagalingam, dan jabatan komisaris utama masih diisi oleh Dendy Kurniawan.

"Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Indonesia AirAsia No. 09, tanggal 27 Mei 2021 yang dibuat di hadapan Rizki Meuthia, SH, Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menyetujui pergantian komisaris PT Indonesia AirAsia," demikian keterangan dari AirAsia Indonesia, Rabu (2/6/2021).

Berikut susunan dewan komisaris PT Indonesia AirAsia saat ini:

Komisaris Utama: Dendy Kurniawan

Komisaris: Tharumalingam Kanagalingam

Komisaris: Kamarudin Bin Meranun

Industri penerbangan memang menjadi salah satu sektor yang paling terdampak oleh kebijakan pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka penularan COVID-19. Berdasarkan data laporan keuangan AirAsia di 2020 [PDF], perseroan mengalami kerugian Rp2,8 triliun. Kerugian ini melonjak dibandingkan 2019 saat AirAsia masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp113 juta.

Dalam catatan tersebut secara rinci dijelaskan, kerugian ini dipicu oleh turunnya pendapatan pada 2020 yang tercatat hanya Rp1,6 triliun. Sementara di 2019 AirAsia mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp6,7 triliun. Di sisi lain perusahaan juga menanggung lonjakan liabilitas menjadi Rp8,99 triliun di 2020 dari Rp 2,4 triliun di 2019.

Kondisi tersebut terjadi karena anjloknya pendapatan perseroan dari penjualan kursi penumpang di 2020 yang hanya mendapat Rp1,6 triliun dari Rp6,7 triliun di 2019.

Baca juga artikel terkait AIRASIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz